Tips Babak 16 Besar Fantasy Piala Eropa 2016

Football Culture

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Tips Babak 16 Besar Fantasy Piala Eropa 2016

Memilih pemain untuk Fantasy EURO di babak 16 besar butuh perhitungan yang lebih cermat. Berbeda dengan fase grup, pada tahap ini tim yang kalah tak akan main lagi. Sehingga pemain dari tim tersebut tak akan bisa lagi diandalkan untuk mendulang poin.

Namun kabar baiknya, jelang 16 besar kita bisa bebas melakukan transfer pemain tanpa batasan pengurangan poin. Sedangkan setelahnya atau saat memasuki 8 besar, hanya bisa transfer bebas 4 pemain baru kemudian meningkat jadi 6 di semifinal dan final.

Menjadi penting kemudian memberi prioritas untuk memilih pemain dari kesebelasan yang diyakini bakal menang di babak 16 besar. Jangan sampai mendapat poin yang lumayan tetapi kemudian kesulitan di fase selanjutnya, atau malah justru mendapatkan poin minus karena harus transfer banyak pemain.

Kecuali jika jatah transfer bebas (wild card) kalian belum digunakan. Jika demikian maka tak usah ragu memasang hingga 4 pemain dari kesebelasan yang sama atau jatah maksimal.

Kiper

Sulit untuk tak menyertakan kiper sejuta umat, Manuel Neuer, di bawah mistar gawang. Raihan poinnya tertinggi di fase grup karena belum pernah kebobolan. Hal yang bisa jadi terulang saat lawan Slovakia nanti.

Sedangkan kiper kedua kalian bisa bermain aman dengan memilih kiper lain yang juga punya peluang tak kebobolan. Namun untuk mendulang poin dibutuhkan kiper yang mudah diserang namun tangguh. Karena ada poin berupa penyelamatan yang didapat.

Sebagai gambaran, Danijel Subasic, kiper Kroasia mendapatkan poin 7 pada laga terakhirnya melawan Spanyol meski kebobolan. Nilai tinggi ia dapat dari menggagalkan penalti Sergio Ramos. Kalian bisa memilihnya jika yakin ia dapat menyelamatkan gawangnya dari gempuran Ronaldo nanti.

Opsi lain adalah Yann Sommer atau Lukasz Fabianski, tergantung keyakinan kalian karena keduanya akan bertemu. Nama pertama dapat diandalkan karena kemungkinan gawangnya bakal menerima serangan bertubi-tubi namun rekor penyelamatannya baik. Sedangkan nama kedua tak kalah gemilang, menggantikan Szczesny yang cedera, gawangnya belum pernah kebobolan.

Bek

Menurut data sudah terkumpul di babak grup, bek adalah penyumbang terbanyak poin rata-rata per pemain. Sehingga tak ada salahnya melakukan investasi berlebih di sektor ini. Tak kebobolan ditambah dengan membuat asis atau bahkan gol adalah perpaduan yang bakal didambakan banyak manajer fantasy.

Gerard Pique tetap bisa diandalkan meski terjadi dilema mengingat Spanyol bakal melawan Italia. Catatan golnya musim lalu dan di fase grup menjadi pertimbangan tersendiri. Bek Barcelona tersebut sudah melakukan setidaknya 5 percobaan tembakan sejauh ini, cocok untuk situasi bola mati. Jika memang yakin Spanyol bisa mengandaskan Italia tanpa kebobolan, menduetkannya dengan Jordi Alba bisa jadi pilihan. Seringnya ia membantu serangan membuat peluang menciptakan asis atau bahkan gol menjadi tinggi.

Pilihan lainnya adalah Jonas Hector, karena harganya yang murah dan punya peluang tak kebobolan. Hector adalah bek Jerman dengan umpan kunci dan tembakan tertinggi. Raihan poinnya lebih tinggi ketimbang Mats Hummels yang berharga lebih mahal. Pertimbangan lain adalah Jerome Boateng yang diragukan tampil akibat cedera.

Eric Dier bisa juga ditambahkan karena di sini ia terdaftar sebagai bek meski posisi di lapangan adalah gelandang. Peluang menciptakan golnya tinggi dan pemain Spurs tersebut juga merupakan penendang free-kick Inggris. Jika tak yakin Inggris bebas dari kebobolan, kalian bisa mengkombinasikan dengan memilih di antara trio bek murah meriah Polandia; Kamil Glik, Artur Jedrzejczyk, dan Michal Pazdan. Jika harga bukan masalah, pilihan yang bisa diambil adalah Glik terkait catatan tembakan yang tinggi di babak kualifikasi.

Jika ingin sedikit berjudi, kalian bisa memilih bek dari Wales karena Irlandia Utara sejauh ini hanya melakukan 17 percobaan tembakan, tersedikit di dalam kompetisi. Jika memang demikian, Neil Taylor adalah pilihan yang bijak.

Gelandang

Pertama tentu adalah Dimitri Payet, tak perlu penjelasan kenapa nama dia harus ada di tim kalian. Lalu duet andalan Kroasia, Ivan Perisic dan Ivan Rakitic. Namun mengingat harganya yang tak murah kalian bisa memilih salah satu saja.

Marek Hamsik bisa juga dipilih, pertimbangannya adalah meski tak mendapatkan cleansheet, ia bisa diandalkan untuk cetak gol. Sedangkan pilihan aman bisa dengan merekrut Aaron Ramsey, kontribusinya tinggi di sektor serangan Wales.

Kevin de Bruyne juga layak dilirik, ia telah melakukan setidaknya 10 tembakan dengan akurasi tertinggi di skuat Belgia. Tambahan lainnya adalah Gylfi Sigurdsson yang menjadi eksekutor bola mati Islandia.

Poin gelandang memang tak begitu tinggi di fase grup, masih dikalahkan oleh bek dan kiper padahal harganya mahal-mahal. Ini adalah sektor yang paling sulit dipilih, karena pemain yang murah cenderung dari kesebelasan yang tidak difavoritkan untuk melaju ke babak 8 besar.

Penyerang

Berapa sisa uang kalian setelah melakukan belanja di atas? Sisa uang tersebut yang kemudian kalian belanjakan untuk membeli penyerang. Memilih penyerang adalah tahap paling mudah karena cuma memilih 3 pemain saja.

Sebagai informasi tambahan, penyerang adalah sektor paling sedikit menyumbangkan poin di fase grup. Cara memilihnya seperti ini, jika tak mampu beli Cristiano Ronaldo, maka belilah Nani. Jika tak cukup membeli Alvaro Morata, maka belilah Nolito.

Bisa juga dengan lintas kesebelasan, seperti memilih Romelo Lukaku ketimbang Gareth Bale karena soal harga. Pertimbangan utamanya adalah tetap pilih kesebelasan yang kemungkinan besar bakal melaju ke babak selanjutnya. Pilih juga di daftar teratas saat kalian masuk ke menu pilihan penyerang karena ia punya latar belakang pendulang poin.

Komentar