Saatnya Leicester City Fokus ke Liga Primer

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Saatnya Leicester City Fokus ke Liga Primer

Claudio Ranieri pernah mengatakan bahwa nasib Leicester City berada di tangan mereka sendiri. Hal itu dikatakan ketika banyak yang khawatir jika nasib kesebelasan besutannya itu akan mengulang dongeng Blackburn Rovers di Liga Champions.

Perkataan pelatih asal Italia itu benar. Leicester berhasil mengalahkan Club Brugge dengan skor 2-1 yang meloloskan dari fase grup Liga champions 2016/2017. Keberhasilan Leicester di Liga Champions itu tetap menjadi pertanyaan, mengapa pertandingan mereka tidak sebanding dengan penampilan di Liga Primer Inggris musim ini?

Leicester sendiri yang berpredikat sebagai juara bertahan masih berkutat di peringkat 14 klasemen sementara. Poin mereka di Liga Primer Inggris lebih kecil ketimbang di Liga Champions musim ini. Leicester mengoleksi 12 poin di Liga Primer Inggris, sementara 13 poin berhasil didapatkan dari Liga Champions. Raihan itu berhasil membuat bangga Ranieri karena lolos sebagai pemimpin grup dan mendapatkan petualangan baru di babak berikutnya.

Mereka seolah memprioritaskan Liga Champions karena mungkin saat inilah satu-satunya kesempatan berbicara di ajang sepakbola Eropa tertinggi. Para pemain pun mendapatkan guyuran bonus sekitar 100 ribu poundsterling sebagai ganjarannya.

"Pikiran kami harus beralih ke Liga Primer. Saya ingin mendorong pemain saya untuk berpikir tentang Liga Primer, sekarang tugas kami sudah selesai," ujar Ranieri seperti dikutip dari Daily Mail.

Tugas jangka pendek Ranieri di Liga Champions memang sudah selesai. Kompetisi itu akan dilanjutkan lagi pada babak 16 besar yang akan diselenggarakan Februari 2017. Artinya, Leicester memiliki waktu sekitar dua bulan untuk fokus di Liga Primer Inggris. Ranieri wajib berupaya menyalakan kembali pengaruh mereka di liga domestik. Menjauhkan diri dari zona degradasi dan kembali ke papan atas.

Berikutnya, Leicester harus menang dari Middlesbrough di Stadion King Power, Sabtu (26/11) jika ingin meninggalkan jarak dua poin dengan zona degradasi. Selanjutnya, Ranieri perlu rotasi yang benar-benar diperlukan sampai Februari nanti. Sebab mereka akan kehilangan empat pemain yang bermain di Piala Afrika 2017. Riyad Mahrez, Islam Slimani, Daniel Amartey dan Jeff Schlup akan pergi sementara untuk membela negaranya masing-masing.

Leicester pun mulai membuat daftar buruan untuk direkrut pada bursa transfer Januari 2017. Salah satu nama incarannya adalah Adrien Silva, gelandang dari Sporting Lisbon. Tapi pemain itu agak susah dilepas karena ia merupakan pemain favorit para pendukung Lisbon. Leicester juga mengincar Wilfred Ndidi, gelandang dari Genk. Perburuan dua gelandang itu tidak lepas karena Nampalys Mendy masih cedera pergelangan kaki.

Leicester harus mengingat jika babak Liga Champions berikutnya akan lebih kuat. Pada 2012, Chelsea harus rela kesebelasannya terpuruk di Liga Primer Inggris untuk bisa menjuarai Liga Champions. Dibutuhkan tenaga dan kerja keras untuk membagi konsentrasi pada putaran kedua nanti.


Sumber lain: ESPN FC, The Telegraph.

Komentar