Kenangan North West Derby di Kepala Jamie Carragher dan Gary Neville

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kenangan North West Derby di Kepala Jamie Carragher dan Gary Neville

Duel Liverpool melawan Manchester United baru akan dilangsungkan Selasa, 18 Oktober 2016, dini hari WIB. Namun, gaung kedua pertandingan akbar antara dua kesebelasan besar di Inggris tersebut sudah mulai terdengar minggu ini.

Melihat statistik pertemuan kedua kesebelasan dalam lima pertemuan terakhir, United bisa lebih diunggulkan. Tiga kemenangan, sekali kekalahan, dan sekali hasil imbang membuat United diyakini bisa mendapatkan tiga poin.

Namun, jika melihat catatan pertandingan di Liga Primer Inggris musim ini, United lebih pantas disebut sebagai underdog. Pasalnya, Liverpool sukses mendapatkan lima kemenangan dengan catatan memasukkan 18 gol: Terbanyak dibandingkan kesebelasan Liga Primer lainnya.

Berbicara soal persaingan kedua kesebelasan, nama Jamie Carragher dan Gary Neville, tentu tidak bisa dilepaskan. Selain karena keduanya adalah eks kapten Liverpool dan United, Carragher dan Neville juga merupakan simbol kedua tim, dan sama-sama menjadi pandit di televisi.

Tidak heran, ketika keduanya bertemu, kenangan akan pertandingan antara Liverpool dan United menjadi bahasan utama. Berikut percakapan akan pertandingan keduanya yang kami sadur dari Sky Sports.

Liverpool 3-1 Man Utd, Maret 2011, Carragher melanggar Nani, tapi tidak mendapatkan kartu merah

Carragher: Pertandingan tersebut bukan salah satu pertandingan terbaik saya. Jadi saya akan ceritakan momen terbaiknya.

Neville: Bukan kartu merah, saya yakin!

Carragher: Haha, bukan soal tekelnya, tapi reaksi Wayne Rooney. Sebelumnya, saya yakin wasit Phil Dowd tidak akan memberikan apa-apa karena saya telah berbicara kepadanya bahwa Nani melewati saya. Lalu semuanya berubah karena Rooney berkata kepada saya, “Kamu tidak akan memercayai hal itu, dia (Nani) menangis”.

Neville: Kamu benar-benar serius kepadanya?

Carragher: Tentu tidak! Saya hanya berpikir bahwa saya akan sedikit menjaga ketat Nani. Dia tidak akan saya berikan jalan untuk masuk ke kotak penalti. Lalu terjadi lah hal tersebut dan kaki saya malah mengenai tulang keringnya. Seketika saya sempat berpikir bahwa wasit akan memberikan saya kartu merah karena semua yang di lapangan berkelahi. Beruntungnya tidak, karena saya telah berbicara kepada Dowd.

Manchester United 1-0 Liverpool, Januari 2006, Perayaan Neville usai United menang

Neville: Jujur, pendukung Liverpool banyak yang mencaci saya sebelum pertandingan. Jadi saya berpikir bahwa mereka perlu sedikit bersedih. Gol yang dicetak oleh Rio Ferdinand di laga tersebut tidak saya sangka. Akhirnya saya mendapatkan denda 10 ribu paun untuk perayaan tersebut.

Carragher: Apakah denda tersebut setara?

Neville: Jelas! Itu bahkan setara dengan 120 kali larangan bermain. Itu adalah salah satu momen terbaik saya karena di saat itu, kami benar-benar kesulitan. Kami bahkan tidak memenangkan liga dalam tiga tahun terakhir. Tak heran, kemenangan tersebut rasanya bagai salah satu kemenangan terpenting dalam beberapa tahun terakhir. Setiap kami berhasil mencetak gol saat melawan Liverpool rasanya seperti kami memenangkan persaingan dengan mereka dan tentu saja saya akan merayakannya.

Manchester United 0-1 Liverpool, Desember 2000. Liverpool menang lewat gol tendangan bebas Danny Murphy

Carragher: Saya pikir ini kemenangan pertama kami di Old Trafford ketika ditangani Gerard Houllier.

Neville: Saya masih ingat. Saya yang memberikan mereka tendangan bebas karena sebuah handball.

Carragher: Saya masih ingat, pertandingan tersebut membuat kami memenangkan empat atau lima pertandingan setelahnya. Kemenangan di laga tersebut bagai suntikan psikologis. Saya pikir kami memenangkan tiga pertemuan setelah kemenangan di laga tersebut.

Neville: Saya masih ingat, gaya bermain kalian di era Houllier sangat menyeramkan. Kalian memiliki serangan balik yang begitu menakutkan. Mirip Leicester di musim lalu.

Liverpool 1-0 Manchester United, Februari 2006. Neville bersiap melakukan lemparan ke dalam di depan pendukung Liverpool

Neville: Saya memiliki foto ketika saya akan melakukan lemparan ke dalam di depan pendukung Liverpool. Foto ini memiliki banyak makna. Yang saya ingat, mereka, baik penonton laki-laki maupun perempuan, terlihat tidak senang dengan saya.

Liverpool 2-3 Manchester United, September 1999. Carragher mencetak dua gol bunuh diri

Carragher: Saya tidak ingat apa yang dipikirkan saat itu. Mungkin hal yang bisa saya ingat adalah itu adalah pertandingan perdana Massimo Taibi (sambil tertawa). Pertandingan tersebut membuat saya merasakan beban yang begitu berat.

Neville: Apakah dia memindahkan kamu ke posisi bek sayap setelah pertandingan itu?

Carragher: Tidak setelah itu juga. Namun keberadaan (Sami) Hyypia dan (Stephan) Henchoz setelah itu membuat saya harus belajar posisi baru atau keluar dari Liverpool.

Manchester United 2-1 Liverpool, Maret 2010. Neville dan Carragher bersitegang usai tekel brutal Javier Mascherano

Neville: Mascherano mengambil kaki seseorang. Saya tidak ingat siapa orangnya, mungkin Ronaldo (Antonio Valencia, red).

Carragher: Dia belum pernah dikartu merah dan kamu mencoba membuatnya terkena kartu merah.

Neville: Saya melakukannya karena dalam pertandingan ini, jika kamu tidak bisa mengusir pemain lawan kamu akan kesulitan. Dia (Carragher) tahu yang saya akan lakukan dan pasti akan melakukan hal yang sama.

Carragher: Saya mencoba untuk menghentikan langkahnya ke wasit karena saya tahu itu bisa membuatnya (Mascherano) terkena kartu merah.

Neville: Salah satu bagian lain dari pertandingan besar adalah soal memengaruhi wasit. Semua kesebelasan pasti melakukannya. Memang kejadian tersebut tidak memengaruhi pertandingan, tapi kejadian tersebut jelas mengubah pandangan wasit terhadap pemain.

Carragher: Reaksi pertama saya di situ adalah mencoba menarik dia. Saya yakin dia tidak perlu melakukan hal tersebut.

Komentar