Pemain-pemain Gratisan dengan Statistik Oke

Analisis

by redaksi 111926

Pemain-pemain Gratisan dengan Statistik Oke

Akhir musim bisa menjadi akhir kebersamaan seorang pemain dengan kesebelasan yang ia bela. Di Eropa, biasanya para pemain akan dikontrak hingga 30 Juni. Per 1 Juli, pemain yang habis kontrak tersebut akan berstatus bebas transfer. Tapi jika pemain tersebut sudah menerima pinangan klub lain, maka ia langsung pindah ke kesebelasan barunya.

Di pengujung musim 2016/2017 pun sejumlah pemain tengah bersiap angkat koper. Beberapa pemain sudah diumumkan tidak akan lagi memperkuat timnya karena dianggap tidak lagi dibutuhkan tim. Sementara sejumlah pemain lain memilih tidak memperpanjang kontraknya dengan klub karena ingin mendapatkan tantangan baru bersama kesebelasan lain.

Kali ini, kami akan membahas pemain-pemain yang habis kontrak namun sebenarnya masih memiliki prospek di klub barunya nanti. Para pemain di bawah ini bukanlah pemain gratisan yang dibuang karena sudah tidak terpakai oleh klub dan lebih banyak menghuni bangku cadangan pada musim ini. Sebaliknya, mereka bermain reguler bersama tim utama musim ini namun ingin mencari tantangan di musim depan. Berikutnya daftarnya:

Penjaga Gawang: Nick Marsmann

Nama Nick Marsmann mungkin cukup asing. Namun ia merupakan penjaga gawang utama FC Twente. Ia sudah membela kesebelasan Eredivisie tersebut sejak 2011, dan total bermain sebanyak 94 kali di Eredivisie. Namun meski menjadi menjadi pilihan utama pada musim ini, Marsmann ingin mencari tantangan baru pada musim depan. "Saya sudah berbicara dengan klub. Saya menyukai masa-masa indah di Twente. Tapi saya akan mencari tantangan baru musim depan," ujar Marsmann seperti yang dilansir situs resmi Twente pada April lalu.

Musim ini, Marsmann yang bermain di seluruh laga Twente di Eredivisie, 34 kali, kebobolan 50 gol dan hanya mencatatkan delapan clean sheet. Meski begitu, kontribusinya itu sudah cukup membawa Twente lolos ke babak play-off Liga Europa. Marsmann mencatatkan 83 penyelamatan, terbanyak ke-9 di Eredivisie. Dengan usianya yang masih 26 tahun, catatan tersebut tampaknya cukup bisa menarik tawaran kesebelasan yang lebih besar dari Twente.

Bek Kanan: Vurnon Anita

Membela Newcastle United sejak 2012 hingga musim 2016/2017 berakhir menjadi bukti loyalitas seorang Vurnon Anita. Saat direkrut pada usia 23 tahun, bek asal Belanda ini sedang menjadi incaran sejumlah kesebelasan. Tawaran Newcastle pun sempat ditolak Ajax Amsterdam, sebelum akhirnya Ajax menyetujui 8,5 juta euro untuk melepas Anita. Kini Anita memasuki masa-masa terakhirnya bersama Newcastle. Ia bersedia bertahan, tapi tak membuka tawaran juga dari kesebelasan lain. "Tentu saya ingin bertahan, tapi keputusan bukan ada pada saya. Saya juga membuka segala kemungkinan. Saya ingin menunggu dulu keputusan klub," ujar Anita pada HITC.

Yang perlu menjadi catatan, bek berusia 28 tahun ini pernah empat musim bermain di Liga Primer. Selain itu ia bisa ditempatkan sebagai gelandang bertahan bahkan bek tengah. Di divisi Championship pun ia merupakan salah satu andalan Rafael Benitez dengan 20 kali bermain. Sebagian pendukung Newcastle menginginkannya bertahan, namun berdasarkan laman Shield Gazette, bersama Yoan Gouffran, Anita diputuskan akan dilepas klub. Ia bisa menjadi pemain berguna untuk kesebelasan Liga Primer.

Bek Kiri: Sead Kolasinac

Peminat Sead Kolasinac sudah mengantre sejak awal 2017. Kontraknya yang berakhir pada Juni mendatang memang membuat banyak kesebelasan mulai mencari celah untuk mendapatkan pemain berusia 23 tahun ini. Apalagi dari total 25 kali bermain di Bundesliga musim ini, bek asal Bosnia & Herzegovina ini menyumbang tiga gol dan tujuh asis. Bisa dibilang ia merupakan pemain terbaik Schalke 04 musim ini.

