Dirk Kuyt Pensiun dengan Indah

Berita

by redaksi

Dirk Kuyt Pensiun dengan Indah

Mantan penyerang timnas Belanda, Dirk Kuyt, memutuskan gantung sepatu. Keputusan tersebut, dibuat beberapa hari setelah Kuyt mengantar Feyenoord Rotterdam juara Eredivise Belanda musim 2016/2017. Kenangan manis tentunya dirasakan Kuyt pada penghujung kariernya sebagai pesepakbola.

Kuyt memang bukan Paolo Maldini yang mendedikasikan kariernya untuk satu kesebelasan saja selama 24 tahun berkarier. Namun dibanding Maldini, Kuyt jauh lebih beruntung karena menandai akhir kariernya dengan sebuah gelar juara.

Selain itu, pada pertandingan terakhirnya, Kuyt juga mencetak hat-trick yang kemudian membuatnya dianggap sebagai pahlawan kemenangan tim. Tentu respon positif dan penghormatan besar diberikan para suporter kepada Kuyt karena jasanya itu.

Kuyt mengungkapkan, bukan perkara mudah untuk menentukan akhir kariernya di lapangan hijau. Namun, ia akhirnya menemukan momentum tersebut. Saat usianya tak lagi muda, dan performanya yang sudah jauh menurun ketimbang masa mudanya dulu, Kuyt kemudian memutuskan undur diri dengan gelar juara sebagai penanda akhirnya.

"Saya selalu mengikuti kata hati saya ketika membuat sebuah keputusan. Saya berpikir, ini adalah saat yang tepat untuk pensiun. Saya sudah menjalani dua tahun yang fantastis sejak kembali berseragam Feyenoord. Gelar juara tersebut menjadi sebuah puncak bagi karier saya," terang Kuyt seperti dilansir dari Daily Mail.

Kuyt memang bukan pemain yang berasal dari Feyenoord. Pemain asal Katwijk itu memulai karier profesionalnya bersama kesebelasan lokal Quick Boy pada tahun 1998. Setelah itu, ia hijrah ke Utrecht, dan pada tahun 2003 ia bergabung bersama Feyenoord. Tiga musim dilalui Kuyt bersama kesebelasan asal Rotterdam itu dengan tanpa gelar di tangan.

Namun, namanya cukup bersinar di sana. 101 penampilan dengan torehan 71 gol membuatnya kemudian diminati banyak kesebelasan top Eropa. Liverpool akhirnya memboyong pemain yang kini berusia 36 tahun itu ke Anfield. Kualitasnya semakin terlihat di Liverpool, meski pada akhir kariernya di Liverpool ia lebih sering menghangatkan bangku cadangan, namun hal tersebut tak membuatnya hilang pesona.

Enam musim berseragam “The Reds”, ia kemudian pindah ke Fenerbache, dan kembali ke Feynoord pada tahun 2015. Orang-orang sempat meragukan kapasitasnya, terlebih saat ia menyebut bisa membawa Feyenoord menjadi juara di Liga Belanda. Omongannya itu dianggap kelakar, yang membuat banyak pihak menertawainya.

Namun, Kuyt membuktikan diri karena mampu membawa Feyenoord sebagai juara di Liga Belanda, sekaligus merusak hegemoni PSV Eindhoven dan Ajax Amsterdam yang dalam satu dekade terakhir selalu merajai kompetisi domestik.

Gelar juara yang dipersembahkan Kuyt juga seolah menjadi salam perpisahan dan ucapan terimakasihnya kepada Feyenoord. Sebab, biar bagaimanapun nama besarnya dikenal saat ia memperkuat Feyenoord. Dalam rentang waktu di periode awalnya bersama Feyenoord, kesempatan untuk memperkuat timnas Belanda pun didapatkannya.

“Saya punya mimpi mendapatkan trofi dan gelar juara bersama Feyenoord. Sekarang, semua mimpi itu telah menjadi kenyataan. Jadi, saya pikir ini adalah keputusan yang tepat bagi karier saya” katanya.

(SN)

Komentar