Usaha Memuliakan Suporter Usia Lanjut dari Kesebelasan Swedia

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Usaha Memuliakan Suporter Usia Lanjut dari Kesebelasan Swedia

Meski tidak terlibat secara langsung dalam jalannya pertandingan, pendukung bisa dibilang adalah syarat kelangsungan hidup kesebelasan sepakbola. Tak heran, beberapa kesebelasan menempatkan keinginan pendukungnya dalam prioritas tertinggi.

Kesadaran mengenai peran penting pendukung rupanya diamini oleh salah satu kesebelasan Swedia, AIK. Beberapa kali kesebelasan yang bermarkas di Stockholm tersebut membuat kebijakan yang membuat pendukung mereka senang.

Terbaru, AIK berinovasi soal maskot yang dibawa oleh setiap pemain menjelang dimulainya pertandingan antara mereka melawan Gefle IF, Senin (19/9) dini hari WIB. Para pemain AIK di laga tersebut tak membawa anak-anak seperti yang lazim terjadi, melainkan pendukung yang telah berusia lanjut.

Dalam pertandingan tersebut tampak 11 pemain AIK menggandeng pria dan wanita lanjut usia ke dalam lapangan. Tidak hanya AIK, pemain Gefle yang menjadi lawan mereka di laga tersebut juga menggandeng deretan pendukung mereka yang juga telah lanjut usia.

Rombongan pemain kedua kesebelasan masuk ke dalam lapangan dipimpin oleh salah satu pendukung tertua AIK sekaligus mantan presiden FIFA, Lennart Johansson, yang saat ini diketahui telah berusia 86 tahun. Dilansir oleh Yahoo Sport, Johansson mengungkapkan bahwa ia begitu berterima kasih atas apa yang dilakukan oleh kesebelasan pujaannya ini.

“Saya ingin berterima kasih atas apa yang dilakukan oleh AIK. Banyak dari kami (pendukung yang telah lanjut usia) yang masih ingin mendukung AIK dengan datang ke stadion, tapi pada akhirnya tidak bisa,” ucap Johansson.

“Kami tidak datang ke stadion bukan berarti kami sudah tidak peduli dengan kesebelasan ini. Kami peduli, namun sudah banyak dari kami yang sudah berusia lanjut dan mulai kesulitan untuk berpergian.”

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ake Jigstedt, pendukung AIK berusia 96 tahun. “Apa yang mereka lakukan begitu mengagumkan. Saya telah menjadi pendukung AIK sejak 1936 dan ini begitu luar biasa.”

Atas pujian yang diberikan oleh pendukung uzur mereka, presiden AIK, Mikael Ahlerup, merasa tersanjung. Ia pun berkata, “Kekeluargaan antar pendukung AIK telah berjalan begitu lama di Swedia. Kami ingin berterima kasih kepada mereka yang telah hadir di sini.”

“Sangat penting bagi kami selaku kesebelasan sepakbola untuk menggaet pendukung anak-anak dan remaja. Namun hal tersebut tidak berarti kami melupakan mereka, sebab mereka adalah orang-orang penting yang membuat kesebelasan ini menjadi seperti sekarang.”

“Oleh karena itu, kami melakukan hal seperti ini, yang mungkin dianggap tabu oleh sebagian orang. Kami di sini adalah satu keluarga. Keluarga seharusnya berisi pemuda dan tetua. Dan hari ini, kami melengkapi keluarga kami dengan mengundang mereka untuk hadir di sini.”

Langkah yang dilakukan oleh AIK untuk mendatangkan para pendukung mereka yang telah berusia lanjut tidak berhenti sampai di sini. Ke depannya, mereka bakal menerapkan tiket diskon serta antar jemput bagi pendukung yang telah lanjut usia.

Ada kesebelasan Indonesia yang ingin melakukan hal yang sama?

Komentar