Jangan Berlebihan Dulu kepada Duet Rojo dan Jones

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Jangan Berlebihan Dulu kepada Duet Rojo dan Jones

Akhirnya menang juga. Tiga kata itu yang patut diucapkan oleh para pendukung Manchester United setelah sebelumnya kesebelasan mereka memperoleh tiga hasil imbang berturut-turut di Liga Primer Inggris. Pada pertandingan Minggu malam (11/12), United berhasil mengalahkan tamunya, Tottenham Hotspur, dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Henrikh Mkhitaryan.

Pemain asal Armenia tersebut berhasil menjawab kritik dengan golnya tersebut. Tapi sayang, ia kemudian mendapatkan cedera pergelangan kaki di babak kedua setelah terkena tekel dari full-back kiri Spurs, Danny Rose. Mkhitaryan akhirnya harus menepi sampai boxing day (26/12).

Dengan kemenangan 1-0, United ditembak 12 kali oleh Spurs, empat di antaranya mengarah ke gawang. Angka tembakan Spurs ini memang masih kalah jika dibandingkan dengan 15 tembakan yang diluncurkan oleh para pemain “Setan Merah” yang lima di antaranya on target.

Namun, statistik pertandingan agak menunjukkan jika Jose Mourinho sepertinya sudah mulai bisa mengandalkan duet beknya, Marcos Rojo dan Phillip Jones.

Man United berhasil menjaga kotak penalti mereka dari serangan Spurs

Dari awal pertandingan, United langsung menekan dan mendominasi permainan. Mereka membangun serangan melalui sayap, yang membuat kedua winger United, yaitu Anthony Martial (kiri) dan Mkhitaryan (kanan), menjadi pemain yang paling menunjukkan kontribusinya di atas lapangan.

Hal berbeda ditunjukkan Spurs dengan ketidakmampuan mereka melakukan penetrasi ke sekitar wilayah kotak penalti United. Tidak seperti United yang berhasil mencatatkan 8 operan sukses ke dalam kotak penalti Spurs (dari 17 usaha operan), Spurs hanya berhasil mengirimkan 2 operan saja yang berhasil sampai ke dalam kotak penalti United (dari hanya 10 usaha operan).

Sulitnya mereka melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti United, membuat Spurs banyak mencoba peruntungan dengan umpan silang. Sampai akhir pertandingan, mereka mencatatkan 26 umpan silang dengan hanya 4 saja yang tepat sasaran (satu berbuah peluang).

Gambar 1 – Grafis tembakan Tottenham Hotspur – sumber: Squawka

Selain itu, kedua hal di atas memaksa Spurs banyak melakukan tembakan dari luar kotak penalti.

Dari total 12 tembakan, sebanyak 9 tembakan berhasil mereka lepaskan dari luar kotak penalti. Seluruh tembakan mereka yang on target (4) berasal dari luar kotak penalti dan dua di antaranya dari sepakan tendangan bebas Christian Eriksen.

Kredit patut kita berikan kepada David de Gea yang berhasil mencatatkan setidaknya empat penyelamatan penting. Namun, kita juga harus melihat kepada dua sosok bek tengah di depan De Gea.

Pada pertandingan semalam, United kembali menurunkan duet Rojo dan Jones, karena Christopher Smalling masih cedera dan Eric Bertrand Bailly baru sembuh (ia ada di bangku cadangan dan bermain di babak kedua menggantikan Mkhitaryan yang cedera).

Gambar 2 – Grafis permainan Marcos Rojo (kiri) dan Phil Jones (kanan) – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Memiliki duet bek Rojo dan Jones tentunya membuat para pendukung United berdebar-debar. Bisa dibilang mereka tidak terlalu percaya dengan penampilan keduanya. Tapi berhasil tidak kebobolan semalam melawan Spurs pastinya membuat sorotan positif ditujukan kepada duet Rojo-Jones.

Dari gambar 2 di atas, kita bisa melihat mereka berdua banyak berkontribusi kepada pertahanan United. Hal ini juga didukung dengan angka tembakan Spurs di dalam kotak penalti yang hanya 3 saja (lihat kembali gambar 1) dengan dua berhasil diblok dan satu tendangan melebar.

Tapi dalam hal membantu penyerangan, keduanya tidak terlalu berkontribusi. Kita bisa melihat grafis operan keduanya (Rojo 33% operan sukses dan Jones 46%). Namun, ini sebenarnya bukan masalah serius, apalagi untuk Mourinho (kecuali ia adalah Louis van Gaal atau Pep Guardiola mungkin), Rojo dan Jones mampu menampilkan permainan yang baik sejauh ini.

Gambar 3 – Grafis operan yang diterima oleh Harry Kane – sumber: FourFourTwo Stats Zone

Selain itu kita juga melihat grafis operan yang diterima oleh penyerang Spurs, Harry Kane. Penyerang asal Inggris ini bisa dibilang tidak terlalu berkutik semalam. Ia dipaksa bermain turun dan melebar, dan hanya dipersilakan dua kali saja menerima bola di dalam kotak penalti United.

Lewat darat maupun udara, Rojo dan Jones mampu merepotkan penyerangan Spurs. Keduanya berhasil mencatatkan 9 intersep, 22 sapuan, dan 63% menang duel udara (menang 5 dari 8). Tapi ini tidak lantas membuat kita harus memuji Rojo dan Jones setinggi langit.

Bukan hanya Rojo dan Jones yang membuat pertahanan United kokoh semalam, ada peran penting dari De Gea dan Michael Carrick juga.

Lagipula jika kita melihat statistik tekel mereka, mereka berdua hanya memenangkan 50% tekel (3 sukses dari 6). Dua tekel yang menghasilkan tendangan bebas hampir saja menjadi bumerang, beruntung De Gea mampu menepis sepakan Eriksen.

***

Biar bagaimanapun, pertahanan tetap menjadi kunci permainan Mourinho. Ia hampir pasti selalu mengendurkan permainan jika sudah unggul, dan ia melakukannya lagi semalam.

Pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, United bisa dihukum dengan situasi serupa ketika mereka sudah unggul 1-0, dengan mereka yang kebobolan di menit-menit akhir, tapi itu tidak terjadi pada kemarin malam. Itu terjadi karena semua pemain bisa berkontribusi saat bertahan, bukan hanya Rojo, Jones, atau De Gea saja.

Baca analisis selengkapnya: Manchester United Mampu Menjaga Kotak Penalti Mereka

Komentar