Beberapa kesebelasan top Eropa pun tak mau ketinggalan mendapatkan tanda tangan. AC Milan, Juventus, hingga Manchester City disebut-sebut tengah memantau situasi Kolasinac. Namun beberapa sumber menyebutkan Kolasinac sudah menjalin kesepakatan lima tahun kontrak dengan Arsenal. Jika itu benar, sejauh ini Arsenal belum mengonfirmasi kepindahannya, maka Arsenal beruntung mendapatkan bek yang dibanderol seharga sembilan juta euro ini secara gratis.

Bek Tengah: Yevhen Khaceridi dan Paul Baysse

Yevhen Khacheridi merupakan bek berpengalaman dari Ukraina. Sejak 2008, ia membela Dynamo Kiev. Lebih dari 150 penampilan ia torehkan bersama raksasa Ukraina tersebut. Tak mengherankan memang karena ia pun merupakan penggawa timnas Ukraina, dan sudah memiliki 45 caps.

Musim ini, ia merupakan tandem Domagoj Vida. Keduanya selalu bermain sejak menit pertama di laga Liga Champions. Hanya saja mulai musim depan Khacheridi tampaknya akan mencari petualangan baru karena kontraknya akan habis 30 Juni mendatang. Usianya yang masih 29 tahun membuatnya akan dengan mudah mendapatkan klub baru yang lebih baik. Musim lalu Everton berusaha memboyongnya, namun ditolak karena tawarannya yang dinilai terlalu rendah. Untuk saat ini, Stoke City dan Galatasaray yang dikabarkan akan segera melakukan penawaran.

Bek tengah lain yang layak dijajaki karena gratis adalah Paul Baysse. Ia merupakan salah satu andalan OGC Nice pada musim ini. Direkrut pada 2015, ia langsung menjadi kapten tim. Pada musim ini, awalnya ia menjadi pilihan utama. Namun ketika Nice menggunakan skema empat bek, duo bek tengah lebih sering diisi oleh Malang Sarr dan Dante.

Pada awal Mei, Baysse pun menyatakan akan pindah karena merasa Nice tidak lagi memprioritaskan dirinya. Jumlah penampilan bek berusia 29 tahun ini yang mencapai 22 kali pun tampaknya akan memudahkannya untuk mendapatkan klub baru. Toulouse sudah langsung curi start untuk memberikan penawaran. Bukan tak mungkin kesebelasan lain pun akan mulai menjajaki bek asal Prancis ini.

Gelandang Bertahan: Thiago Motta dan Miguel Veloso

Meski masih menjadi andalan Paris Saint-Germain pada musim ini, Thiago Motta tampaknya akan berpisah dengan PSG pada 30 Juni mendatang. Melalui agennya, gelandang asal Italia tersebut mengumumkan tidak akan memperbarui kontraknya. "Sangat kecil kemungkinannya hal itu [perpanjangan kontrak] terjadi," ujar agen Motta, Alessandro Canovi. "Secara fisik ia masih sangat bagus. Kami sedang mempertimbangkan beberapa tawaran."

Total 48 pertandingan resmi ia mainkan pada musim ini jika dihitung sejak Piala Eropa 2016. Hal ini membuktikan bahwa Motta memang tidak bermasalah dengan fisiknya meski sudah menginjak usia 34 tahun. Oleh karena itu, ia masih bisa bermain di sejumlah liga top Eropa. Walaupun Canovi menyatakan tidak menutup kemungkinan kliennya tersebut akan bermain di Tiongkok musim depan.

Satu gelandang bertahan lainnya adalah Miguel Veloso. Gelandang berusia 31 tahun ini menjalani 22 pertandingan bersama Genoa dan turut menyumbang empat asis. Dan di usia emasnya ini, ia memang berencana tak terlalu lama bertahan di Genoa dengan meneken kontrak hanya satu tahun pada musim panas 2016 lalu.

Veloso memang merupakan salah satu talenta berbakat dari Portugal. Ia sudah mengoleksi 56 caps bersama timnas Portugal. Sejak awal tahun 2017, dua kesebelasan yang dikabarkan berminat mendapatkan mantan gelandang Dynamo Kiev ini adalah Southampton dan Valencia.

Halaman berikutnya

Komentar