Pepe Reina Sebagai Faktor X Napoli

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pepe Reina Sebagai Faktor X Napoli

Pepe Reina selalu menikmati kariernya sebagai kiper Napoli, walau Barcelona sempat mengincarnya ketika isu penjualan Claudio Bravo ke Manchester City muncul ke permukaan. Tapi Reina tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama ketika memutuskan pindah ke Bayern Munich pada musim panas 2014. Ia tidak ingin kembali menjadi kiper persimpangan, ketika menjadi cadangan atau bagian dari rotasi seperti di dalam bayangan Manuel Neuer di Munich.

Rasa trauma Reina itu dilawan dengan menulis "Forza Napoli selamanya" di akun Twitter-nya. Sebuah status yang ditulisnya untuk menepis isu kepergiannya ke Barcelona pada musim panas 2016. Ia sudah cukup puas menjadi kiper utama Napoli. Tentu para pendukung Napoli tidak akan rela membiarkannya pergi untuk kedua kalinya dalam waktu dekat ini. Sebab Reina sudah menjadi raja Spanyol dari sepakbola Kota Naples.

Padahal dalam sejarah, kerajaan Naples sebelum abad ke-19 sempat kacau di bawah kekuasaan orang asing. Kota Naples pun tidak terlalu bersahabat dengan warga asing, mengingat di daerah sana menjadi persinggahan para orang asing dari berbagai lautan. Tapi Reina menjadi salah satu pembaharu dari sepakbola Naples. Bahkan menjadi sosok yang jauh lebih populer daripada raja Spanyol di kota tersebut. Reina berhasil memenangkan hati para pendukung Napoli pada musim perdananya atas penampilannya yang gemilang. Pada Serie-A 2013/2014 itulah ia berhasil mempersembahkan gelar juara Coppa Italia perdana bagi Napoli.

Setelah mempersembahkan gelar, satu musim yang indah bersama Napoli itu langsung ditinggalkannya ketika pindah ke Munich, "Ketulusan hatiku berterima kasih untuk komitmen kalian dan cinta serta perhatian yang kau berikan untukku. Ini adalah musim yang luar biasa. Forza Napoli selamanya!," ujar Reina ketika meninggalkan Napoli pada bursa musim panas 2014 saat itu, seperti dikutip dari Football Italia.

Kemudian kembali ke Napoli setelah satu musim hanya menjadi cadangan Neuer di Munich. Maka tidak heran ketika ia kembali ke Napoli pada bursa musim panas 2015, telah terjadi reuni secara emosional di Stadion San Paolo.

Tapi apa yang sebenarnya ia lakukan untuk membuat para pendukung Napoli menyayanginya? Padahal Reina belum bermain dalam musim yang panjang dan penampilannya bersama Napoli tidak lebih dari 100 kali. Dan ada banyak pemain lain yang telah menulis bab jauh lebih banyak untuk klub tersebut. Tapi para pendukung Napoli telah mendapatkan perasaan serta ikatan yang kuat antara Reina ketimbang pemain lainnya.



Sekilas memang pasti ditinjau dari penampilannya di lapangan. Reina merupakan rata-rata yang baik di setiap pertandingan Napoli. Reina berhasil menghasilkan serangkaian penting untuk kesebelasan berjuluk Partenopei tersebut. Ia adalah jaminan terakhir dari kekuatan dan keamanan pertahanan Napoli. Musim lalu pun ia berhasil menjaga gawangnya 15 kali tanpa kebobolan.

Alhasil Napoli kembali menempati posisi dua klasemen akhir Serie-A. Ketika Reina hengkang ke Munich, Napoli mesti puas menduduki peringkat lima klasemen akhir Serie-A 2014/2015. Padahal pada musim 2013/2014 berhasil membawa Napoli menduduki peringkat tiga klasemen akhir Serie-A. Maka dari itulah Reina dianggap ole Julen Lopetegui, Pelatih Spanyol, sebagai kiper terbaik Serie-A 2015/2016 dan kembali memanggilnya ke dalam skuat Kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Ini akan menjadi pandangan yang berbeda, tapi tentu saja harus dihormati, tapi Pepe Reina adalah kiper terbaik Serie-A musim lalu. Itulah mengapa kami memanggilnya kembali adalah keputusan yang benar," ujar Lopetegui seperti dikutip dari Football-Italia

Napoli Tidak Bisa Terus Bergantung Kepada Pepe Reina

Jika menyaksikan penampilannya secara seksama, dari ia mulai melangkah ke lapangan sampai peluit pertandingan berakhir, ada banyak hal yang membuat jatuh cinta kepadanya. Kualitas dan keyakinannya di lapangan sudah lebih dari cukup untuk memenangkan sebagian hati para pendukung Napoli. Tapi di luar itu semua, Reina nampak memahami kota dan memiliki kasih sayang yang tulus kepada para pendukungnya. Sementara para pendukungnya seperti memiliki indra keenam untuk merasakan ketulusan dari perasaan Reina.

