Meski Masih Berkutat di Zona Degradasi, Newcastle Raup Keuntungan

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Meski Masih Berkutat di Zona Degradasi, Newcastle Raup Keuntungan

Newcastle United baru saja mengeluarkan laporan keuangannya. Dalam laporan tersebut bisa terlihat bahwa pendapatan mereka meningkat ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, kini dewan klub tahu kalau musim depan, pendapatan itu bisa turun drastis kalau mereka terdegradasi ke Divisi Championship pada musim ini.

Dalam laporan tersebut terlihat bahwa Newcastle memiliki 48,3 juta pounds pada rekening bank mereka. Hal ini terbilang mengejutkan karena pengeluaran The Magpies untuk pembelian pemain tak bisa dibilang kecil yakni di bawah 80 juta pounds.

Setelah dihitung dengan pajak, total Newcastle mendapatkan pendapatan 32,4 juta pounds. Angka ini naik sekitar 14 juta pounds ketimbang setahun sebelumnya. Namun, Managing Director Newcastle, Lee Charnley, mengungkapkan kalau Newcastle bisa saja kehilangan potensi pendapatan senilai 100 juta pounds andai terdegradasi pada musim ini.

"Kami menghargai hal tersebut untuk saat ini. Hasil dari sepakbola dan bukan laporan keuangan yang diinginkan suporter dari kami," tutur Charnley. "Masih ada 21 poin yang bisa dimainkan dan mungkin saja didapatkan dalam tujuh pertandingan kami selanjutnya. Kami tentu mengetahui bagaimana gentingnya situasi kami. Bagaimanapun kami mesti tetap positif dan terus percaya bahwa kami bisa mengamankan status kami sebagai kesebelasan Premier League dan kami tengah melakukan apapun untuk mendukung Rafa dan tim."

Newcastle memang mengeluarkan 80 juta pounds untuk pembelian pemain dan angka ini terbilang besar buat kesebelasan sekelas Newcastle. Namun, mereka pun telah mengamankan klausul di mana para pemain mereka akan dipotong gajinya sampai 50% jika terdegradasi. Ini yang pada akhirnya membuat terdegradasinya Newcastle akan merugikan semua pihak: penggemar, dewan klub, manajemen, dan pemain itu sendiri.

Penggemar Newcastle memang tengah jengah dengan pengelolaan klub akhir-akhir ini. Mereka menganggap The Magpies tak memiliki cukup kekuatan untuk sekadar bersaing di papan tengah, misalnya. Banyak yang menganggap bahwa hal ini adalah kesalahan sang pemilik, Mike Ashley, yang terlalu berorientasi pada keuntungan.

Lebih dari setahun lalu, penggemar meminta Alan Pardew untuk hengkang karena start yang buruk pada awal musim 2014/2015. Perlahan posisi Newcastle membaik, tapi Pardew memutuskan untuk pindah ke Crystal Palace. Kepindahan Pardew tidak diiringi dengan penunjukkan pelatih yang lebih berpengalaman. Manajemen Newcastle malah menunjuk John Carver, mantan asisten Pardew, untuk menjadi pelatih. Penunjukkan tersebut nyatanya hampir menjadi blunder setelah Newcastle hampir terdegradasi pada musim lalu.

Musim ini, Newcastle datang dengan optimisme tinggi. Tak tanggung-tanggung karena mereka mengontrak mantan pelatih timnas Inggris, Steve McClaren. Mereka pun mendatangkan sejumlah pemain potensial macam Aleksandar Mitrovic, Georginio Wijnaldum, Florian Thauvin, Henri Saviet, dan Jonjo Shelvey. Namun, Newcastle seolah mengalami de ja vu karena mereka justru berkutat di papan bawah macam musim-musim sebelumnya.

Manajemen klub yang tidak begitu baik, ditanggapi dingin oleh Ashley. Mei tahun lalu, Ashley menegaskan kalau ia tak akan menjual Newcastle dengan harga berapapun sampai The Magpies memenangi trofi atau lolos ke Liga Champions.

"Aku akan terus melanjutkan kebijakanku dengan berinvestasi di sepakbola. Kini, tujuanku itu jelas untuk memenangi sesuatu, dan oleh karena itu, aku tidak akan menjual klub sampai aku bisa melakukannya," tutur Ashley dikutip dari The Guardian.

Saat ditanya mungkinkah klub akan dijual, Ashley menjawab begini, "Tidak dalam harga berapapun. Dan ketika aku bilang 'memenangi sesuatu', jika kami ada di zona Liga Champions, itu pun artinya memenangi sesuatu. Agar lebih jelas, aku tak akan ke mana-mana, sampai kami memenangi sesuatu."

Komentar