Seberapa Perlu Juventus Mencari Pengganti Bonucci?

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Seberapa Perlu Juventus Mencari Pengganti Bonucci?

Leonardo Bonucci sudah diresmikan AC Milan sebagai penggawa baru mereka pada Kamis (14/7). Di sisi lain, kepergian Bonucci menyisakan tanda tanya besar bagi para pendukung Juventus. Apa yang akan dilakukan Juventus sepeninggal bek yang sudah menjadi andalan selama tujuh musim? Apakah Si Nyonya Tua akan mencari pengganti baru atau memaksimalkan skuat yang sudah ada?

Hengkangnya Bonucci membuat Juventus tinggal menyisakan tujuh bek tengah di dalam skuatnya saat ini. Tapi tampaknya, Filippo Romagna, Giulio Parodi dan Pol Garcia yang baru kembali dari masa pinjaman akan dilepas kembali pada bursa transfer musim panas ini, sehingga Juventus tinggal menyisakan Andrea Barzagli, Daniele Rugani, Giorgio Chiellini dan Medhi Benatia.

Juventus sebenarnya masih punya satu bek tengah lain, yaitu Mattia Caldara yang resmi direkrut dari Atalanta pada bursa transfer Januari lalu. Hanya saja kesepakatan saat itu membuat Caldara baru bisa bergabung dengan Juventus pada Juli 2018.

Bagi Juventus sendiri, move-on dari Bonucci yang tidak tergantikan sejak 2010 mungkin bukan hal yang mudah. Kepergiannya semakin disayangkan jika mengingat evolusi permainan Bonucci sebagai ball-playing defender yang kini bisa disebut yang terbaik di dunia. Dalam perannya tersebut, ia adalah penentu build-up serangan Juventus dari belakang lewat 87% akurasi operannya dan 7,8 umpan panjang per laga. Artinya, ada dua hal yang ditinggalkan kepergian Bonucci; satu slot kosong bek tengah utama dan perannya sebagai ball-playing defender.

Juventus sendiri bermain dengan dua alternatif formasi dasar pertahanan di bawah kepelatihan Massimiliano Allegri pada musim lalu, yaitu dengan dua atau tiga bek tengah. Dua bek tengah lebih sering digunakan karena trio BBC (Barzagli, Bonucci dan Chiellini) sudah mulai runtuh seiring menua dan sering cederanya Barzagli. Alhasil, Allegri lebih mengutamakan formasi dua bek dengan memasang Chiellini dengan Bonucci.

Untuk saat ini, Benatia atau Barzagli adalah kemungkinan terbesar yang menjadi duet Chiellini ketika tidak adanya Bonucci. Sementara Barzagli, Benatia dan Chiellini adalah pilihannya jika menggunakan tiga bek. Nama Benatia lebih dikedepankan dibanding Rugani karena pengalaman bek asal Maroko itu bermain di level teratas bersama AS Roma dan Bayern Muenchen.

Sebetulnya kualitas bek tengah Juventus masih cukup baik tanpa adanya Bonucci. Buktinya Juventus cuma kebobolan tiga gol dan memenangkan delapan pertandingan Serie-A musim lalu ketika Bonucci absen.

Chiellini pun sejatinya memiliki kemampuan membangun serangan yang tak kalah baik dari Bonucci. Ia mampu melepaskan 4 umpan panjang per laga dan akurasi operannya pun sama dengan Bonucci. Jika diberikan kepercayaan sebagai ball-playing defender utama, bukan tidak mungkin Chiellini bisa melepaskan umpan panjang sesering Bonucci di setiap laganya. Hanya saja kendala Chiellini sama seperti Barzagli dan Benatia, yaitu rentan cedera.

Maka dari itulah Rugani bisa menjadi kartu truf atas situasi ketiga bek seniornya itu. Sebab labilnya kebugaran Barzagli, Benatia dan Chiellini akan memberikan Rugani lebih banyak waktu unjuk gigi.

Hanya saja rasanya terlalu berat jika langsung memberikan beban dan peran ball-playing defender sekaligus kepada Rugani. Akurasi operan keseluruhannya memang mencapai 89%, lebih baik daripada Bonucci. Namun ia cuma dipercaya melepaskan 2,6 umpan jauh per laga dari 15 pertandingannya di Serie-A 2016/2017.

Baru-baru ini, media Football-Italia mengabarkan Juventus mengincar Kostas Manolas dari AS Roma. Ia memang bisa menjadi pilihan pas untuk mengisi slot kosong sepeninggal Bonucci. Selain gaya bertahan yang kuat, Manolas juga merupakan bek paling sering melepaskan umpan panjang bersama Antonio Ruediger di Roma musim lalu.

Bek asal Yunani itu sanggup melepaskan 3,5 umpan panjang per laga. Akurasi operan secara keseluruhannya pun berasio 87% yang sama seperti Bonucci. Tapi Manolas agak sulit dilepaskan Roma pada bursa transfer musim panas ini. Hal itu dikatakan langsung oleh pihak Roma. "Manolas tidak pergi ke mana pun," tegas James Pallottas selaku Presiden Roma, seperti dikutip dari Football-Italia.

Juventus bisa saja mendapatkan Manolas jika Roma semakin tertekan dengan aturan Financial Fair Play (FFP) atau mendapatkan bek tengah yang lebih potensial. Hanya saja kemampuan Manolas dalam menjalankan peran ball-playing defender masih perlu diuji. Hal itu karena strategi Luciano Spalletti yang lebih mengutamakan penguasaan bola oleh para gelandangnya daripada build-up dari belakang.

Sekarang tinggal melihat seberapa besar ambisi Juventus menghadapi musim 2017/2018. Jika untuk menambah trofi scudetto, rasanya skuat sekarang sudah cukup tangguh. Tapi jika ingin memperbesar kans untuk meraih gelar juara Liga Champions, bek tengah baru dengan kualitas setara Bonucci, baik itu secara permainan maupun pengalaman, jelas dibutuhkan Juve.

Sialnya, tak banyak pemain dengan gaya permainan dengan pengalaman seperti Bonucci. Dari sekian banyak bek di liga Eropa, mungkin hanya nama-nama seperti Gerard Pique, Jerome Boateng, Lorient Koscielny, Mats Hummels dan Toby Alderweireld yang sebanding. Sementara untuk mendapatkan para pemain tersebut tampaknya bukan hal yang mudah. Alternatif lain, Juventus baiknya menjajaki Aymeric Laporte (Athletic Bilbao) yang menurut Squawka masuk ke dalam 10 ball-playing defender terbaik dunia (termasuk Bonucci).

Tapi jangan lupakan juga Juve akan kedatangan Caldara, potensi menjanjikan untuk timnas Italia dan Juventus, pada musim depan. Ditambah lagi Juventus memiliki Romagna yang merupakan mantan bek tengah Italia U-20 yang akan semakin matang seiring berjalannya waktu. Maka Juve tinggal memilih, menunggu kedua pemain (bersama Rugani) matang secara permainan dan pengalaman atau mendatangkan bek baru selevel untuk menjaga kedalaman skuat pada musim ini. Melihat ambisi Juventus dalam meraih Liga Champions, tak mengherankan jika pada akhirnya Juve akan mengambil opsi yang kedua.

Komentar