Ketika begitu banyak pemain asing yang bermain di Napoli tanpa belajar bahasanya, Reina justru membesarkan hati untuk menggunakan bahasa-bahasa Neapolitan. Ia rela terbang pulang pergi di tengah jadwal Munich dan kemudian menonton langsung di Stadion San Paolo. Atau setidaknya bersorak di depan televisi ketika menonton pertandingan Napoli di Munich. Jika raja Spanyol di Fiorentina adalah Borja Valero, maka Napoli adalah Reina. Kedua pemain asal Spanyol itu telah menjadi simbol penting bagi kesebelasannya masing-masing.

Kiper 34 tahun itu sedang ingin menikmati apapun di senja kariernya. Seorang pemain yang masih muda mungkin akan menunjukan ambisi membara yang membutakannya untuk memiliki hubungan penting dengan pendukungnya. Tapi setelah masuk ke tahap akhir karier, akan disadari bahwa mereka akan menimbang warisan-warisan yang akan diberikannya.

Maka dari itulah Napoli harus bergerak cepat untuk mencari penggantinya. Dan jika perlu harus mengontraknya ketika bursa transfer selanjutnya dibuka. Sebab fakta sederhananya bahwa saat ini Reina tidak bisa terus dipercaya menjadi kiper Napoli seterusnya. Sudah terlihat dari empat gol yang bersarang di gawangnya dari dua laga pertama Serie-A 2016/2017.

Dari proses empat kebobolan itu, seyogyanya ia bisa menyelamatkan tiga di antaranya. Terlihat reaksinya sudah melambat, kekuatan kakinya telah berkurang, dan kecepatannya untuk menyelamatkan bola telah dirindukan. Setidaknya Napoli membutuhkan kiper yang bisa bersaing dengan Reina. Tidak hanya untuk musim depan, namun untuk masa depan. Memang di pasar tidak banyak kiper seperti mantan pemain Villarreal itu.

Marco Sportiello dari Atalanta sempat diincar pada bursa transfer musim panas lalu. Bisa dibilang ia adalah pilihan perburuan kiper yang paling baik saat itu. Mengingat Sportiello masih muda dan bermain cukup baik sejauh ini. Hanya saja perannya di Atalanta disulitkan oleh buruknya kordinasi bek di kesebelasan tersebut.

Tapi bukan tidak mungkin ia bisa bekerja sama dengan Reina. Saling meningkatkan dan mendorong satu sama lain. Mereka bisa menjadi solusi yang sempurna bagi Napoli. Walau di sisi lain, masih ada kiper muda lain yang tidak kalah bagus seperti Mattia Perin. Namun Perin tidak akan mudah dilepas Genoa. Tapi yang jelas dibutuhkan kiper yang baik untuk mendorong Reina, cukup muda untuk meningkatkan nilai investasi klub ini.

Napoli sendiri sudah melakukan pekerjaan yang baik untuk membangun masa depannya di dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan di setiap posisi skuatnya kecuali satu, yaitu kiper. Seperti yang sudah diulas, begitu merosotnya posisi Napoli ketika Reina hengkang ke Munich. Saat itu Rafael Cabral tidak mampu menggantikannya dengan baik. Tapi di sisi lain, Reina semakin tua dan melambat, sehingga tidak bisa selalu diandalkan. Maka dari itu Napoli harus mencoba risikonya secepat mungkin.

Sebab pencapaian penjaga gawang lebih banyak ketimbang posisi pemain lainnya. Lemari piala kejuaraan mereka bisa lebih penuh. Bagi Reina, ketika ia menggantungkan sarung tangan dan sepatunya suatu hari nanti, itu akan menjadi mahkota kemuliannya, yang ia dapatkan karena ia telah menghabiskan waktunya untuk menaklukan regional Campannia dari Italia.

Sumber lain: ESPN FC, SB Nation.

Komentar