Fiorentina Bisa Balaskan Dendam Lewat Serangan Sisi Kiri

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Fiorentina Bisa Balaskan Dendam Lewat Serangan Sisi Kiri

Serie-A akan disuguhi pertandingan panas antara tuan rumah Fiorentina melawan Juventus di Stadion Artemio Franchi, Senin (16/1) dini hari. Fiorentina ingin membalas dendam kepada musuh bebuyutannya itu. Dipermalukan karena kekalahan pada pekan pertama Serie-A di Juventus Stadium tentu masih diingat mereka.

Dendam akan dimaksimalkan oleh Fiorentina karena berkemungkinan menurunkan skuat terbaiknya. Borja Valero dan Davide Astori kemungkinan diturunkan setelah baru sembuh dari cedera. Kondisi itu berbeda dengan Juventus yang tidak bisa diperkuat empat pemainnya. Mario Lemina dan Mehdi Benatia pergi memperkuat negaranya di Piala Afrika 2017. Sementara Dani Alves menderita cedera dan Stephan Lichtsteiner sedang menjalani hukuman kartu.

Kealpaan Alves dan Lichtsteiner akan menjadi kendala karena Juventus tidak memiliki wing-back atau full-back kanan cadangan. Maka dari itulah kemungkinan Juventus bisa mengubah formasi 3-5-2 menjadi 4-3-1-2 pada laga nanti. Daniele Rugani cenderung dipaksakan menjadi full-back kanan atas absensi Alves dan Lichtsteiner. Hanya saja Rugani bakal lebih memerankan tugas defensive full-back pada laga nanti.

Di sisi lain, Fiorentina dengan kelengkapan pemainnya tetap bisa memainkan formasi 3-4-2-1. Jika pun Astori tidak bisa dimainkan di posisi bek tengah, bisa diganti Nenad Tomovic. Begitu pun Matias Vecino bisa mengisi posisi gelandang tengah jika Valero ingin diistirahatkan terlebih dahulu.

Memberikan Shock Therapy Kepada Daniele Rugani

Jika Rugani benar-benar dijadikan full-back kanan oleh Juventus, Fiorentina bisa memanfaatkannya sebagai lumbung serangan. Sejauh musim ini, Rugani belum pernah ditempatkan sebagai full-back kanan oleh pelatihnya, Massimiliano Allegri. Area itu bisa dieksploitasi oleh kecepatan pemain-pemain sayap kiri Fiorentina.

Rugani tidak saja harus meladeni Maximiliano Oliviera, tapi ia juga wajib mewaspadai Fernando Bernardeschi yang sering bermain leber ke sayap. Dua pemain itu tentu akan sangat merepotkan Rugani pada laga nanti. Posisi yang tidak biasa baginya bisa membuatnya melakukan kesalahan-kesalahan individual. Seperti yang diketahui bahwa salah satu faktor kebobolannya Juventus karena kesalahan-kesalahan individual para pemainnya.

Tentu masih ingat ketika kesalahan full-back Juventus melakukan jebakan offside kepada Napoli sehingga Jose Callejon berhasil mencetak gol. Apalagi full-back kanan nanti berkemungkinan dilakoni oleh pemain yang bukan ahlinya. Walau ketenangan Rugani ketika bertahan tidak perlu diragukan lagi. Tapi menjalani peran barunya itu, jelas Rugani membutuhkan bantuan ekstra. Ia akan berharap kepada rekannya di lini tengah agar bisa melakukan filterisasi kepada lawannya sedini mungkin. Setidaknya porsi Rugani tidak terlalu besar pada pertandingan nanti. Jika tidak ingin mengurangi risiko, mungkin Juventus harus mengingat masa lalu Tomas Rincon. Sebab pemain baru itu pernah beberapa kali memerankan posisi full-back kanan bersama kesebelasan-kesebelasan sebelumnya.

Memanfaatkan Pertahanan Garis Tinggi Fiorentina

Sebagai tuan rumah, Fiorentina diperkirakan bakal bermain menekan dan menyerang. Gaya permainan itu memang menjadi ciri khas instruksi kepelatihan Paulo Sousa. Ia menugaskan para pemainnya melancarkan pressing walau bola berada di pertahanan lawan sekalipun. Visi permainan Sousa adalah mengurung lawannya di wilayah sendiri. Salah satu cara agar keinginannya itu terealisasi adalah menerapkan garis pertahanan yang tinggi. Ia menumpuk pemainnya di lini tengah untuk mencari bola. Sementara tiga pemain belakangnya bisa maju sampai setengah lapangan untuk membantu memulai serangan ketika bola berhasil direbut dari lini tengah. Tapi taktik Sousa itu sedikit usang pada akhir-akhir ini. Faktor yang membuatnya usang karena hematnya perbelanjaan pemain baru di tubuh Fiorentina.

Pertahanan garis tinggi Fiorentina tidak bisa diimbangi tiga beknya saat ini. Mungkin hanya Carlos Salcedo yang bisa mengimbanginya walau ia masih sering melakukan kesalahan individual. Salcedo masih sering terburu-buru merebut bola dan gagal menjadi awal serangan yang baik. Sementara Gonzalo Rodriguez dan Davide Astori sering mudah ditaklukan menghadapi penyerang-penyerang dengan kecepatan tinggi. Apalagi pada laga nanti Paulo Dybala yang lincah ketika menguasai bola dan memiliki kecepatan tinggi cenderung akan dimainkan. Dybala pintar mendapatkan ruang di pertahanan lawan. Apalagi pertahanan garis tinggi Fiorentina bisa menjadi bumerang ketika Juventus melepaskan umpan-umpan panjang dari belakang atau tengah.

Kesimpulan

Pertandingan akan berlangsung dominan bagi serangan Fiorentina. Mereka akan berusaha mencari gol secepat mungkin agar Juventus terpancing bermain terbuka. Sebab diperkirakan jika Juventus akan bermain lebih sabar dan tidak ingin mengambil risiko melawan Fiorentina yang tampil terbuka di kandangnya sendiri.

Kendati demikian, Juventus lebih memiliki efektivitas mencetak gol ketimbang Fiorentina. Juventus bisa mencetak 2,1 gol perlaga dari 15,8 percobaan tendangan ke arah gawang lawan. Sementara Fiorentina sejauh ini cuma bisa mencetak 1,6 gol dari 14,7 percobaan tendangan ke gawang lawan. Hal itu tidak lepas dari sering terburu-burunya penyelesaian akhir Fiorentina.

Komentar