Stabilisator dan Generator yang Membuat Galacticos Bercahaya

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Stabilisator dan Generator yang Membuat Galacticos Bercahaya

Terlalu banyak unsung hero dalam lini tengah Real Madrid. Selain karena bertaburannya Galacticos-Galacticos di lini depan, peran mereka yang diplot sebagai pendukung dan juga stabilisator sekaligus generator di lini tengah tim yang bertaburan bintang membuat nama mereka jarang sekali tersorot oleh kamera ataupun oleh para penonton di stadion.

Namun, marilah kita berikan sedikit pujian kepada para pemain di lini tengah Real Madrid. Dalam kemenangan atas Atletico Madrid pada partai final Liga Champions Eropa 2015/2016, lini tengah Los Blancos menunjukkan penampilan yang luar biasa. Selain menjadi stabilisator saat tim diserang, lini tengah ini menjadi jembatan saat Madrid melakukan serangan balik.

Untuk pertandingan final yang digelar pada Minggu (29/5) dini hari waktu Indonesia di Stadion San Siro ini, ada dua nama penting yang menjadi stabilisator sekaligus generator di lini tengah Madrid. Dua nama tersebut adalah Luka Modric, gelandang asal Kroasia, dan Casemiro, gelandang asal Brasil.

Luka Modric, Sang Generator

Kualitas dari gelandang yang pernah membela Tottenham Hotspur ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kemampuannya dalam membagikan bola ke depan, sekaligus mengatur tempo permainan Real Madrid di lini tengah, membuat pemain ini menjadi sosok kunci penyerangan Real Madrid.

Selalu berada dalam posisi yang tepat untuk menerima bola, dan beberapa kali mampu melepaskan umpan-umpan terukur bagi para penyerang Madrid, utamanya trio BBC, membuat pemain ini menjadi sosok kunci dalam pertandingan final melawan Atletico. Salah satu umpan terukurnya kepada seorang Karim Benzema pada menit ke-69 menunjukkan kemampuan luar biasa dirinya.

Memang seorang Gareth Bale dalam pertandingan final ini begitu bersinar. Namun, umpan-umpan dari Modric-lah yang membuat ia mampu menyerang dengan baik dan merepotkan bek sayap Atletico, Felipe Luis.

Dan dalam pertandingan Minggu (29/5) dini hari, peran ini berhasil dijalankannya. Ia berhasil menjaga lampu-lampu Galacticos menyala terang dengan tetap menyediakan tenaga bagi mereka untuk bercahaya, sebagai sebuah generator.

Casemiro, Sang Stabilisator

Jika Modric berperan sebagai generator, maka Casemiro berperan sebagai stabilisator di lini tengah Madrid. Peran yang ia emban dalam pertandingan final ini cukup besar, yaitu mencegah para pemain Atletico berkuasa dengan penuh di area pertahanan Real. Apalagi setelah Real bermain lebih ke dalam, peran Casemiro menjadi begitu penting dan dibutuhkan.

Saat para pemain Madrid menyerang, ia turun ke belakang membantu Sergio Ramos dan Pepe untuk membuat formasi tiga bek. Bersama Ramos dan Pepe, Casemiro membantu keduanya untuk menjaga seorang Fernando Torres dan Antoine Griezmann yang kerap menjadi aktor serangan balik Atletico Madrid.

Berkat permainan cemerlang dari seorang Casemiro, Torres dan Griezmann tak mampu banyak berperan. Halauan sekaligus intercept penting kerap dilakukan oleh pemain asal Brasil ini. Ia juga mampu menjadi jembatan antara lini tengah dan juga lini pertahanan, bahu-membahu bersama Modric yang menjadi jembatan dari lini tengah menuju lini depan.

Selain itu, Casemiro juga tidak sungkan untuk bertarung di lini tengah. Berdasarkan data dari Whoscored, ia sukses mencatatkan delapan kali tekel sukses dengan persentase keberhasilan tekel sebesar 80%. Ia juga tidak ragu untuk melakukan duel udara dengan para pemain Atletico dengan catatan enam kali berhasil memenangkan duel udara.

Berkat perannya yang cukup signifikan sebagai linchpin Real Madrid. Kekuatannya tanpa henti yang menjaga area pertahanan sekaligus area tengah Madrid membuat ia menjadi salah satu sosok kunci di lini tengah Madrid bersama Luka Modric.

***

Sebuah harapan besar pun tersembul agar kedua pemain ini pada musim depan masih tetap berada dalam skema permainan Real Madrid. Keduanya merupakan puzzle yang saling melengkapi, dan akan menjadi sosok kunci Madrid untuk meraih sukses kembali pada musim depan.

Akan sulit terbayang jika kedua pemain ini nantinya dijual. Mungkin saja kejadian seperti saat Madrid menjual seorang Claude Makelele akan terulang kembali.

foto: mirror.co.uk, espnfc.co.uk

Komentar