Dari Mereka untuk Chapecoense

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Dari Mereka untuk Chapecoense

Pertandingan leg pertama final Copa Sudamericana antara tuan rumah Atletico Nacional menghadapi Chapecoense ditangguhkan. Federasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) memutuskan itu karena kecelakaan pesawat Lamia Airlines yang ditumpangi skuat Chapoecoense di Cerro Gordo kawasan La Union di Kolombia, Kamis (29/11).

Data penerbangan menunjukkan jika pesawat sempat berputar beberapa kali sebelum adanya kegagalan listrik. Hal itu membuat Miguel Alejandro Quiroga Murakami berusaha untuk membuang sebagian bahan bakar untuk mencegah adanya ledakan.

Tapi pesawat menjadi kekurangan bahan bakar atas tanda lampu hijau yang menyala. Quiroga pun sempat meminta izin untuk melakukan pendaratan pertama dengan kontrol lalu lintas udara sekitar pukul 21:30 waktu setempat sebelum terjatuh. Kotak hitam pesawat sudah ditemukan saat evakuasi. Barang itu akan diselidiki untuk menemukan penyebab pasti jatuhnya pesawat. Hanya lima orang yang selamat dari isi kapal yang dihuni kru pesawat, pemain, staf pelatih dan jurnalis.

Sementara 76 lainnya dipastikan meninggal. Danilo yang sebelumnya masih hidup saat dievakuasi, kemudian meninggal dalam perawatan setelah menelpon istrinya, "Sebelum mereka pergi ke pesawat, mereka bilang pergi untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan. Dan pagi ini, mimpi mereka berakhir," imbuh Plinio David de Nes Filho, Direktur Chapecoense, seperti dikutip dari Mirror.

Dan salah satu korban yang meninggal adalah rekan David de Gea ketika masih memperkuat Atletico Madrid, yaitu Cleber Santana yang pernah memperkuat Atletico dari 2007 sampai 2010, "Selamat jalan kawan," tulis De Gea yang mengunggah fotonya dengan Santana di akun instagramnya.

Seluruh kabar itu tentu membawa duka bagi pendukung Chapecoense dan publiknya di Chapeco kawasan Brasil Selatan. Begitu banyak yang menangis karena kejadian yang tidak terduga tersebut. Tiga pemain Chapecoense yang tidak diikutsertakan ke final terlihat merenung dan bersedih di ruang ganti Stadion Conda.

"Saya selamat karena saya cedera. Saya merasakan kesedihan. Hal yang bisa saya katakan adalah mendoakannya di mana pun," ujar Alejandro Martinuccio, seperti dikutip dari Daily Mail.

Begitu pun dengan pelaku dan penikmat sepakbola di luar Chapeco dan Brasil. Media sosial begitu ramai dengan status-status berduka. Begitu pun pada kenyataannya. Berbagai simbol negara seperti Menara Eifell di Paris, Patung Kristus di Rio de Jenario disinari warna hijau.

Begitu pun stadion-stadion sepakbola mewah seperti Allianz Arena dan Stadion Wembley. Pertandingan-pertandingan yang digelar kemarin, dibuka dengan doa dan mengheningkan cipta sebelum sepak mula. Bagi kesebelasan yang tidak bertanding pada hari itu, memanjatkan doa dan mengheningkan cipta sebelum sesi latihan dimulai.

Torino melakukannya di ajang Coppa Italia, sementara Chelsea, Barcelona dan Real Madrid melakukannya di sesi latihan, "Ini adalah tragedi yang besar. Saya pikir itu penting untuk melakukan penyelidikan mendalam untuk mengkonfirmasi setiap langkah keamanan di tempat itu. Jelas kita tidak bicara tentang situasi yang mempengaruhi olahraga saja, tapi keluarga dan manusia. Ini adalah pukulan besar. Dan itu lebih buruk ketika terjadi di bidang ini," ujar Luis Enrique, pelatih Barcelona.

Selain aksi simpatik dan belasungkawa, sejumlah klub Brasil menawarkan bantuan dengan cara meminjamkan pemain secara cuma-cuma. Corinthians, Palmeiras dan Santos, siap meminjamkan para pemainnya untuk musim 2017. Corinthians juga mengusulkan agar Chapecoense bebas status degradasi selama tiga musim ke depan. Bahkan Palmeiras berencana akan bermain dengan memakai seragam Chapecoense pada pertandingan terakhir mereka pada 12 Desember mendatang.

Bagi Corinthians, Palmeiras dan Santos, insiden ini juga harus dijadikan momentum untuk persatuan. Selain dari Brasil, Club Libertad dari Liga Paraguay pun siap meminjamkan pemainnya kepada Chapecoense. Di sisi lain, Paris Saint-Germain membantah akan menyumbangkan 40 juta euro kepada Chapecoense. Sanggahan itu diungkapkan melalui akun twitter resminya.

Tapi atas insiden itu, Atletico Nacional mengisyaratkan bakal menyerahkan gelar juara Copa Sudamericana kepada Chapecoense. Hal itu dikemukakan Thiago Suman, wartawan olahraga Brasil, "Informasi saat ini bahwa Atletico Nacional akan mengirim permintaan pada CONMEBOL untuk mendeklarasikan Chapecoense sebagai legitimasi pemenang piala ini. Chapecoense akan menjadi juaranya, jika tidak besok malam, pemenang diputuskan beberapa hari ke depan," ungkapnya.

"Atletico Nacional mengundang CONMEBOL untuk mengirimkan gelar Copa Sudamericana untuk Chapecoense sebagai penghormatan atas kehilangan yang besar dan korban kecelakaan di dunia olahraga kita. Untuk kita dan selamanya, Chapecoense akan tetap menjadi juara Copa Sudamericana untuk 2016," tulis statement yang dikeluarkan mereka, seperti dikutip dari ESPN FC.

Sumber lain: CNN, Metro, Telegraph.

Komentar