Debut Sanches yang Berakhir dengan Kegamangan

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Debut Sanches yang Berakhir dengan Kegamangan

Label baru sekarang sudah tersemat pada dirinya; Pemain Muda Terbaik Piala Eropa 2016. Pelatihnya di klub, Carlo Ancelotti, bahkan menyebut kalau ia adalah salah satu pemain terbaik Eropa saat ini. Maka, tak heran kalau tumpukan label tersebut, menjadi sebuah hal yang begitu berat untuk ditanggung bagi pemuda berusia 19 tahun, Renato Sanches.

Sempat tidak terlibat dalam partai pertama melawan Werder Bremen akibat cedera otot yang ia alami bulan lalu, dalam spieltag 2 Bundesliga melawan Schalke 04, Sanches pun dilibatkan dalam tim dan menjadi pemain yang memulai pertandingan sebagai starting line-up. Sesuatu yang mungkin sudah sangat dinantikan oleh pemain yang menghabiskan masa remajanya di Benfica ini.

Namun, bermain sejak menit awal, Sanches tampil jauh di bawah harapan. Dipasang sebagai gelandang tengah oleh Carlo Ancelotti, bersama-sama dengan Xabi Alonso dan Thiago Alcantara, ia bermain cukup buruk. Sanches begitu mudah kehilangan bola di mana Whoscored mencatat bahwa Sanches kehilangan bola sampai empat kali, tertinggi kedua setelah Franck Ribery dan bermain cukup ceroboh.

Sanches juga jarang terlibat dalam serangan yang dilakukan München. Ia hanya melakukan satu tendangan yang berhasil diblok lini pertahanan Schalke, serta hanya mencatatkan 49 umpan saja (itu pun arahnya kebanyakan ke belakang, ke tengah, dan ke samping). Bandingkan dengan Thiago, yang berposisi sama, dan mencatatkan 101 umpan dalam pertandingan tersebut.

ESPN FC dalam kolom penilaiannya perihal pemain-pemain dalam pertandingan Schalke vs Bayern, memberikan nilai yang cukup rendah bagi Sanches, yaitu lima. Ini dikarenakan Sanches, yang terlalu mudah kehilangan bola, tidak berani melakukan tusukan ke depan, dan beberapa kali bahkan terlihat terlalu berapi-api dan tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga harus mendapatkan kartu kuning usai menjegal Leon Goretzka.

Selain penampilan Sanches yang memang buruk (bahkan ia tidak melakukan aksi bertahan seperti blok ataupun clearance), penampilan gelandang tengah Schalke, yaitu Nabil Bentaleb dan Benjamin Stambouli, membuat tidak hanya Sanches, tapi juga lini tengah München sulit untuk berkembang.

Alhasil, terkhusus untuk Sanches, ia akhirnya digantikan oleh Joshua Kimmich pada menit ke-71. Hebatnya, Kimmich-lah yang menjadi salah satu penyumbang gol untuk München dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 0-2, selain Robert Lewandowski yang menjadi pemecah kebuntuan Die Bavarians.

Tidak dimungkiri lagi, debut Sanches dalam pertandingan ini berakhir dengan kegamangan. Tapi, ia tidak perlu risau. Masih banyak pertandingan lain yang akan ia mainkan, dan masih banyak pengalaman yang akan ia dapat di Bundesliga. Ingat, ia masih 19 tahun.

Komentar