Finishing dan Sayap Indonesia, Dua Masalah Timnas Filipina

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Finishing dan Sayap Indonesia, Dua Masalah Timnas Filipina

Filipina pernah menorehkan sejarah yang manis ketika melawan Indonesia. Meski pada gelaran Piala AFF 2002 (ketika itu masih bernama Piala Tiger) The Azkals pernah dihancurkan Indonesia dengan skor 13-1, pada Piala AFF 2014 mereka mampu mencatatkan hasil manis ketika melawan Indonesia. Filipina menang dengan skor 4-0 ketika itu. Catatan inilah yang ingin diulangi oleh Filipina.

Tapi manajer The Azkals, Dan Palami berujar bahwa para pemainnya masih sering membuang-buang peluang. Hal itu terlihat dalam laga pembuka Piala AFF 2016 ketika mereka bersua Singapura. Unggul pemain dari The Lions, mereka hanya mampu mencatatkan hasil imbang. Begitu banyak peluang yang mereka sia-siakan dalam laga melawan Singapura.

"Menyelesaikan peluang yang didapat menjadi masalah kami sekarang. Ketika pertandingan melawan Singapura, saya mencatat ada tiga peluang emas yang berhasil didapatkan oleh kami, namun para pemain gagal memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol. Kemampuan finishing para pemain kami masih harus diasah," ujar Palami seperti dilansir FOX Sports.

Palami juga mengungkapkan bahwa sirkulasi bola di antara para pemain Filipina masih lambat. Ia menggarisbawahi bahwa keraguan dari para pemain tengahlah yang membuat tempo permainan menjadi lambat. Ini tentunya mengganggu alur serangan dari Filipina.

"Saya kira aliran bola mesti lebih cepat. Ketika melawan Singapura, saya mengamati bahwa para pemain masih ragu untuk mengalirkan bola secara cepat sehingga hal itu mengganggu jalannya serangan tim kami," ungkapnya.

"Indonesia adalah lawan yang tidak mudah dikalahkan. Mereka berhasil menyulitkan Thailand. Para pemainnya pun memiliki kecepatan yang baik. Itulah yang harus kami waspadai," pungkasnya.

Jika Palami menekankan tentang masalah finishing, lain hal dengan sang pelatih, Thomas Dooley. Pelatih berkebangsaan Amerika Serikat itu berujar bahwa sayap-sayap dari Indonesia harus diberikan perhatian lebih, terutama Rizky Pora. Pergerakan Rizky ketika melawan Thailand sempat menyulitkan fullback kanan tim Gajah Putih. Ia juga sukses memberikan asis untuk terciptanya gol Boaz Salossa pada awal babak kedua.

"Nomor 14 (Rizky Pora) adalah pemain yang bagus. Ia pemain sayap kiri yang cepat. Tapi ada juga sayap kanan Andik Vermansyah yang memiliki kecepatan sama baiknya," ujar Dooley seperti dikutip Detik.

"Indonesia memiliki dua pemain sayap yang cepat. Selain cepat mereka juga bisa menggiring bola ke kotak penalti dan mampu melepaskan tembakan ke gawang. Saya harus memastikan para pemain belakang saya bersiap menghadapi laga ini. Saya sudah memberitahu segala informasi mengenai pemain nomor 14 (Rizky Pora), 21 (Andik Vermansyah), 7 (Boaz Salossa), dan 12 (Lerby Eliandri)," ungkapnya.

Sumber: Fox Sports, Detik

Komentar