Tantangan Rodriguez untuk Memperbaiki Catatan Pertahanan Milan

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tantangan Rodriguez untuk Memperbaiki Catatan Pertahanan Milan

AC Milan nyaris saja gagal berlaga di kompetisi Eropa musim depan. Finis di urutan ke-6, sejatinya mereka tidak mendapatkan jatah untuk berlaga di Liga Europa. Hanya saja dua finalis Coppa Italia memastikan diri berlaga di Liga Champions (Juventus) dan Liga Europa (Lazio). Karena itulah Milan yang berada di posisi keenam mendapatkan durian runtuh dengan menggenggam tiket ke Liga Europa.

Dengan bermain di kompetisi Eropa, juga agar Milan tak susah payah dalam menjalani musim, evaluasi besar-besaran mereka lakukan. Salah satu upaya yang dilakukan Milan tentu mengincar pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat setiap lini dalam skuat mereka musim depan. Pada jendela transfer musim panas ini, Milan terlihat sangat bergairah untuk mendatangkan pemain baru ke San Siro.

Lini belakang adalah prioritas lini yang tengah diperbaiki manajemen. Kebobolan 45 gol dalam semusim di kompetisi domestik tentunya bukan berita baik bagi klub sekelas Milan. Statistik tersebut menunjukkan ada kerapuhan di sektor pertahanan mereka. Celakanya lini belakang Milan seolah-olah menjadikan kemampuan Gianluigi Donnarumma, sebagai tulang punggung pertahanan klub.

Oleh karena itu, untuk mengonsolidasi kekuatan khususnya di lini pertahanan, Milan juga gencar melakukan perburuan pemain berposisi bek. Maka tak heran Mateo Musacchio yang berposisi sebagai bek tengah menjadi rekrutan pertama Milan. Dan kali ini, Ricardo Rodriguez yang berposisi sebagai bek kiri dipilih sebagai pemain yang diharapkan mampu memperbaiki catatan kebobolan Milan musim depan.

Rodriguez sudah dipastikan menjadi bagian dari skuat Milan untuk musim 2017/2018. Pemain asal Swiss itu diboyong dari Wolfsburg dengan mahar 17 juta euro. Ia resmi diperkenalkan sebagai pemain Milan pada Kamis (8/6).

Direktur Milan, Massimiliano Mirabelli, mengatakan bahwa Rodriguez merupakan pilihan yang tepat bagi Milan, karena sang pemain memiliki antusiasme yang besar untuk mendongkrak performa tim.

"Kami membutuhkan pemain yang menunjukkan antusiasme yang tinggi saat mereka mengenakan kostum AC Milan. Saat Rodriguez datang, hal pertama yang kami lakukan setelah ia melakukan tes medis adalah memberikannya tur ke ruang piala," ungkapnya seperti dikutip dari Soccerway.

Menggaet Rodriguez mungkin menjadi keuntungan bagi Milan, karena pemain berusia 24 tahun itu mampu memainkan peran diberbagai posisi berbeda. Natural posisinya ia bermain di sisi kiri pertahanan. Namun pada musim lalu ia lebih sering ditempatkan sebagai bek tengah.

Dari total 27 penampilannya sepanjang musim lalu, sebanyak 16 penampilan ia dilakoni dengan berperan sebagai bek tengah. Dari catatan data yang dihimpun Squawka, ada 66 sapuan yang berhasil ia lakukan. Selain itu, Rodriguez juga melakukan 35 intersep dalam upaya sukses selama semusim bersama Wolfsburg. Catatan tersebut bisa dibilang setara dengan beberapa bek tengah Milan, seperti Gustavo Gomez, yang telah melakukan 83 sapuan dan 26 intersep.

Selain itu Rodriguez juga punya kemampuan bermain sebagai seorang fullback atau bahkan wing back kiri. Kemampuannya dalam melepas umpan juga cukup baik dari sektor sayap, secara keseluruhan ada 809 operan sukses yang dilakukannya, dengan 113 di antaranya merupakan operan panjang, dengan rataan akurasi passing mencapai 84 persen, tertinggi dari akurasi passing pemain belakang Wolfsburg lainnya.

Kemampuan Rodriguez bermain sebagai bek kiri atau bek tengah tentu membuat pelatih Milan, Vincenzo Montella, bisa leluasa menempatkannya di posisi manapun. Ia bisa mengandalkan kemampuan Rodriguez kala ia menerapkan skema empat bek atau bahkan menyempurnakan pola tiga bek. Apalagi Rodriguez yang punya kekuatan di kaki kirinya, ini bisa seperti Giorgio Chiellini misalnya yang memberikan keseimbangan dalam skema tiga bek Juventus.

Namun Rodriguez juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya ia tidak terlalu baik dalam duel bola udara. Tercatat rataan persentase keberhasilan duel udaranya hanya mencapai 49 persen saja. Persentase tersebut lebih kecil dibandingkan rataan duel bola udara bek andalan Milan, Alessio Romagnoli, yang mencapai 67 persen.

Selain itu, kemampuan tekel bersihnya pun tak terlalu mengesankan. Dari 49 percobaan takel yang dilakukannya, hanya 22 yang tercatat sebagai tekel bersih. Catatan tersebut tidak lebih dari pencapaian bek gaek Milan, Gabriel Paletta yang mencatatkan 40 tekel sukses dari 80 percobaan.

Satu hal lan yang musti diperhatikan tim pelatih juga kondisi kebugarannya. Sebab sebelum memutuskan hengkang ke AC Milan, dalam 10 pertandingan terakhirnya di Bundesliga, Rodriguez absen sebanyak sembilan pertandingan karena cedera ligamen dan engkel. Tentunya ini harus diperhatikan benar-benar mengingat dua cedera tersebut didapatkannya beberapa bulan sebelum musim kompetisi 2017/2018 berakhir.

Foto: Twitter AC Milan

Komentar