Cile: Nasib Baru yang Akan Ditentukan oleh Pizzi

Analisis

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cile: Nasib Baru yang Akan Ditentukan oleh Pizzi

Copa America Centenario akan mulai digulirkan Jumat (2/6) pagi WIB di Levi’s Stadium, Santa Clara, California. Turnamen ini dibagi menjadi empat grup yang nantinya dua terbaik dari masing-masing grup akan lolos ke fase gugur.

Tampil sebagai juara bertahan, Cile menjadi salah satu kesebelasan yang difavoritkan untuk lolos dari fase grup. Namun, peluang kesebelasan berjuluk La Roja tidak akan mudah lantaran tahun ini perjalanan mereka lebih panjang karena bertambahnya partisipan.

Cile sendiri akan bermain di gup D bersama dengan Argentina, Bolivia, dan Panama. Dari ketiga nama tersebut, di atas kertas Argentina menjadi lawan paling seimbang, namun kuda hitam yang sering muncul juga membuat Cile harus mewaspadai Bolivia dan Panama.

Duel lawan Argentina akan menjadi partai pertama Cile di Copa America Centenario. Banyak pihak mengatakan bahwa duel ini bakal menentukan nasib Cile di turnamen ini. Pasalnya dalam pertandingan terakhir, Cile gagal menaklukkan Argentina. Negara peringkat lima FIFA (per Juni 2016) tersebut malah kalah 1-2 di kandang.

Sementara di atas kertas, dua kesebelasan lain di grup D, Bolivia dan Panama, bisa dibilang tidak akan merepotkan Cile. Bolivia yang terakhir kali berhadapan dengan Cile pada Juni 2015 pada Copa America 2015, bahkan kalah 5-0 dari Cile.

Soal skuat, Cile masih memajang nama-nama yang masuk ke generasi emas mereka. Dari daftar pemain yang diikutsertakan, terdapat beberapa nama yang mengantarkan La Roja menjadi juara Copa America 2015. Cile pun menjadi salah satu kesebelasan yang sedikit merevolusi skuatnya di turnamen ini.

Minimnya revolusi pemain dan tidak ada pemain yang membawa Cile juara Copa 2015 yang tidak dipanggil, diyakini bakal membuat kekuatan Cile tidak akan banyak berubah.

Di posisi penjaga gawang, dari tiga nama yang didaftarkan, Claudio Bravo (Barcelona), Johnny Herrera (Universidad de Cile), dan Christopher Toselli (Universidad Católica), hanya Toselli yang minim pengalaman. Bravo dan Herrera sendiri telah mencatatkan caps bermain di atas 10 pertandingan bagi Cile.

Miiko Albornoz menjadi satu-satunya pemain belakang eks juara Copa America 2015 yang tidak didaftarkan Cile di kompetisi ini. Meski demikian, ketidakhadiran Albornoz tidak akan membuat Cile risau karena tiga bek tengah yang menjadi andalan mereka di Copa America 2015, Eugenio Mena, Gonzalo Jara, dan Gary Medel, masih akan bermain.

Satu-satunya hal yang layak diperhatikan di lini belakang Cile adalah kemungkinan bermainnya bek berusia 23 tahun, Enzo Roco. Dipanggilnya Roco jelas mengejutkan, sebab ia diyakini bakal diberi kesempatan bermain di turnamen ini untuk sekaligus meregenerasi pemain.

Sama seperti dua lini sebelumnya, tidak ada perubahan yang berarti di lini tengah. Duo gelandang bertahan, Arturo Vidal dan Charles Aranguiz, masih akan menjadi andalan di posnya. Sementara di posisi bek sayap, Jean Beausejour dan Mauricio Isla, juga tampaknya akan kembali jadi pilihan utama.

Perubahan yang paling kentara di skuat Cile saat ini tentu saja di posisi gelandang serangnya. Jorge Valdivia yang menjadi pengatur serangan kesebelasan ini di Copa America 2015 ternyata tidak dipanggil. Pengganti Diaz sendiri adalah pemain Celta Vigo, Pablo Hernandez. Hernandez dipastikan akan mendapat tempat sebagai pemain inti seiring permainannya yang memuaskan Pizzi.

Minimnya stok pemain depan pada Copa America 2015 menjadi evaluasi kesebelasan ini. Buntut dari evaluasi tersebut, Angelo Henriquez pun dicoret untuk memberikan tempat bagi Nicolas Castillo.

Satu-satunya hal yang kemungkinan menyulitkan Cile di turnamen ini adalah keberadaan pelatih baru mereka, Juan Antonio Pizzi, yang menggantikan pelatih yang mengantarkan mereka juara Copa America 2015, Jorge Sampaoli.

Pizzi dilantik oleh Federasi Sepakbola Cile (FFCH) usai keberhasilannya mengantarkan Universidad Catolica menjuarai liga Cile 2010. Namun setelah keberhasilannya itu, Pizzi belum kembali membawa kesebelasan asuhannya bersinar. Hal ini lah yang memantik ketakutan dari pendukung sepakbola Cile. Meski begitu, eks pelatih Valencia ini mengatakan bahwa ia siap membawa anak asuhannya meraih gelar Copa America keduanya.

“Saya tidak menyukai kekalahan dan saya yakin kesebelasan ini akan berhasil. Saya yakin kesebelasan ini bisa bersaing dan menunjukkan semua hal yang kami bisa,” pungkasnya.

Melihat kekuatan skuat yang mereka miliki saat ini, Cile memiliki peluang yang besar untuk lolos ke babak berikutnya. Namun semuanya tergantung pada bagaimana Cile memainkan laga pertamanya menghadapi Argentina, Selasa (7/6) pagi WIB.

Komentar