11 Pemain Terbaik Fase Grup Piala AFF 2016 Berdasarkan Sistem Poin FPL

Analisis

by Redaksi 30

Redaksi 30

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

11 Pemain Terbaik Fase Grup Piala AFF 2016 Berdasarkan Sistem Poin FPL

Apa jadinya kalau Piala AFF 2016 dibuat dalam bentuk permainan dengan mengadopsi sistem poin FPL?

Seiring dengan telah selesainya 12 pertandingan dari fase grup di Piala AFF 2016, saya tergelitik untuk membuat simulasi poin dari kompetisi tersebut. Masing-masing timnas telah menjalankan jumlah pertandingan yang sama, yaitu tiga kali, sehingga selisih poin dari seluruh pemain yang berpartisipasi di Piala AFF 2016 belum terpaut terlalu jauh.

Klasifikasi Posisi

Ini adalah bagian yang perlu diperhatikan sebelum melanjutkan membaca ke bawah. Pembagian posisi para pemain menentukan sistem poin yang akan diberlakukan baginya. Sebagai acuan posisi yang resmi, kita dapat memakai klasifikasi posisi di situs resmi Piala AFF 2016.

Jika kenyataannya di lapangan ada pemain yang bermain lebih di belakang/depan dari posisi tertulis, tidak masalah, karena itu dapat dianggap seperti pemain yang OOP (out of position) – sebagai contoh, bagi yang bermain FPL tentu tidak asing dengan kasus Alexis Sanchez (gelandang di FPL) yang terus dimainkan sebagai penyerang di Arsenal.

Penghitungan Poin

Penghitungan poin yang dilakukan sama persis dengan cara menghitung di FPL, yaitu dari gol, asis (termasuk asis FPL – seperti misalnya pemain yang dilanggar sebelum tendangan bebas/penalti, atau pemain yang menembak terakhir sebelum ditepis kiper), clean sheet, dan lain-lain. Hanya saja, poin yang tertera dalam artikel ini tidak memasukkan poin bonus.

Kiper

Tercatat ada 24 pemain yang didaftarkan pada posisi kiper.

Pada posisi kiper, perolehan poin tertinggi diraih oleh kiper Vietnam, Tran Nguyen Manh. Kiper ini mendapat satu clean sheet, ditambah dengan 10 penyelamatan yang dilakukannya.


PEMBARUAN: Terdapat kekeliruan mengenai posisi kiper dengan poin tertinggi. Kami melewatkan penyelamatan penalti yang dilakukan oleh Khairul Fahmi (Malaysia) saat menghadapi Myanmar, diambil oleh Aung Thu. Khairul Fahmi seharusnya mendapat tambahan 5 poin, sehingga mendapat jumlah 13 poin, dan menggeser Nguyen Manh sebagai kiper terbaik. Sedangkan Aung Thu yang gagal mengeksekusi penalti dikurangi 2 poin, sehingga berjumlah 14 poin saja, dan masih tetap masuk dalam 11 pemain terbaik fase grup.


Angka ini berselisih satu dari tiga kiper, yaitu Kyaw Zin Phyo (Myanmar), Roland Muller (Filipina), dan Hassan Sunny (Singapura).

Thailand sebenarnya berpeluang menaruh kipernya di puncak karena meraih dua clean sheet sepanjang fase grup, tetapi pergantian kiper dari Kawin Thamsatchanan menjadi Sintaweechai Hathairattanakool pada matchday ketiga membuat keduanya berakhir dengan jumlah poin yang sama, yaitu 8.

Kiper Indonesia, Kurnia Meiga, tidak masuk ke dalam lima besar, karena harus mengakhiri fase grup dengan perolehan 5 poin saja.

Pemain Bertahan

Tercatat ada 57 pemain yang terdaftar sebagai pemain bertahan.

