Bedah Kekuatan dan Kelemahan West Ham Jelang Laga Hadapi Arsenal

Analisis

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bedah Kekuatan dan Kelemahan West Ham Jelang Laga Hadapi Arsenal

West Ham United turun dengan kekuatan penuh saat menjamu Arsenal dalam lanjutan pekan ke-32 Liga Primer Inggris, Sabtu (9/4) petang nanti. FA memutuskan untuk menghapuskan sanksi kartu merah yang diterima gelandang Cheikhou Kouyate kala bertemu Crystal Palace pekan lalu.

Tren kurang baik sebenarnya tengah dialami West Ham. Kesebelasan besutan Slaven Bilic tersebut memang berhasil menahan imbang Manchester United 1-1 di Piala FA. Namun, hal tersebut justru menular ke dua pertandingan lainnya di mana mereka ditahan imbang Chelsea 2-2 dan Crystal Palace dengan skor yang sama.

Dari tiga pertandingan terakhir itu pula didapatkan kelebihan dan kelemahan West Ham. Berikut kami kupas untuk Anda.

Berbahayanya Lini Kedua West Ham

Menghadapi kesebelasan yang lebih kuat secara materi pemain, West Ham kemungkinan akan lebih memilih melakukan serangan balik. Hal ini biasanya diinisiai oleh pergerakan dari kedua sayap yang didukung oleh pergerakan para gelandang.

Misalnya saja, gol pertama yang dicetak ke gawang Palace, berawal dari umpan silang. Umpan yang gagal dimaksimalkan menjadi gol, berhasil dikuasai oleh Manuel Lanzini yang mengonversinya menjadi gol.

Pergerakan Lanzini yang disokong Emanuel Emenike dan Dimitri Payet, amat penting bagi serangan West Ham. Misalnya saja, pada gol pertama West Ham kala menghadapi Chelsea. Kerja sama Payet-Diafra Sakho, berhasil dihentikan oleh pertahanan Chelsea. Namun, bola liar mengalir menuju Lanzini yang mencetak gol dengan tendangan melengkung.

Soal serangan balik, hal ini pun terjadi pada gol kedua West Ham ke gawang Chelsea. Payet mampu mengirimkan umpan terobosan kepada Andy Carroll yang dikonversi menjadi gol. Sejatinya, gol tersebut bisa saja dianulir kalau Payet terlambat sedetik saja mengirim umpan karena posisi Carroll yang offside. Hal ini tentu mesti menjadi perhatian buat lini pertahanan Arsenal karena visi bermain Payet yang mampu bergerak tanpa terprediksi dan mengirimkan umpan dengan tepat.

Dari tiga pertandingan terakhir, dua gol dicetak oleh Dimitri Payet lewat skema tendangan bebas. Tentu hal ini pun mesti menjadi perhatian bagi Arsenal untuk meminimalisasi membuat pelanggaran di area depan kotak penalti. Pasalnya, dengan kekuatan dan akurasi yang baik, Payet bukan tidak mungkin menjadi mimpi buruk buat Arsenal.

Lemah dalam Antisipasi Umpan Silang

Dari lima gol yang berasarang dalam tiga pertandingan terakhir, tiga di antaranya berasal dari skema umpan lambung ke dalam kotak penalti. Dua gol yang dicetak Palace berasal dari skema ini.

Pada gol pertama, bola tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan West Ham mestinya mampu diantisipasi Adrian. Selain itu, bola tendangan bebas tersebut kelewat kencang dan bergerak menjauh dari gawang. Namun, Adrian salah mengantisipasi bola tersebut dengan menepisnya. Sial buat West Ham karena bola justru disundul Damien Delaney menjadi gol.

Pada proses gol kedua, umpan dari sisi kanan pertahanan West Ham tidak mampu disapu dengan sempurna oleh Angelo Ogbonna. Bola liar kemudian disapu Dwight Gayle dengan tendangan keras yang merobek jala Adrian.

Sementara itu, kala menghadapi MU, West Ham kecolongan lewat gol Anthony Martial. Bola umpan silang dari sisi kiri pertahanan West Ham tak mampu diantisipasi sehingga berhasil didorong Martial yang membuat kedudukan menjadi 1-1.

Para pemain West Ham pun amat rentan dalam melakukan blunder. Misalnya saja setelah Emenike digantikan Carroll, terdapat situasi di mana Kouyate melakukan backpass. Padahal, kondisi saat itu pertahanan West Ham tidak dalam ancaman. Backpass tersebut hampir menjadi gol andai tak diantisipasi Adrian dan Creswell.

Blunder ini pula yang membuat West Ham hanya membawa pulang satu poin. Gol kedua Palace terjadi karena Ogbonna tidak bisa menyapu bola keluar. Bola liar memantul pada Reid dan bergerak menuju Gayle.

***

Meski punya kelemahan, tapi peluang West Ham untuk memenangi “London Derby” menghadapi Arsenal bukanlah sesuatu yang mustahil. Pasalnya, Arsenal tidak akan turun dengan jajaran pemain terbaiknya. Selain itu, kalau West Ham mampu memaksimalkan setiap serangan balik, bukan tidak mungkin mereka akan kembali memenangi “London Derby” seperti kala menghajar Chelsea pada putaran pertama lalu.

 

Komentar