Bournemouth Mungkin Tempat Paling Tepat untuk Wilshere

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Bournemouth Mungkin Tempat Paling Tepat untuk Wilshere

Sejarah cedera yang kelam membuat perjuangan Jack Wilshere di AFC Bournemouth tidak mudah. Ia bergabung dengan Bournemouth pada Agustus lalu setelah hanya bermain tiga kali bersama Arsenal sepanjang Liga Primer Inggris 2015/2016. Sedikitnya penampilan Wilshere disebabkan karena perjuangannya difokuskan untuk mengembalikan kebugaran fisiknya. Terakhir ia bermain 90 menit di Liga Primer Inggris terjadi pada September 2014.

Di sisi lain, Arsenal mendatangkan Mohamed Elneny pada Januari 2016 dan Granit Xhaka pada bursa transfer musim panas lalu. Alhasil, kesempatan Wilshere menjadi gelandang utama Arsenal semakin menipis. Padahal banyak orang yang memercayai Wilshere memiliki talenta sebagai pesepakbola hebat.

Ketika dipinjamkan ke Bournemouth, karier Wilshere pun mulai kembali menarik perhatian karena banyak mendapatkan kesempatan bermain di kesebelasan tersebut. Sejak kedatangan Wilshere, rata-rata poin per laga Bournemouth meningkat menjadi 1,125 dari 0,33. Ia juga meningkatkan permainan gelandang lainnya, Andrew Surman dan Harry Arter.

Secara keseluruhan, Wilshere membawa faktor yang baik untuk Bournemouth di dalam maupun luar lapangan. Di Bournemouth jugalah ia menjalani permainan 90 menit untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Menit bermain itu didapatkannya ketika menghadapi Tottenham Hotspur, Sabtu (22/10). Salah satu pembuktian kebugarannya juga bisa dilihat ketika menghadapi Middlesbrough, Sabtu (29/10). Wilshere berlari dari tengah ke belakang untuk menahan tendangan Alvaro Negredo. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa kebugaran Wilshere menuju satu sisi positif.

Sejauh ini, Wilshere tampak menjadi kunci permainan dan kemenangan Edie Howe selaku Manajer Bournemouth. Howe pun selalu menginginkan para pemainnya bekerja keras sejak pertandingan dimulai. Kabarnya, Howe merupakan salah satu manajer yang memiliki gaya latihan yang keras. Tapi di sisi lain Howe tidak menuntut terlalu banyak kepada Wilshere. Terpenting, baginya Wilshere harus bisa menyeimbangkan lini tengah permainannya dan sekarang ia bisa menolelir beban itu.

Wilshere pun membuktikan etos kerjanya yang besar selama 90 menit. Ia rajin berlari untuk menekan dan berusaha menghentikan bola yang akan masuk ke kotak penalti Bournemouth. Permainan seperti itulah yang membuat Nathan Ake sebagai rekannya menjadi terkesan. Ake tak heran jika Wilshere tampil gemilang. Rekannya itu dinilai brilian ketika menguasai bola dan melewati lawan. Wilshere juga selalu ada di lini tengah dan memberikan peluang bagi rekan maupun dirinya sendiri.

Maka dari itulah Ake menganggap mantan gelandang Bolton Wanderers itu sebagai pemain besar. Ia dan rekan-rekannya berharap bisa bermain lebih lama bersama Wilshere di Bournemouth.

"Posisinya, kemampuannya dengan bola, membaca permainan dan penyelesaiannya benar-benar kelas atas. Dia bisa bermain di posisi yang berbeda-beda. Jadi dia memiliki kesempatan untuk berbuat sesuatu lebih banyak," ujar Ake seperti dikutip dari The Telegraph.

Bersama Bournemouth, Wilshere berusaha melupakan dua tahun terakhirnya yang kelam. Waktu yang dihabiskan untuk bangkit dari cedera dan berjuang mengembalikan kebugarannya, di saat ia tetap tidak terpilih di skuat utama Arsenal dan malah mendapatkan cedera kembali. Sekarang, Wilshere mulai sering terlihat tersenyum lebar di lapangan.

Kepercayaan pemain 24 tahun itu pun telah kembali sejak datang ke Bournemouth. Wilshere kembali berada di levelnya seolah terlahir kembali. Seblumnya, mungkin tak terbayangkan baginya meneruskan karier di Bournemouth, dan hanya memikirkan tentang kariernya di Arsenal. Bahkan ia mungkin berusaha bermain sebaik mungkin agar bisa kembali ke Arsenal dan melanjutkan perjuangannya yang belum usai.

Arsenal pun kabarnya tengah menimbang perpanjangan kontraknya yang akan berakhir pada musim panas 2018. Rencananya, kontrak Wilshere akan dibahas pada Januari 2017. Tapi Wilshere menginginkan waktu bermain yang reguler jika kembali ke Arsenal. Dan jika ia tidak menemukan kesepakatan itu, dikabarkan Arsenal bakal menariknya kembali untuk dijual pada akhir musim nanti.

Maka tidak ada lagi yang harus dilakukan Bournemouth selain berusaha untuk mempermanenkannya. Apalagi beberapa sumber menyebutkan AC Milan, AS Roma dan Manchester City sedang mengintainya saat ini. Bournemouth sendiri tahu jika Wilshere sedang menikmati kebangkitannya. Tapi alangkah lebih baik jika kebangkitannya itu bisa dinikmati lebih lama. Karena bersama Wilshere, Bournemouth berpeluang menapaki level yang lebih tinggi lagi.


Sumber lain: ESPN FC, Express, Mirror.

Komentar