Eksekusi Bola Mati dan Skor 1-0 Hiasi Grup 3 Piala Presiden 2017

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Eksekusi Bola Mati dan Skor 1-0 Hiasi Grup 3 Piala Presiden 2017

Grup 3 Piala Presiden 2017 diwarnai dengan kemenangan tipis 1-0 dari masing-masing pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin (6/2). Pertandingan pertama mempertemukan Persela Lamongan dengan Persiba Balikpapan. Kemudian dilanjutkan antara Persib Bandung selaku tuan rumah menghadapi PSM Makassar. Pertandingan pertama dimenangkan Persiba dengan skor 1-0. Kedudukan itu juga yang memenangkan Persib atas PSM. Dan gol masing-masing pertandingan itu diciptakan melalui situasi bola mati.

Persiba Balikpapan Tertolong Penalti

Persela tampil dominan dan menekan ketika menghadapi Persiba. Namun penyelesaian akhir yang buruk tidak mampu membuat Persela mencetak gol. Sorotan pun langsung tertuju kepada Ivan Carlos yang merupakan penyerang asing Persela. Pada laga tersebut ia terlihat terburu-buru menyelesaikan peluang sehingga gagal memecahkan kebuntuan kesebelasannya. Namun hal itu diwajarkan Herry Kiswanto selaku pelatihnya karena Ivan dianggap masih membutuhkan adaptasi karena ia baru bergabung tiga hari dengan tim.

"Kalau dilihat perkembangannya, Persela sudah sesuai harapan saya, sudah bisa menguasai. Namun dalam hal penyelesaian, kita kalah," imbuh Herry ketika konferensi pers usai pertandingan.

Kebuntuan Persela itu menjadi kerugian karena justru Persiba yang berhasil unggul terlebih dahulu pada menit 69. Gol itu berhasil dicetak Marlon Da Silva setelah mengeksekusi tendangan penalti. Pelatih yang akrab disapa Herkis ini pun meminta pemainnya agar lebih fokus sehingga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan individual.

"Penalti tidak harus terjadi kalau para pemain lebih fokus. Namun saya tetap apresiasi perjuangan para pemain. Saya perlu perbaiki di depan dan pertahanan. Semoga di pertandingan sisa nanti kita bisa lebih baik," sambung Herry.

Alhasil keunggulan melalui penalti itulah yang memberikan kemenangan bagi Persiba. Gol melalui penalti itu dikatakan Timo Scheunemann, Pelatih Persiba, sebagai bagian dari sepakbola dan merupakan hasil dari kerja keras para pemainnya. Maka dari itu ia tetap mensyukuri hasilnya walau cuma menang melalui gol penalti. Apalagi Timo menegaskan bahwa kesebelasannya itu baru terbentuk dan memainkan tiga pemain kelahiran 1995. Menurutnya, situasi kesebelasannya yang belum siap 100% itu patut diapresiasi, karena mengalahkan Persela yang sulit ditaklukan dan terus memberi tekanan.

"Ini latihan mental buat tim saya. Organisasi permainan pun masih tambal sulam, kadang terlihat kadang tidak. Tapi saya suka dengan pemain saya yang pintar dan mau kerja keras. Dua pemain asing masih adaptasi dengan gaya berlatih saya, teman-temannya, bahasa dan belum fit. Sama dengan pemain muda, ke depannya pasti lebih baik. Mereka kualitas punya namun mental masih belum terbentuk," papar Timo usai pertandingan.

Sayap Persib Bandung Sulitkan PSM Makassar

Kemenangan Persib atas PSM diawali dengan tendangan sudut yang dieksekusi Dedi Kusnandar. Kemudian umpan dari tendangan sudut itu disambar sundulan Vladimir Vujovic yang menjadi gol pada menit 60. Keunggulan 1-0 itu pun bertahan sampai laga berakhir. Gol melalui proses bola mati itu membuat open play Persib dipertanyakan. Padahal Persib terlihat menguasai pertandingan namun gol melalui open play tak terjadi. Bahkan Persib mulai memainkan para pemain utamanya dengan memasukkan Supardi Nasir dan Dedi pada babak kedua.

Kendati demikian, hasil itu tetap disyukuri Djajang Nurjaman selaku pelatihnya. Menurutnya, para pemain sudah bekerja maksimal karena pertandingan perdana selalu berat. Djajang juga tetap percaya diri walau Persib menguasai pertandingan gol justru lahir dari tendangan sudut. Di sisi lain, ia berujar jika kendala permainannya yaitu soal penyelesaian akhir yang perlu diperbaiki lagi.

"Secara permainan puas. Kendalanya mungkin finishing (penyelesaian akhir) karena kita banyak menciptakan peluang. Tapi saya acungi jempol terhadap seluruh pemain. Ini awal yang bagus walau (gol) dari set pieces. Kita harus bersyukur," kata Djajang.

Di sisi lain, Robert Rene Albert selaku Pelatih PSM menganggap jika serangan sayap Persib-lah yang membuat mereka kerepotan. Memang pada laga itu berkali-kali kedua pemain sayap Persib yang diperankan Febri Haryadi dan Matsunaga Shohei beberapa kali masuk ke sepertiga akhir pertahanan PSM. Hanya saja mereka mengalami kesulitan untuk melepaskan umpan silang karena full-back PSM pun cenderung bermain bertahan pada laga tersebut.

Kendati demikian, Rene tidak terlalu kecewa dengan hasil karena kekalahan ini cuma terjadi di pra-musim, "Mereka lumayan cepat di wing (sayap). Dua minggu latihan saya kira ini hasil yg oke. Kita kecolongan dari gol yg seharusnya tidak terjadi. Namun saya yakin ke depannya akan lebih baik," pungkas Robert.

Komentar