Ketika Umpan-Umpan Zico Mengoyak Pertahanan Liverpool

Backpass

by redaksi

Ketika Umpan-Umpan Zico Mengoyak Pertahanan Liverpool

Pada 13 Desember 1981, Flamengo sukses mengalahkan Liverpool dalam ajang Piala Interkontinental yang berlangsung di Stadion Nasional Tokyo, Jepang. Pertandingan ini disaksikan oleh 62.000 penonton.

Sejak dibentuk pada 1960, Piala Interkontinental menjadi ajang bertemunya juara European Cup (sekarang Liga Champions) melawan juara Copa Libertadores (Liga Champions-nya Amerika Selatan), sebelum pada 2004 bersolek dan berganti nama menjadi Piala Dunia Antar Klub. Sudah banyak klub-klub besar yang bertanding di sini, salah satunya adalah Liverpool.

The Reds pernah tampil dalam Piala Interkontinental 1977 dan 1978 sebagai wakil dari Eropa (Liverpool juara European Cup 1977 dan 1978 ketika itu). Namun dalam dua gelaran tersebut, Liverpool kalah. Pada 1981 mereka kembali memenangkan European Cup dan berhak untuk tampil kembali dalam Piala Interkontinental 1981. Apakah kali ini mereka menang? Ternyata mereka kalah lagi.

Liverpool yang ketika itu digadang-gadang sebagai tim terkuat di dunia harus menghadapi Flamengo dalam ajang Piala Interkontinental 1981. Flamengo yang berstatus sebagai juara Copa Libertadores mampu mengalahkan Liverpool dengan skor 3-0. Pemain Flamengo, sekaligus juga pemain timnas Brasil, Zico, menjadi aktor di balik kekalahan Liverpool dalam pertandingan tersebut.

Zico yang saat itu berstatus sebagai pemain timnas Brasil berhasil membuat lini pertahanan Liverpool kocar-kacir. Tiga asis berhasil ia cetak dalam pertandingan tersebut, masing-masing pada menit ke-12 (berujung pada gol Nunes), menit ke-34 (berujung pada gol Adillo), dan menit ke-41 (Nunes lagi yang mencetak gol). Selain mampu mencetak asis, ia mampu merepotkan pertahanan Liverpool lewat dribel-dribelnya. Stadion Nasional Tokyo seolah menjadi panggung Zico ketika itu.

Di sisi lain, The Reds tampak begitu sulit menembus pertahanan dari Flamengo. Sampai akhir pertandingan, skor 3-0 tetap terjaga dan Flamengo berhasil mendapatkan gelar Piala Interkontinental pertama mereka. Zico yang berperan besar dalam tiga gol Flamengo digajar penghargaan Man of The Match ketika itu.

Bagi Flamengo, ini menjadi keikutsertaan pertama mereka dalam ajang Piala Interkontinental. Sedangkan bagi Liverpool, pada 1984 mereka kembali ikut lagi dalam ajang Piala Interkontinental ini. Namun mereka lagi-lagi kalah, dan kali ini yang mengalahkan mereka adalah Independiente.

Zico sendiri pada 1983 memutuskan untuk bergabung dengan Udinese. Hanya dua tahun berselang, ia kembali lagi ke Flamengo, lalu memutuskan untuk menutup karier sepakbolanya di Jepang bersama Kashima Antlers.

foto: pogmogoal.com

(sf)

Komentar