Berdasarkan Tren Team of the Year, Tottenham Juara Liga Primer Musim Ini

Analisis

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Berdasarkan Tren Team of the Year, Tottenham Juara Liga Primer Musim Ini

Liga Primer Inggris sudah di penghujung musim dan tinggal menyisakan empat laga tersisa. Selain penuh dengan kejutan, tiga klub teratas yakni Leicester City, Tottenham Hotspurs, dan Arsenal masih berpotensi untuk meraih juara. Leicester unggul di depan dengan mengantongi 73 poin, sementara Spurs hanya terpaut lima angka di urutan kedua dan Arsenal baru meraih 63 poin.

Segala kemungkinan masih bisa terjadi di sisa musim ini. Tapi biasanya, setelahdirilisnyaPFA Team of the Year, ada tren yang bisa membuat kita menebak siapa yang juara pada akhir musim. Sebelum membahas lebih lanjut, berikut daftar 11 pemain terbaik Liga Primer musim ini.


Dari hasil PFA di atas menunjukkan bahwa Leicester dan Spurs mendominasi skuat terbaik tersebut. mereka masing-masing mengisi pos lini serang, lini tengah dan dan lini belakang. Sementara Arsenal hanya diwakili oleh satu penggawanya. Manchester United dan West Ham yang tak lagi berpeluang juara juga menyumbangkan seorang pemain.

Lalu apa yang bisa disimpulkan dari PFA tersebut? Dari jumlah kontribusi pemain, Leicester dan Tottenham memiliki jumlah wakil yang sama yakni empat pemain. Tapi dari tren dalam lima tahun terakhir, Tottenham Hotspur ada di urutan terdepan untuk meraih gelar juara Liga Primer musim ini. Berikut ulasannya:

2010/2011

Sedikit mundur lima musim ke belakang, pada periode tersebut titel Liga Primer Inggris diraih oleh Manchester United. Setan merah mengirimkan empat wakilnya (Edwin Van Der Sar, Nemanja Vidic, Luis Nani, dan Dimitar Berbatov), terbanyak dalam daftar ini. Ada bek Man United, Nemanja Vidic, di lini pertahanan. Pemain bertahan lainnya diisi oleh Ashley Cole (Chelsea), Bacary Sagna (Arsenal), dan Bacary Sagna.


2011/2012

Semusim kemudian, rival sekota Manchester United, Manchester City, berhasil menjuarai Liga Primer untuk pertama kalinya dalam sejarah. Lebih hebatnya lagi mereka mengalahkan rival sekotanya dengan cara dramatis. Di musim itu Citizen mendominasi skuat PFA dengan empat pemain.

Yang terjadi pada musim 2011/2012 hampir serupa dengan musim 2010/2011. Ada dua pemain di lini pertahanan (termasuk kiper), Joe Hart dan Vincent Kompany. Sementara pemain belakang lainnya diisi oleh masing-masing satu pemain dari Tottenham Hotspur (Kyle Walker), Newcastle United (Fabricio Coloccini), dan Everton (Leighton Baines).






2012/2013

Pada musim 2012/2013, MU berhasil membalas kegagalannya di tahun sebelumnya. Sir Alex Ferguson sukses mempersembahkan gelar terakhirnya untuk MU sebelum pensiun setelah unggul poin atas City yang menjadi juara bertahan.

Saat itu ada dua pemain MU di lini pertahanan, Rio Ferdinand dan David De Gea. Manchester United sendiri menyumbang pemain terbanyak, empat pemain. Tapi pemain belakang lainnya, ada masing-masing satu pemain dari Tottenham Hotspur (Jan Vertonghen), Everton (Baines), dan Manchester City (Pablo Zabaleta).



