Sulit Cetak Gol, Penyelesaian Akhir Jadi Fokus Latihan Inggris

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sulit Cetak Gol, Penyelesaian Akhir Jadi Fokus Latihan Inggris

Hanya mencetak tiga gol dalam fase grup jelas adalah sebuah masalah. Apalagi, jika hal ini terjadi kepada kesebelasan seperti timnas Inggris yang bermaterikan pemain-pemain yang memiliki kemampuan untuk mencetak gol. Tiga gol dalam tiga laga menimbulkan sebuah pertanyaan, apa yang terjadi dengan lini depan Inggris?

Di lini depan, bercokol nama-nama yang cukup tenar dalam kancah persepakbolaan Inggris, bahkan dua di antara mereka berada dalam daftar pencetak gol terbanyak Liga Primer Inggris, yaitu Harry Kane dan Jamie Vardy, Namun, mencetak gol tetap saja menjadi masalah bagi tim ini. Sampai berakhirnya fase grup, total hanya dua pemain berposisi striker yang berhasil menjebol gawang lawan, yaitu Vardy dan Daniel Sturridge.

Mengingat bahwa mereka akan menghadapi lawan yang memiliki pertahanan yang baik, Islandia, Hodgson pun akhirnya menyiapkan menu latihan penyelesaian akhir bagi para pemainnya. Seperti yang dilansir Telegraph, dalam latihan di training camp timnas Inggris di Prancis, Hodgson memfokuskan latihan kepada tendangan dan penciptaan peluang melalui umpan silang.

Dari hasil latihan tersebut, tercipta 47 attempts, dan tebak berapa gol yang tercipta? Hanya sembilan. Total gol-gol tersebut dibuat oleh Kane, Vardy, dan Jack Wilshere (masing-masing dua gol), serta Dele Alli, Raheem Sterling, dan Daniel Sturridge (masing-masing satu gol). Tentunya hal ini cukup sedikit membuat Hodgson kesal.

"Mereka harusnya bisa lebih baik dari ini," ujarnya kepada para wartawan yang sedang melihat latihan timnas Inggris.

"Masih banyak yang harus diperbaiki, namun secara keseluruhan lebih baik. Mereka masih bisa melepaskan crossing yang lebih terarah," ujar asisten pelatih timnas, Ray Lewington.

Melihat hasil latihan seperti ini, Hodgson pun mewanti-wanti pasukannya untuk menyerang dengan lebih efektif. Neville yang ditugaskan untuk memantau pertandingan antara Islandia melawan Austria mengatakan bahwa Islandia memiliki pertahanan yang sangat baik dan terorganisir.

"Kesuksesan Islandia pada turnamen kali ini adalah karena mereka bermain dengan penuh semangat dan kerja keras, juga memiliki organisasi pertahanan yang baik. Kalau kita menyerang secara asal, maka gol pun tidak akan datang," ujar Hodgson seperti dilansir Telegraph.

"Jadi, yang kami butuhkan adalah sebuah insting tajam di depan gawang, untuk mencetak gol. Saya tahu rasio tim ini dalam menciptakan kesempatan itu sedikit, namun, kami masih memiliki waktu untuk memperbaiki hal itu," tambahnya.

Sementara itu, pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson, yang juga merupakan pelatih kedua setelah Lars Lagerback, mengatakan bahwa dirinya tidak akan memiliki muka untuk pulang ke kampung halaman kalau gagal membawa negaranya melaju jauh dalam ajang Piala Eropa ini, hal yang mungkin juga berlaku bagi Hodgson.

"Saya tidak akan mau pulang kampung kalau saya gagal, saya tidak punya muka untuk itu. Saya yakin Hodgson merasakan hal yang sama," ujarnya.

ed: fva

Komentar