Dituduh Bekerja Sama dengan Mafia, Presiden Juventus Berang

Berita

by redaksi 29721

Dituduh Bekerja Sama dengan Mafia, Presiden Juventus Berang

Italia sudah lama dikenal sebagai sarang mafia. Kali ini, keterlibatan mafia dalam sepakbola kembali mencuat. Adalah Presiden Juventus, Andrea Agnelli, yang dikaitkan terlibat dalam praktik terlarang ini, yaitu dugaan keterlibatan mafia dalam penjualan tiket. Ia beserta sejumlah jajaran staf Juventus, baru saja dipanggil oleh Komisi Disiplin FIGC untuk dimintai keterangan.

Namun pada Sabtu (18/03) lalu, Agnelli langsung mengklarifikasi segala tuduhan yang mengarah padanya. Ia membantah keras tentang hubungannya dengan mafia. Ia pun siap membuktikan diri bahwa Juventus yang ia pimpin bersih dari mafia. "Klub ini, baik secara organisasi maupun saya sendiri, tidak memiliki ketakutan apapun atas tuduhan ini, inilah alasan saya ada di sini di depan kalian semua," ujar Agnelli seperti yang dikutip Goal.

"Hari ini, Jaksa memiliki tuduhan pada kami karena adanya penjualan tiket tak biasa, kepada saya dan tanggungan saya, dengan tuduhan bahwa kami bekerja sama dengan organisasi kriminal. Ini tidak bisa diterima, tuduhan terhadap Juventus ini, atas apa yang saya baca, sangat tidak berdasar," sambungnya.

Agnelli pun akan benar-benar membuktikan bahwa Juventus tak memiliki masalah dengan mafia soal penjualan tiket. Ia memang sempat bertemu dengan ultras-ultras, yang dituduhkan sebagai pertemuan dengan bagian dari mafia. Namun menurutnya itu hal biasa yang dilakukan oleh seorang presiden klub.

"Saya akan berjuang untuk diri saya, saya akan berjuang untuk kolega-kolega saya, dan saya akan berjuang demi nama baik Juventus, yang seringkali mendapatkan beberapa putusan yang merugikan di masa lalu. Saya tidak pernah bertemu dengan bos mafia," tutur Agnelli.

"Saya ingin mengingatkan lagi bahwa ultras saat ini, sebagaimana ultras sepatutnya, bebas dari catatan kriminal. Saya bertemu dengan beberapa ultras dari berbagai macam kelompok. Saya melakukannya selalu di siang hari. Karena hal itu wajar dilakukan oleh seorang presiden klub," tambahnya.

Di saat bersamaan, Agnelli juga menampik jika masalah ini akan membuat kursi kepresidenannya di Juventus goyah. Namun ia menekankan bahwa Juventus saat ini adalah Juventus yang sedang tumbuh dan akan terus melaju untuk menggapai tujuan yang ia buat bersama dengan rekan-rekannya yang lain.

"Beberapa dari kalian [jurnalis] langsung mengaitkan ini dengan kemungkinan perubahan pemimpin di Juventus. Maaf jika saya mengecewakan kalian, tapi jajaran direksi Juventus saat ini dibentuk oleh saya, wakil presiden Pavel Nedved, general manager Giuseppe Marotta, dan direktur olahraga Fabio Paratici. Kami akan membuat Juventus terus berkembang hingga waktu yang tak ditentukan," tutup Agnelli.

Sementara itu dari pihak FIGC sendiri masih akan terus melanjutkan penyelidikan ini. Namun mengenai status Agnelli, pihak FIGC mengatakan belum bisa memastikan sejauh mana pihak Juventus terlibat. Karena bukti yang FIGC dapatkan saat ini hanya sebatas percakapan telepon.

"Saverio Dominello dari `Ndrangheta [mafia asal Italia Utara] dan Rocco, putranya, terlihat di Turin bersama Belloco Pesce. Rocco diduga memiliki hubungan dengan manajemen Juventus untuk pengelolaan tiket, termasuk tiket musiman," kata Jaksa FIGC, Giuseppe Pecoraro, pada Radio ANSA.

"Saya sekarang akan mengevaluasi ini dengan hati-hati dan kemudian saya akan mengambil keputusan bersama rekan-rekan saya. Saya hanya bisa mengatakan bahwa mereka [`Ndrangheta] memiliki kontak [dengan Juventus], bukan memiliki hubungan," tambahnya.

`Ndrangheta sendiri dikenal sebagai salah satu mafia besar di Italia utara. Walau namanya tak setenar mafia Sisilia dari Italia Selatan, namun di Italia mereka disebut-sebut sebagai mafia terkaya, bahkan mafia yang sangat berpengaruh di Italia pada 90-an hingga awal 2000-an. Mereka dikenal sering melakukan pemerasan, penyelundupan narkotika, serta membantu pencucian uang. Turin dan Milan merupakan daerah operasi mereka karena kedua kota ini merupakan kota industri.

foto: calciofinanza.it

Komentar