Satu Dasawarsa Pengabdian "The Little Mozart" di Arsenal

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Satu Dasawarsa Pengabdian "The Little Mozart" di Arsenal

Tomas Rosicky adalah seorang pengendali pertandingan yang begitu baik. Atas kehebatannya itu, ia dijuluki “The Little Mozart”. Ia dianalogikan sebagai seorang Mozart kala memimpin orkrestra.

Oleh: Freddi Sidauruk*

Rosicky mendapatkan bakat sepakbola dari sang ayah, Jiri Rosicky, yang pernah bermain di Sparta League. Karier Tomas pun bermula di Sparta Prague pada 1998 dan menjadi bagian dari tim saat menjuarai kompetisi musim 1999/2000. Nama Tomas kian dikenal setelah mendapatkan penghargaan “Czech Football of the Year” pada 1999.

Usianya baru 19 tahun empat bulan saat melakukan debut di kesebelasan negara Republik Cheska. Debutnya tersebut tercatat lebih muda ketimbang legenda Republik Cheska yang lain seperti Petr Cech (19 tahun delapan bulan), dan Pavel Nedved, Jan Koller, serta Vladimir Smicer, yang memulai debut di timnas pada 20-an tahun. Olah bola yang baik membuat Rosicky dipercaya tampil di usia yang begitu muda.

Kehebatan Rosicky pun terendus kesebelasan Eropa lainnya. Setelah membawa Sparta Prague menjuara Liga Ceko berturut-turut pada musim 1998/1999 dan 1999/2000, Rosicky diboyong Borussia Dortmund dengan nilai transfer 14,5 juta euro. Kehadiran Rosicky membawa berkah dengan membawa Dortmund menjuarai Bundesliga pada 2001/2002. Ia pun mengantarkan Dortmund ke final UEFA Cup di tahun yang sama, tapi gagal meraih gelar juara.

Capaian Rosicky tersebut terbilang istimewa. Pasalnya, skuat Dortmund tidak semewah rival-rival lainnya macam Bayern Munich yang diperkuat legenda kesebelasan negara Jerman, Michael Ballack dan Olliver Kahn, atau Werder Bremen yang diperkuat Ailton.

Setelah melakoni 189 pertandingan dan mencetak 24 gol dalam kurun waktu lima tahun membela Dortmund, Rosicky memilih mencari “orkestra” yang lain. Usai Piala Dunia 2006, Rosicky merapat ke London Utara untuk bergabung dengan Arsenal. Di sana, Rosicky kembali bertemu dengan Jens Lehmann, yang sama-sama pernah membela Dortmund. Nilai 10 juta euro pun menjadi harga yang harus dibayar Arsenal untuk mendatangkan pemain kelahiran 4 Oktober 1980 tersebut ke Stadion Emirates.

Rosicky mendapat warisan nomor punggung “7” yang baru ditinggal Robert Pires yang hengkang ke Villareal. Beban yang cukup berat mungkin disandang oleh The Little Mozart. Dia mesti menggantikan salah seorang pemain yang sangat disukai oleh Gooners selama enam tahun masa pengabdian Pires di Arsenal. Para penggemar Arsenal tentu mengharapkan Rosicky mampu memimpin orkestra di lini tengah dan mampu memberikan pelayanan kepada para striker Arsenal seperti Thierry Henry dan Robin van Persie, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pires pada beberapa musim sebelumnya.

Musim pertama Rosicky sepertinya akan berjalan mulus. Sebanyak 37 pertandingan dari seluruh kompetisi dengan raihan enam gol menunjukkan bahwa setidaknya Rosicky dianggap mampu berperan dengan baik.

Musim 2007/2008 menjadi musim yang buruk. Ia hanya bermain pada 18 pertandingan karena didera cedera lutut parah. Hal ini membuat Rosicky mesti absen selama 434 hari, terhitung dari 1 Februari 2008 sampai dengan 10 april 2009, dimana cedera ini juga memaksa Rosicky hanya menjadi penonton pada musim 2008/2009.

Setelah absen penuh pada musim 2008/2009, Rosicky sudah siap tampil pada musim 2009/2010. Namun, cedera yang dialami pada pertandingan persahabatan berhadapan dengan Barnet kembali memaksa Rosicky mengurungkan niatnya kembali merasakan atmosfer Liga Primer.

Pekan kelima pada musim 2009/2010 akan selalu dikenang oleh Rosicky yang terdaftar di susunan pemain cadangan. Kala itu, Arsenal bertandang ke markas Manchester City. Setelah absen lebih dari satu tahun, Rosicky dimasukkan pada menit ke-52 menggantikan Denilson. Ia pun memberikan assist buat Robin van Persie dan menjelang pertandingan berakhir, ia menyumbang satu gol. Meski kalah 2-4, apa yang dilakukan Rosicky amat berguna untuk mengangkat moral serta memulihkan traumanya dari cedera.

Pada musim selanjutnya, cedera sepertinya mulai menjauhi Rosicky, hal ini terlihat dari semakin seringnya Rosicky berada pada daftar skuat Arsenal setiap akhir pekan. Namun, sepertinya hal ini tidak berlangsung lama.

Pada pagelaran Piala Eropa 2012, Rosicky mengalami cedera tendon achilles yang memaksanya harus kembali absen dari lapangan hijau hingga akhir November 2012. Setelah menjalani pertandingan pertama pada musim tersebut menghadapi Swansea City, cedera yang dialami Rosicky hanya membutuhkan pemulihan dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Memasuki masa pengabdiannya selama sepuluh tahun di Arsenal, rRosicky kembali mengalami cedera lutut parah yang membuatnya menghabiskan setengah musim ini di meja perawatan. Rosicky kembali ke lapangan hijau pada Januari 2016 ketika berhadapan dengan Burnley di ajang Piala FA di mana Rosicky menggantikan Alex Iwobi dengan durasi waktu bermain selama 19 menit. Tidak berapa lama kemudian Rosicky kembali mengalami cedera paha yang membuatnya absen sampai dengan saat ini.

Harapan para penggemar Arsenal pada Rosicky sebagai pengganti Pires, sepertinya belum dapat terwujud. Sudah begitu lama nomor punggung “7” tidak berada di lapangan hijau untuk memimpin orkestra lapangan tengah klub London Utara.

Kontrak Rosicky di Arsenal akan berakhir pada Juni ini. Selama hampir sepuluh tahun membela Arsenal, Rosicky sudah tiga kali memperpanjang kontrak. Menarik untuk ditunggu apakah manajemen Arsenal akan menyodorkan kontrak baru atau menunjukkan pintu keluar buatnya. Apalagi, Arsenal dikenal sebagai kesebelasan yang jarang memberikan kontrak buat pemain yang hampir mendekati usia pensiun.

Rosicky akan berusia 36 tahun pada bulan Oktober tahun ini. Menarik untuk disimak apakah ia akan disodorkan perpanjangan kontrak untuk kembali memandu orkestra Arsenal, atau justru pergi dan memandu “”orkestra” baru di luar sana?

Rosicky tetap akan menjadi legenda bagi Gooners; Demikian pula buat penggemar Republik Cheska, negara yang telah dibelanya dalam seratus pertandingan dan membawa negaranya ke Piala Dunia 2006.

Tetap semangat dan semoga cepat pulih The Little Mozart! Fighting!




sumber: detiksport, transfermarkt, wikipedia.

Penulis adalah pegawai negeri sipil tinggal di Tangerang Selatan. Berakun twitter @freddisidauruk


ed: fva

Komentar