2013/2014

Kota Manchester kembali menjadi tempat berlabuhnya trofi paling bergengsi di tanah Inggris pada musim 2013/2014 tersebut setelah Man City berhasil merebutnya kembali dari MU. Dalam skuat yang dirilis PFA kala itu, hanya dua pemain City yang terpilih, Vincent Kompany dan Yaya Toure. Padahal yang terbanyak diisi oleh pemain Liverpool dan Chelsea (tiga pemain). Chelsea menempatkan dua pemain di lini pertahanan, Petr Cech dan Gary Cahill, tapi gagal juara.


2014/2015

Chelsea kembali berhasil menjuarai gelar Liga Primer setelah terakhir meraihnya pada musim 2009/2010. The Blues mendominasi PFA dengan enam pemain yang terpilih. Di lini pertahanan, ada tiga nama pemain Chelsea yaitu John Terry, Gary Cahill, dan Branislav Ivanovic.


***

Dari data di atas, mayoritas kesebelasan juara Liga Primer menjadi penyumbang terbanyak, kecuali pada musim 2013/2014 ketika City meraih titel juara. City hanya menempatkan dua pemain, sementara terbanyak saat itu diisi oleh pemain Liverpool dan Chelsea.

Sementara itu raihan juara tak hanya dilihat dari penyerang yang mereka miliki, meski seorang striker merupakan faktor penting dalam meraih gelar juara, namun fakta tersebut terpatahkan. Hanya MU dan Chelsea yang sukses meraih gelar juara dengan penyerangnya yang terpilih di PFA.

Fakta kembali membuktikan bahwa tim yang menjadi juara, salah satu pemainnya sudah pasti masuk sebagai PFA. Jika kita melihat PFA musim ini kita tak melihat nama pemain dari City, dengan kata lain City tak akan meraih gelar di musim ini seperti kejadian di musim lalu.

Jadi kini kita hanya mempunyai tiga kandidat terkuat, yaitu Leicester, Spurs dan Arsenal. Namun The Gunners hanya menyisipkan satu nama, sementara itu dalam lima hasil PFA terakhir tak ada klub yang bisa menjuarai Liga Primer hanya dengan mencantumkan satu pemain. Jadi Arsenal, jika berdasarkan tren di atas, akan kembali puasa gelar liga pada kesempatan ini.

Selanjutnya, bila dilihat dalam PFA, klub yang menjadi juara liga selalu mengisi pos lini belakang. Sementara itu dalam PFA 2015/2016 lini belakang diisi oleh Leicester, Spurs dan Arsenal, namun ingat kita telah mencoret Arsenal dari daftar juara (karena hanya menempatkan satu pemain pada musim ini).

Kini tersisa dua klub kejutan yang bermain apik pada musim ini, Leicester dan Tottenham. Tapi dari daftar di atas, klub yang menjuarai Liga Primer tak pernah kalah jumlah dalam menyumbangkan pemain di lini pertahanan. Bahkan ada kecenderungan selalu ada dua pemain dari satu tim juara di lini pertahanan (termasuk kiper) kecuali pada musim 2013/2014 di mana kala itu Chelsea menempatkan Petr Cech dan Gary Cahill tapi gagal juara.

Sementara kali ini, Leicester hanya mengisi satu nama di posisi bek, Wes Morgan. Spurs memiliki dua nama dalam posisi tersebut, Toby Alderweireld dan Danny Rose. Jika Tottenham pada akhirnya juara, bisa jadi tren lima tahun ke belakang akan kembali terulang.

Perlu dicatat, di empat sisa laga terakhir Tottenham dan Leicester, Tottenham mendapatkan sisa lawan yang relatif lebih mudah. Jika Tottenham tinggal berhadapan dengan West Bromwich Albion, Chelsea, Southampton, dan Newcastle United, di tempat lain Leicester tinggal menghadapi Swansea City, Manchester United, Chelsea, dan Everton.

Jadi, apakah kalian percaya bahwa Tottenham akan menjuarai Liga Primer seperti yang berlaku pada tren di atas? Atau Leicester akan tetap bertahan di puncak klasemen dan akan membuat anomali seperti pada musim 2013/2014?


Foto: zofooty, 18seven, thepfa

Komentar