Gary Lineker Ratapi Pemecatan Ranieri dengan Air Mata

Berita

by Redaksi 26 25456

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Gary Lineker Ratapi Pemecatan Ranieri dengan Air Mata

Salah satu legenda timnas Inggris, Gary Lineker, menyayangkan tindakan Leicester City yang memutuskan untuk memecat manajer mereka, Claudio Ranieri, pada hari Jumat (24/2) dini hari tadi. Selain itu, Lineker pun mengaku sangat sedih, bahkan sampai meneteskan air mata ketika mengetahui jika Ranieri diberlakukan dengan cara seperti itu.

“Saya meneteskan air mata tadi malam. Saya meneteskan air mata untuk Claudio (Ranieri), untuk sepakbola, dan untuk kesebelasan saya. Saya hanya berpikir jika sesuatu tersebut tak dapat dijelaskan terhadap saya dan para pencinta permainan ini, tapi saya kira dalam beberapa cara Anda dapat menjelaskan jika ini merupakan sebuah keputusan yang panik. Dan bagi saya ini adalah keputusan yang salah dan sangat menyedihkan,” ujarnya seperti yang diberitakan oleh Independent.

Pria berusia 56 tahun yang kini bekerja sebagai presenter itu pun menambahkan jika hal seperti itu sebetulnya merupakan hal yang wajar terjadi di dalam sepakbola modern, namun situasi tersebut biasanya berlaku terhadap klub-klub besar yang memang memiliki tujuan untuk memenangkan gelar liga setiap tahunnya. Sementara bagi klub seperti Leicester, dengan adanya hal seperti itu, itu justru menjadi sesuatu yang cukup merendahkan bagi klub.

“Itu adalah ciri khas sepakbola modern. Apa yang terjadi musim lalu di bawah Claudio Ranieri sangatlah luar biasa dan saya pikir pemilik klub kurang memiliki rasa bersyukur. Ya, dalam beberapa waktu kita dapat melihat seorang manajer kehilangan pekerjaannya setelah mereka mendapatkan trofi liga, tapi mereka adalah manajer dari klub yang dituntut untuk memenanginya dan didukung oleh uang yang banyak dari klubnya, jadi saya kira itu tidak ada salahnya dan kita dapat melihat hal seperti itu terjadi di klub seperti Real Madrid dll.”

“Tapi bagi klub seperti Leicester City yang memenangkan liga dengan cerita yang begitu hebat di musim lalu, terutama di bawah Claudio Ranieri, itu justru agak merendahkan klub jadinya. Leicester yang begitu populer di mata dunia, dengan melakukan hal seperti ini, saya pikir akan segera kehilangan popularitasnya itu,” tambah pemilik 48 gol bagi timnas Inggris tersebut.

Gary Lineker sendiri merupakan produk asli akademi Leicester City. Dirinya bergabung dengan The Foxes pada tahun 1976. Sementara debutnya di tim utama terjadi pada tahun 1978. Selama delapan tahun memperkuat Leicester City, Lineker berhasil mencetak 95 gol dari 194 pertandingan.

Foto: FourFourTwo

Komentar