Kontrak Baru Busquets: Tentang Manchester City, Pep Guardiola, dan "Keaslian" Barcelona

Berita

by redaksi

Kontrak Baru Busquets: Tentang Manchester City, Pep Guardiola, dan "Keaslian" Barcelona

Pada awalnya, banyak yang memandang sebelah mata saat satu pos di lini tengah Barcelona diberikan kepada Sergio Busquets. Gaya mainnya tidak seperti Andres Iniesta atau Xavi Hernandes yang piawai mengirim umpan dan menggiring bola. Busquets, malah lebih dikenal karena ejekan “tukang diving”, “pemain teater”, “calon peraih Piala Oscar”, dan segala ejekan buruk lainnya.

Jumat (27/5) pekan lalu, delapan tahun pasca debutnya untuk Barcelona, Busquets diberi kontrak hingga 2021 bahkan bisa diperpanjang hingga 2023. Dalam kontraknya tersemat klausul buy-out senilai 200 juta euro!

Pemain berposisi gelandang bertahan itu telah bermain dalam 384 pertandingan untuk Barcelona dengan mencetak 12 gol. Sepanjang masa baktinya untuk Barcelona, Busquets turut mempersembahkan 23 gelar utama termasuk enam gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions.

Perpanjangan kontrak yang hingga 2021 terbilang masuk akal karena usia Busquets yang masih 27. Artinya, ia masih berusia 32 tahun di akhir kontraknya nanti. Namun, yang menjadi pembahasan adalah besarnya buy-out clause dalam kontraknya. Dengan nilai 200 juta euro, tentu hanya kesebelasan kaya raya yang sangat membutuhkan gelandang bertahan yang mampu mendapatkannya. Hal ini membuat Busquets kemungkinan besar akan tetap bertahan di Barcelona hingga musim ke depan, kecuali ada pemutusan kontrak dan hal sejenisnya.

Kontrak baru menunjukkan betapa berharganya seorang Busquets buat Barcelona. Proses penyiapan kontraknya pun dilakukan dalam beberapa bulan. Hal ini tak lain karena peran Pep Guardiola yang kini tak lagi menukangi Barcelona. Pernah, suatu ketika, Busquets berujar bahwa hanya dua orang yang membuatnya pergi dari Barcelona: Elena Galera, kekasihnya, dan Pep Guardiola. Sialnya, kini Pep melatih Manchester City, yang punya pundi-pundi untuk mendatangkan pemain kelahiran 16 Juli.

Namun, sang pemain menegaskan kesetiaannya untuk kesebelasan yang membesarkannya itu. Ia pun meyakini kalau Pep tahu bahwa hanya di Barcelona-lah Sergio memahami hakikat sebuah rumah, “Dia tahu klubku adalah Barcelona, dan dia tahu itu yang terbaik buatku dan klub untuk tinggal di sini. Jadi, aku tak pernah terpikir dia akan memintaku (ke City),” ungkap Busquets.

Dalam beberapa waktu terakhir, Busquets memang kerap dikaitkan dengan Manchester City. Awal tahun ini, misalnya, desas-desus itu kian kuat setelah resminya Pep menjadi Manajer City. Dikutip dari Sport English, pihak City kabarnya telah melakukan kontak dengan perwakilan sang pemain. Gestur itu menunjukan bahwa faktanya Busquets mungkin saja pergi dari Nou Camp.

Kontak itu tidak lepas dari belum rampungnya kontrak sang pemain. Ada beberapa hal dalam kontrak yang dianggap Busquets dan agennya belum sesuai. Meskipun demikian, Busquets mengungkapkan bahwa dirinya bahagia di Barcelona dan ingin segera memperpanjang kontraknya. Namun, semuanya ada di tangan sang presiden, Josep Maria Bartomeu.

“Situasi ini tergantung pada Presiden,” kata Busquets dikutip dari Goal pada 14 Februari silam, “Aku berharap dia menepati kata-katanya, tapi aku percaya diri bahwa segalanya memiliki solusi. Aku tahu di mana aku harus berada. Aku merasa dihargai di Barcelona dan kami tengah dalam momen yang hebat.”

Setelah kontraknya rampung dan kedua belah pihak sepakat, Busquets menyatakan bahwa tak pernah terpikir dalam benaknya untuk meninggalkan Barcelona.

“Kenyataannya aku tak pernah membayangkan diriku meninggalkan Barca. Aku telah menandatangani untuk lima musim, dan dua musim tambahan, dan aku harap bisa lebih baik dari musim kemarin,” ungkap Busquets dikutip dari Sport English.

Kolumnis ESPNFC, Samuel Marsden, dalam kolomnya menuliskan bahwa Busuqets sejatinya tak pernah menginginkan untuk pindah. Namun, berdasarkan komentar Busquets dan pendekatan City, hal tersebut tak ubahnya sebagai cara untuk membuat Bartomeu dan dewan klub agar mempercepat kontrak barunya. “Tidak ada yang menduganya mendesak untuk keluar, dan klub tentu saja tidak siap melihatnya pergi,” tulis Marsden.

“Ketidaksiapan” klub yang dimaksud Marsden adalah soal rentannya lini tengah Barcelona untuk beberapa musim ke depan. Xavi telah pergi, sementara Iniesta telah berusia 32 tahun. Dalam beberapa tahun ke depan, Busquets bisa menjadi suksesor di lini tengah Barcelona. Kalau Busquets pergi, tentu menjadi kehilangan yang besar buat El Barca.

Marsden menambahkan bahwa kehadiran Busquets menjadi penyeimbang di antara ide serta wajah baru yang ada di dalam skuat Barca seperti Neymar, Luis Suarez, dan Ivan Rakitic. Ia yang akan menjaga Barca tetap bermain dengan gaya bermain Barca itu sendiri.

fva

Ed: RAS

Komentar