Meraih Mimpi Bersama Kashima Antlers

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Meraih Mimpi Bersama Kashima Antlers

Oleh: Ahmad Yani Sukarso

1 Januari 2017. Peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan Final Emperor’s Cup 2016 yang mempertemukan Kashima Antlers dan Kawasaki Frontale di Suita City Football Stadium telah dibunyikan. Skor akhir 2-1 untuk keunggulan Kashima Antlers, ditentukan melalui gol yang dicetak oleh Fabricio di menit ke-94 babak pertama perpanjangan waktu. Dengan hasil ini, Kashima Antlers menegaskan kesuksesannya di tahun 2016 dengan meraih Double Winners. Sebelumnya mereka menjuarai J-League Divisi Satu.

Kashima Antlers merupakan salah satu kesebelasan sepakbola tersukses di Jepang. Mereka adalah kesebelasan dengan torehan gelar terbanyak sejak liga dimulai pada tahun 1993. Antlers meraih 8 kali titel juara J-League, 6 kali titel juara J-League Cup, dan 5 kali titel juara Emperor’s Cup. Termasuk treble winners bersejarah di tahun 2000 dan Hattrick juara J-League beruntun tahun 2007 hingga 2009.

Berdasarkan footballdatabase.com, Kashima Antlers menjadi kesebelasan yang menempati peringkat teratas di Jepang, peringkat empat di Asia dan urutan 100 dunia. Torehan ini termasuk menakjubkan mengingat pada awal J-League tahun 1993, Kashima Antlers termasuk kesebelasan yang baru dua tahun promosi dari JSL Divisi 2. Namun setelah meraih trofi pertama pada tahun 1996, Antlers seakan tidak terbendung untuk selalu meraih gelar di setiap musimnya, dari 1997 hingga 2002 mereka sukses meraih 11 trofi dan tercatat hanya pada musim 1999 saja mereka gagal meraih satu trofi pun.

Berbicara mengenai trofi, keberhasilan Kashima Antlers menjuarai J-League tahun 2016 membuat mereka berkesempatan mewakili Jepang sebagai tuan rumah Piala Dunia Antar Klub tahun 2016. Perjuangan Antlers dimulai dari fase Play-off melawan juara OFC Champions League enam tahun beruntun, Auckland City FC.

Berhasil comeback menang dengan skor 2-1 membawa Kashima Antlers melaju ke babak perempat final menghadapi juara Afrika, CAF Champions League, Mamelodi Sundowns. Skor 0-2 menutup pertandingan, sehingga Kashima Antlers melaju ke babak semifinal untuk menantang juara Copa Libertadores, Atletico Nacional.

Di sinilah sebuah sejarah dimulai. Melalui pertandingan yang berjalan sengit, Kashima Antlers kemudian lolos ke final dengan skor 3:0 melalui gol-gol yang dicetak oleh Shoma Doi, Yasushi Endo dan Yuma Suzuki. Hasil ini menjadikan kesebelasan asal prefektur Ibaraki tersebut sebagai kesebelasan Asia pertama yang berhasil lolos ke babak final FIFA Club World Cup.

Selain mencatatkan sejarah sebagai kesebelasan Asia pertama yang lolos ke partai final, pada pertandingan semifinal melawan Atletico Nacional di Suita City Football Stadium pun ada sejarah lain yang tercipta. Pertandingan ini terdapat uji penggunaan VAR (Video Assistant Referee), jadi wasit akan melihat tayangan ulang bila ada kejadian yang tidak dilihat oleh semua wasit dan asisten dilapangan. Wasit menggunakan teknologi ini untuk menghadiahkan penalti pertama kalinya pada kompetisi yang dibuat oleh FIFA. Gol Shoma Doi d ibabak pertama berasal dari tendangan penalti yang diberikan kepada Kashima Antlers berkat teknologi VAR.

Pada babak final, Kashima Antlers menghadapi juara UEFA Champions League, Real Madrid, yang berlangsung di Yokohama International Stadium. Sempat tertinggal oleh gol dari Karim Benzema di menit ke-9, Gaku Shibasaki kemudian melesakkan dua gol untuk membalikkan keadaan 2-1 untuk Antlers. Cristiano Ronaldo kemudian mencetak gol dari titik putih pada menit 60 dan memaksakan pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu. Dan, pada babak ini pulalah berakhirnya perjuangan Kashima Antlers setelah CR7 berhasil melengkapi hattrick-nya di menit ke 97 dan 104. Kashima Antlers 2-4 Real Madrid.

Meskipun kalah, namun perjuangan Mitsuo Ogasawara dan kawan-kawan di Piala Dunia Antar Klub ini sangat patut diapresiasi karena tidak banyak yang memprediksikan Antlers akan melenggang ke babak final. Bahkan mampu memaksa Real Madrid menjalani babak perpanjangan waktu di partai pamungkas dan menjadi kejutan tersendiri bagi penikmat sepakbola di dunia.

Saat ini, para pemain sedang menikmati keberhasilan yang dicapai di tahun 2016. Jika di flashback kembali, status juara paruh pertama J-League yang dimentahkan oleh penampilan meragukan paruh kedua liga (walaupun akhirnya juara juga setelah menjungkalkan Urawa Red Diamonds di final), kegagalan di J-League Cup, keberhasilan melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub dan memastikan double winners di awal 2017, merupakan catatan manis tersendiri.

Kondisi tidak stabilnya Antlers periode 2010 hingga 2013 terbayarkan dengan meraih titel J-League Cup di tahun 2015 dan gelar juara J-League Divisi 1 pada tahun 2016. Seperti slogan utama kesebelasan, Football Dream ともに (tomoni/bersama), meraih mimpi sepakbola bersama-sama. Dengan kebersamaan dan kedisiplinan, kesuksesan akan dapat diraih. Dan, Kashima Antlers telah membuktikan melalui prestasinya.

Penulis beredar di dunia maya dengan akun Twitter @ahmadyanio


Artikel ini adalah kiriman pembaca PanditFootball.com melalui rubrik Pandit Sharing. Segala isi artikel merupakan tanggung jawab penulis seperti yang tertulis di atas dan bukan redaksi PanditFootball.com. Jika ingin ikut berpartisipasi dalam mengirim tulisan, syaratnya bisa dibaca di sini.

Komentar