Sisi Manusia Lionel Messi

Cerita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sisi Manusia Lionel Messi

Lionel Messi telah mengalami kemunduran performa dalam beberapa pekan ini. Pemain timnas Argentina tersebut gagal mencetak gol dalam 426 menit penampilannya bersama Barcelona. Uniknya mandulnya Messi setelah ia menyentuh angka 499 gol dalam semua ajang bersama Barca, ia hanya tinggal membuat satu gol untuk menembus angka 500.

Terakhir Messi mencetak gol pada saat Barca mencukur Getafe enam gol tanpa balas. Pada laga yang berlangsung 12 Maret lalu, Messi berhasil menyumbang satu gol. Akan tetapi gol tersebut merupakan gol terakhir yang ditorehkannya di La Liga, bahkan hingga memasuki pertengahan April ini ia belum juga membuat gol. Terakhir ia mencatatkan namanya di papan skor adalah sewaktu ia berhasil membobol gawang David Ospina pada pertemuan kedua saat melawan Arsenal di babak 16 besar Liga Champions.

Mandulnya Messi berdampak buruk pada penampilan Barca. Kemenangan yang diraih saat melawan Granada bulan lalu adalah kemenangan terakhir yang berhasil diraih oleh Blaugrana. Dalam tiga pertandingan setelahnya, Barca selalu gagal dalam meraih kemenangan. Tim asuhan Luis Enrique itu hanya meraih satu angka setelah ditahan imbang Villareal, dan secara beruntun dikalahkan Real Madrid dan Real Sociedad.

Krisis poin yang diraih Barca membuat Real Madrid yang berada di urutan ketiga kini kian mendekat. Madrid kini hanya tertinggal empat poin, padahal dua pekan lalu keduanya masih berjarak 10 angka. Sementara itu, Atletico Madrid yang menduduki peringkat kedua, kini cuma terpaut tiga angka. Dengan menyisakan enam pertandingan lagi, bukan tak mungkin usaha untuk mempertahan gelar juara yang sudah di depan mata akan sirna bila tak kunjung meraih kemenangan.

Kondisi itu semakin diperburuk dengan kekalahan atas Atletico di ajang Liga Champions. Barcelona harus tersingkir dari babak perempat final setelah kalah dengan agregat 2-3. Hasil tersebut merupakan hasil buruk bagi Barca, pasalnya pada musim lalu, Barca merupakan juara kompetisi elit klub-klub Eropa tersebut.

Sementara itu kondisi berbeda ditunjukkan oleh pesaingnya, Cristiano Ronaldo. Pemain kelahiran Madeira itu berhasil mencetak gol demi gol di laga yang dilakoninya. Di musim ini ia telah melesakkan 30 gol dari 32 pertandingan, sedangkan Messi baru mengemas 22 gol.

Hal itu juga ditambah dengan hat trick fantastisnya ke gawang Wolfsburg yang sukses membawa Madrid lolos ke babak semifinal. Tiga gol penting itu menyelamatkan Madrid yang sebelumnya tertinggal dua gol di pertemuan pertama. Kini jumlah gol Ronaldo di Liga Champions di musim ini telah mencapai 16 gol, jumlah yang jauh lebih banyak daripada Messi yang cuma menghasilkan enam gol.

Dengan tersingkirnya Barca dari ajang Liga Champions, otomatis ia tak dapat memperbanyak jumlah golnya. Sementara Ronaldo masih berpotensi besar untuk menambah pundi-pundi golnya usai Madrid memeroleh tiket ke babak semifinal.
Jangankan untuk mengejar perolehan gol dari Ronaldo, bahkan posisi sebagai pemain paling produktif di klub harus digeser oleh Luis Suarez. Penyerang asal Uruguay tersebut mengantongi empat gol lebih banyak dari Messi. Padahal di tiap musimnya Messi selalu menjadi pencetak gol terbanyak klub di ajang La Liga sejak musim 2009/2010.

Jumlah gol yang diraih Messi pada musim ini sangatlah sedikit. Sejak periode 2009/2010 rata-rata ia telah mencetak 38,5 gol per musimnya. Bahkan empat musim yang lalu ia berhasil menembus 50 gol. Jumlah tersebut masih merupakan rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah La Liga.

Kasus seperti ini sebelumnya telah menimpa Messi tepatnya enam tahun yang lalu. Ia sempat berhenti mencetak gol selama 527 menit. Akan tetapi ia berhasil bangkit dan kembali ke performa terbaiknya.

Kini entah apa yang sebenarnya terjadi kepada Messi hingga akhirnya ia gagal dalam mencetak gol yang juga memberikan dampak negatif bagi timnya. Padahal ia adalah sosok sempurna, hingga disebut alien. Ia seakan tak pernah mengalami inkonsistensi dan hampir selalu mencetak gol di setiap laga yang dilakoninya. Namun kini ia kesulitan untuk mencetak gol yang sudah menjadi hobinya. Akan tetapi di sisi lain, hal tersebut justru menunjukkan bahwa Messi juga bukan tanpa cela, selayaknya setiap manusia.



ed: fva

Komentar