Jadi, Paul Pogba Homegrown atau Bukan?

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Jadi, Paul Pogba Homegrown atau Bukan?

Ada hal mengejutkan dari daftar pemain yang dikeluarkan oleh Premier League untuk seluruh kesebelasan di Liga Primer Inggris. Salah satunya adalah terdaftarnya Paul Labile Pogba sebagai pemain yang memiliki tanda bintang (*), di mana tanda bintang di situ bukan berarti pemain bintang atau pemain termahal dunia, melainkan pemain yang memiliki status homegrown.

Kenapa hal ini mengejutkan? Karena memang Pogba sebenarnya bukan merupakan pemain homegrown meskipun pernah tiga musim berada di Manchester United (2 musim di akademi dan semusim di tim utama) sebelum ia akhirnya pindah ke Juventus pada Juli 2012. Tapi tunggu dulu! Apa benar demikian? Mari kita telaah secara detil.

Pihak Premier League merujuk homegrown dengan jelas: “Seorang pemain homegrown didefinisikan sebagai pemain yang, tidak peduli asal negara atau usianya, didaftarkan dengan kesebelasan yang berafiliasi dengan Football Association atau Football Association of Wales untuk periode, yang secara berkelanjutan maupun tidak, tiga musim penuh atau 36 bulan yang mengacu kepada ulang tahun pemain tersebut yang ke-21 (atau di akhir musim di saat pemain tersebut berusia 21).”

Seperti yang kita tahu, kesebelasan Liga Primer dipersilakan untuk mendaftarkan 25 pemain mereka setelah jendela transfer musim panas 2016 ditutup kemarin. Peraturan menunjukkan bahwa hanya 17 pemain saja yang boleh didaftarkan sebagai “pemain asing”.

Sementara sisa 8 pemain lainnya yang terdaftar haruslah merupakan pemain homegrown, atau dibiarkan kosong. Ini lah kenapa sekarang Chelsea hanya mendaftarkan 22 pemain, sementara Manchester City dan Tottenham Hotspur hanya 20.

Untuk lebih jelas lagi mengenai pemain homegrown, Anda bisa membaca kembali tulisan kami sebelumnya.

Ini yang menjelaskan bahwa Eric Dier (warga negara Inggris) tidak termasuk pemain homegrown di saat Francesc Fàbregas (Spanyol), Gylfi Sigurðsson (Islandia), Asmir Begović (Bosnia dan Herzegovina), sampai Carlos Vela (Meksiko) malah termasuk pemain homegrown. Ini juga yang membuat FA sempat dilanda badai Harry-Kane (dari Bahasa Inggris “badai” yang mana adalah “hurricane”).

Mempertanyakan status homegrown Pogba

FIFA mengakui transfer Pogba ke Manchester United dari Le Havre secara resmi adalah pada 7 Oktober 2009, setelah keputusan komplain dari pihak Le Havre ditolak.

Komplain tersebut terjadi lantaran Le Havre menyatakan bahwa mereka sudah menyetujui kontrak terlebih dahulu sebelumnya dengan Pogba, yang saat itu masih berusia 16 tahun, pada awal musim 2009/10, yang membuat “Setan Merah” melakukan pendekatan ilegal kepada Pogba.

Pogba sendiri melakukan debut untuk tim akademi United saat kesebelasannya ditaklukkan 2-1 oleh Crewe Alexandra. Saat itu, situs resmi United menyebut debut Pogba di akademi sebagai “debut yang menarik dipandang mata... Dia sangat kuat saat membawa bola dan baik saat menguasai bola”.

Kemudian Pogba meninggalkan United pada Juli 2012, yang membuatnya sebenarnya sudah membela United selama tiga musim, tetapi tidak tepat 36 bulan, alias kurang 3 bulan, untuk dikategorikan sebagai pemain homegrown.

Hal ini juga baru disadari saat Pogba sedang kencang-kencangnya digosipkan ke United pada jendela transfer musim panas ini. Saat itu banyak media, termasuk kami, yang baru sadar jika Pogba ternyata bukan homegrown di Inggris.

Padahal, seperti media lainnya juga, kami pernah menyatakan kalau Pogba adalah pemain homegrown. Aturan homegrown ini memang sempat dinilai sangat konyol. Tidak heran imbasnya adalah sekarang kita semua bingung kalau Pogba itu homegrown atau bukan. Dan ini adalah big deal sekali untuk kesebelasan-kesebelasan Liga Primer.

Jika Liga Primer mematok “tiga musim”, maka Pogba adalah homegrown. Namun jika Liga Primer mematok “36 bulan”, maka Pogba bukan homegrown. Keduanya, baik “tiga musim” maupun “36 bulan” ada di dalam peraturan homegrown dengan dipisahkan dengan kata “atau”. Pihak Liga Primer sendiri yang sekarang menulis bahwa Pogba adalah homegrown. Jadi, mana yang harus kita percaya?

Kata kunci pada kata “atau”

Kalau kita mau percaya kepada Premier League, berarti kata “atau” di atas adalah mengartikan “atau” sesuai arti yang sesungguhnya: sebagai kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal.

Berarti jika masih ada yang bingung kalau Pogba seharusnya tidak homegrown karena kurang tiga bulan (alias 33 bulan, bukan 36 bulan), kebingungan tersebut bisa langsung ditepis karena Pogba sudah dihitung di United selama tiga musim penuh. Kecuali ada keputusan sebaliknya di kemudian hari dari pihak Premier League.

Hal ini bisa dipahami lebih jauh jika kita melihat kasus Skhodran Mustafi. Mustafi adalah pemain binaan akademi Everton yang bergabung secara resmi pada awal Mei 2009 (dari Hamburger di Jerman) pada usianya yang baru 17 tahun dan pindah ke Sampdoria pada 4 Januari 2012.

Secara hitung-hitungan bulan, Mustafi berada di Inggris selama 32 bulan, kurang empat bulan lagi untuk mencapai “36 bulan”. Begitu juga kalau dari hitung-hitungan musim, berarti pemain anyar Arsenal tersebut memang berada di Inggris selama 2,5 musim (datang saat musim panas, pergi saat musim dingin dua tahun kemudian), kurang setengah musim lagi untuk “tiga musim penuh”.

Itulah kenapa Mustafi tidak termasuk pemain homegrown di situs resmi Premier League.

Di saat kita kembali melihat status Pogba, datangnya Pogba pada Bulan Oktober 2009 ini (yang bukan berada di jendela transfer musim panas maupun musim dingin) berarti dihitung sebagai awal musim, sehingga Oktober 2009 sampai Juli 2012 adalah sama dengan 33 bulan atau tiga musim penuh.

Memang, ada-ada saja. Kadang bisa sekonyol itu, ya, peraturan homegrown?

Daftar resmi skuat seluruh kesebelasan Liga Primer Inggris untuk musim 2016/17 bisa dilihat di sini.

Komentar