Secara mengejutkan, tiga pemain teratas dari posisi bek semuanya dihuni oleh pemain Myanmar: Zaw Min Tun, Nanda Kyaw, dan David Htan. Alasannya adalah karena ketiga pemain ini terlibat dalam gol-gol yang dibuat Myanmar selama fase grup.

Min Tun menjadi aktor utama penentu kemenangan Myanmar atas Kamboja di matchday 2 karena berhasil mencetak dua gol, dan kedua gol tersebut merupakan asis dari Nanda Kyaw. Di matchday 3, Myanmar berhasil meraih clean sheet dan gol kemenangan dicetak oleh Htan.

Pergantian sejumlah lini belakang yang dilakukan oleh Thailand membuat para bek mereka hanya mencetak 13 poin maksimal. Mencetak 1 gol saat melawan Indonesia di matchday 1, Peerapat Notechaiya hampir saja berakhir di posisi tiga besar di antara para bek, andai dimainkan di matchday 2 dan meraih clean sheet seperti yang diperoleh rekan-rekan setimnya di lapangan. Koravit Namwiset menjadi salah satu dari dua pemain yang berhasil meraih dua clean sheet, tapi angka ini belum cukup untuk menggebrak dominasi pemain Myanmar.

Satu lagi pemain yang mendapat dua clean sheet adalah Juma’at Jantan. Namun, yang terjadi pada Jantan adalah kejadian unik. Di matchday 2, clean sheet yang diperoleh Jantan terjadi karena dia menderita cedera dan harus keluar lapangan lebih cepat saat Singapura masih belum kebobolan. Thailand baru berhasil mencetak gol menjelang menit akhir pertandingan melalui Sarawut Masuk.

Bek-bek Indonesia juga harus puas tidak berada dalam tabel di atas, mengingat Indonesia telah kebobolan 7 gol. Terutama ketika kebobolan 4 gol saat melawan Thailand, mengakibatkan para pemain bertahan harus menerima -2.

Bek Indonesia dengan poin tertinggi adalah Fachrudin Aryanto (7 poin), karena tertolong oleh satu gol yang dicetaknya saat menghadapi Filipina di matchday 2. Fachrudin bisa mendapat poin lebih tinggi andai tidak menerima 2 kartu kuning selama fase grup.

Gelandang

Tercatat ada 68 pemain yang terklasifikasi sebagai gelandang.

Pemain tengah dengan poin tertinggi justru berasal dari Kamboja yang harus tersingkir dan mengakhiri turnamen sebagai juru kunci Grup B. Chan Vathanaka berhasil mencuri perhatian karena berhasil mencetak dua gol di matchday pertama saat melawan Malaysia. Raihan itu dipermanis dengan 1 asis yang dibuatnya pada proses gol Sos Suhana di matchday 2.

Pada urutan kedua terdapat Aung Thu (Myanmar). Pemain yang mencetak dua gol selama fase grup ini sering dipasang sebagai penyerang di Myanmar, sehingga Aung Thu diuntungkan karena posisinya diklasifikasikan sebagai gelandang, membuatnya mendapat poin lebih tinggi. Keuntungan itu dapat dilihat dari 1 poin clean sheet yang didapatnya pada matchday 3.

Pemain lain yang mencetak dua gol adalah Amri Yahyah (Malaysia). Bersama Vathanaka, Amri Yahyah menjadi pemain dengan poin kedua tertinggi saat matchday 1, sayangnya, dia tidak berhasil menambah pundi-pundi gol maupun asis dalam dua pertandingan selanjutnya.

Indonesia berhasil mengirimkan tiga pemainnya pada tabel ini. Stefano Lilipaly berhasil membuat satu gol dan satu asis, Rizky Pora mencatat dua asis, dan Andik Vermansyah mencetak 1 gol selama fase grup.

Akan tetapi, keberhasilan mereka masuk tabel gelandang dengan poin tertinggi ini belum cukup untuk masuk sebelas besar pemain tim impian.

Bersambung ke halaman berikutnya.....

Komentar