Kumpulan Komentar Kontroversial Mourinho Mengenai Liverpool

Berita

by redaksi

Kumpulan Komentar Kontroversial Mourinho Mengenai Liverpool

Duel antara Liverpool dan Manchester United akan dilangsungkan di Anfield, Liverpool, Senin malam waktu Inggris atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Rivalitas kedua kesebelasan sudah terkenal dengan sebutan North-West derby. Suporter Liverpool seperti sudah terlanjur menyimpan dendam yang besar kepada manajer United saat ini, José Mourinho.

Manajer asal Portugal ini sebelumnya memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan para pendukung The Reds. Perseteruan antara Mourinho dan Kopites, sebutan para pendukung Liverpool, diawali pada saat Mourinho masih menjabat sebagai manajer Chelsea.

Satu kejadian yang paling terngiang-ngiang adalah momen ketika Mourinho menyuruh para suporter Liverpool untuk diam, dengan jari telunjuk diletakkan di depan mulutnya, pada final Piala Liga (sekarang bernama EFL Cup) tahun 2005 yang pada akhirnya dimenangkan oleh Chelsea.

Sejak itulah Mourinho selalu bersitegang dengan para pendukung sisi merah Merseyside, apalagi jika ia bertemu dengan Rafael Benitez. Mourinho dan Benitez tercatat sampai bertemu 10 kali di Liga Champions UEFA saja, belum di kompetisi lainnya. Ini lah yang membuat Mourinho memiliki chant tersendiri dari para Kopites yang berbunyi: “f*** off, Mourinho.

Berikut beberapa komentar kontroversial dari José Mourinho untuk Liverpool.

Tentang ‘negativitas’ Liverpool di pertandingan di mana Luis Garcia mencetak “gol hantu”

“Tim terbaik yang kalah. Setelah mereka mencetak gol, hanya satu tim yang bermain; satu tim lagi hanya bertahan sepanjang pertandingan.”

Tentang banyaknya pandit yang membela Liverpool

“Banyak orang yang ada di televisi, tapi tidak ada satupun yang [pro] Chelsea: Carragher, Liverpool; Thompson, Liverpool; Redknapp, Liverpool; Lawrenson, Liverpool; Hansen, Liverpool. Kami tidak memilikinya. Jika aku pensiun, di usia 75 tahun, aku akan menjadi pandit untuk membela Chelsea di televisi.”

Mengejek rekor liga milik Liverpool menjelang semi-final Piala FA 2006

“Mereka hanya memiliki satu kompetisi.”

Setelah kalah dari Liverpool di semi-final Piala FA 2006

“Apakah tim yang terbaik yang menang? Aku pikir tidak.”

Mengejek rekor liga milik Liverpool (lagi)

“Di Liga Primer, Liverpool tidak memiliki peluang. Pada satu pertandingan mereka mungkin bisa membuatku terkejut dan mereka bisa melakukannya. Tapi di liga Primer, jarak antara kedua kesebelasan [maksudnya adalah Chelsea dan Liverpool] berjarak 45 poin dalam dua musim terakhir.”

Menjelang semi-final Liga Champions UEFA 2007

“Sejarah membuka dirinya sendiri dan sejarah mengatakan jika Liverpool bahkan tidak masuk ke jajaran kesebelasan besar, mereka adalah monster. Tapi pada tahun-tahun terakhir, kamu bisa melihat jika mereka hanya bermain pada satu kompetisi dan mereka telah sukses di kompetisi dengan sistem gugur (knoct-out).”

“Aku bukan orang statistik, tapi aku pikir di Liga Primer, Chelsea bisa memiliki sampai 60 poin lebih banyak daripada Liverpool. Aku tidak tahu – 50, 55, atau 60 – tapi aku tebak mungkin 60 poin. Itu adalah banyak.”

Ketika membuyarkan peluang Liverpool menjuarai Liga Primer 2014

“Aku merasakan hari itu adalah hari ketika mereka sudah siap untuk merayakan [gelar juara]. Aku berkata kepada para pemainku. Aku berkata – kita akan menjadi badut-badut. Mereka ingin kita menjadi badut di sirkus. Sirkusnya di sini. Liverpool akan menjadi juara (mengibaratkan sirkus dengan gelar juara Liverpool maksudnya adalah menganggap itu sama dengan lelucon).”

***

Sekarang José Mourinho telah menjadi manajer Manchester United, bukan lagi Chelsea. Rafael Benitez juga sudah bukan manajer Liverpool lagi. Pertandinganpun baru akan berlangsung Selasa dini hari WIB. Kita mungkin masih bisa mendengar komentar kontroversial lainnya dari Mourinho untuk Liverpool dan pendukung mereka dalam beberapa hari sampai beberapa bulan ke depan.

Semua kutipan diambil dari Manchester Evening News dan Give Me Sport.

(dex)

Komentar