Persaudaraan dalam Sepakbola yang Memutuskan Masa Depan Manolo Gabbiadini

Cerita

by Randy Aprialdi 47377

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Persaudaraan dalam Sepakbola yang Memutuskan Masa Depan Manolo Gabbiadini

Tidak sia-sia Southampton memecahkan rekor transfer mereka untuk mendatangkan Manolo Gabbiadini dari Napoli seharga 17 juta paun. Gabbiadini langsung tampil cemerlang untuk kesebelasan barunya sejak didatangkan 31 Januari lalu. Ia sudah mencetak tiga gol dari dua pertandingannya untuk Southampton di Liga Primer Inggris 2016/2017. Terbaru, Gabbiadini memborong dua gol ke gawang Manchester United pada final Piala Liga di Stadion Wembley, Minggu (26/2).

Dua gol yang disarangkan Gabbiadini membuat ketertinggalan dua gol Southampton terkejar karena kebobolan yang dicetak Zlatan Ibrahimovic dan Jesse Lingard. Tentunya dua gol Gabbiadini membuat seluruh elemen United merasa cemas. Pada akhirnya mereka bisa lega setelah Ibrahimovic kembali mencetak gol dan memastikan United menjuarai Piala Liga musim ini. Walau begitu, tetap saja pertandingan itu memberikan pertunjukan yang luar biasa dari Gabbiadini. Setidaknya ia kembali mencuri perhatian sepakbola Liga Inggris melalui dua gol yang dicetaknya tersebut.

Sebelumnya memang diperkirakan bahwa Gabbiadini akan cocok bermain untuk Southampton. Perbedaan peran di lini depanlah yang membuatnya cocok membela Southampton. Selain itu, Gabbiadini lebih sering dipasang sebagai gelandang serang atau winger ketika membela Napoli di era Rafael Benitez dan Maurizio Sarri. Padahal posisi favoritnya adalah penyerang yang betul-betul murni ditugaskan untuk mencetak gol.

Gabbiadini sendiri ingin menjadi penyerang setelah melihat sang kakak, Melania Gabbidiani. "Setelah menyaksikan tendangan hebatnya, saya memutuskan ingin menjadi sebaik dirinya (Melania)," ujar Gabbiadini seperti dikutip dari situs resmi UEFA.

Melania sendiri merupakan kakak perempuan Gabbiadini yang memperkuat AGSM Verona dan pemain penting tim nasional sepakbola wanita Italia. Bersama Verona, Melania berhasil mempersembahkan lima gelar scudetto. Ia sendiri berposisi penyerang yang juga tidak canggung bermain sebagai winger. Melanie merupakan pesepakbola wanita yang dikenal cepat dan haus gol. Sudah 30 gol yang ia cetak dari 86 penampilan bersama Italia.

Perempuan 33 tahun ini pun memiliki teknik yang baik ketika mendribel bola. Modal itulah yang membuatnya empat kali dipilih sebagai pesepakbkola wanita terbaik di Serie-A. "Saya pikir kami (bersama Gabbiadini) memiliki sepakbola di dalam darah kami," cetus Melania ketika ditanya tentang profesi yang sama dengan adiknya itu.

Selain menjadi penyerang, kesamaan Gabbiadini bersaudara itu adalah sama-sama pernah memperkuat kesebelasan asal Bergamo yang merupakan provinsi kelahiran mereka. Melania memperkuat Bergamo dan berhasil menjuarai Serie-B 2001/2002. Sementara Gabbiadini memperkuat Atalanta Bergamo sejak masuk ke akademinya pada 2003 dan pergi dari kesebelasan tersebut pada 2012. Berbicara soal klub, Melania cukup berandil bagi karier Gabbiadini. Sebab ialah yang menyarankan agar adiknya itu bergabung dengan Napoli pada 2015 lalu.

Melania menyarankan Napoli sebagai kesebelasan yang dipilihnya bukan karena label besar. Sebab di sanalah Gabbiadini bisa banyak belajar kepada Gonzalo Higuain dan Jose Callejon pada waktu itu. Melania percaya bahwa kedua pemain tersebut bisa mengajarkan apapun kepada adiknya agar tahu bagaimana untuk menjadi seorang juara. Hal ini dikarenakan saat itu Gabbiadini belum pernah menyabet gelar juara apapun. Berbeda dengan kakaknya yang sudah mendapatkan berbagai gelar bersama klub maupun individual di karir sepakbola wanitanya.

Gabbiadini pun pindah ke Napoli yang dibesut Benitez. Adiknya yang menurutnya berpikiran kuat, pekerja keras dan sama-sama keras kepala, sudah siap untuk memperkuat Napoli sebagai salah satu kesebelasan paling bergengsi di Italia. Dan Melania percaya bahwa Benitez bisa membimbing penyerangnya dengan baik seperti yang dilakukan kepada Fernando Torres. Maka dipercaya bahwa Benitez bisa melakukan hal yang sama kepada Gabbiadini. Namun perkiraan Melania memang betul ketika adiknya masih dilatih Benitez.

"Sekarang dia akan membuat langkah besar. Saya sudah memenangkan empat gelar Scudetto, jadi sekarang gilirannya untuk memulai," ujar Melania ketika ditanya tentang keputusan Gabbiadini memperkuat Napoli, seperti dikutip dari SB Nation.

Di bawah asuhan Benitez, Gabbiadini masih mendapatkan banyak kesempatan bermain. Berbeda ketika Napoli mulai dilatih Sarri karena Gabbiadini mulai kehilangan tempat di sana. Situasi tersebut membuatnya frustasi sehingga memutuskan pergi ke Southampton. Hal itu tentu membuat Melania sedikit menyesal melihat adiknya sempat terpuruk di Napoli dalam dua tahun terakhir ini. Apalagi tidak ada satupun scudetto yang didapatkan adiknya yang sudah berusia 25 tahun itu.

Namun pergi ke Southampton mungkin menjadi lembaran baru bagi Gabbiadini. Ia nyaris meraih gelar pertama di dalam karier sepakbolanya jika Southampton tidak dikalahkan United. Mungkin Gabbiadini akan mendapatkan sebuah gelar pada kesempatan lain. Atau mungkin saja Southampton menjadi batu loncatannya untuk kembali memperkuat kesebelasan besar, sehingga berhasil meraih gelar juara dan gelar juara lainnya seperti yang dilakukan sang kakak.

Komentar