Selamat Jalan, Cesare Maldini!

Cerita

by redaksi

Selamat Jalan, Cesare Maldini!

Publik sepakbola berduka. Cesare Maldini, legenda AC Milan dan mantan pelatih tim nasional Italia menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Sabtu malam waktu setempat (3/4). Cesare yang juga ayahanda dari Paolo Maldini, meninggal dunia dalam usia 84 tahun.

Sepak terjangnya di sepakbola bagi AC Milan serta Italia, membuat Cesare pantas dikenang sebagi salah seorang legenda.

Karier sepakbolanya berawal di Triestina, klub di kota ia dilahirkan. Usai memperkuat Triestina selama semusim, Cesare membaktikan dirinya kepada AC Milan selama 12 tahun. Selama memperkuat Rossoneri, Cesarone- julukannya, mempersembahkan 4 gelar Liga Italia serta 1 Piala Eropa (Piala Champions).

Pria yang semasa bermainnya berperan sebagi pemain bertahan ini, telah membuktikan bahwa dirinya bukan pemain yang biasa. Keberhasian yang paling fenomenal saat itu adalah ketika Cesare menjadi kapten pertama klub dari Italia yang meraih trofi Piala Eropa.  AC Milan menjuarai Piala Eropa (sekarang Liga Champions) pada tahun 1963 dengan mengalahkan Benfica di stadion Wembley. Pria kelahiran 5 Februari 1932 tersebut saat itu merupakan satu-satunya pemain yang masih dipertahankan Nereo Rocco sejak final Piala Eropa 1958. Di final lima tahun sebelumnya, ia melangkah ke final namun kala itu Milan dikalahkan Real Madrid 3-2 melalui babak perpanjangan waktu.

Usai meninggalkan Milan di tahun 1966, ia sempat memperkuat Torino selama satu musim sebelum memutuskan gantung sepatu. Ia memainkan laga profesional terakhirnya pada laga Torino kontra Napoli pada Mei 1967.

Sayang, kesuksesan bermain di level klub bersama Milan tidak ia dapatkan bersama timnas Italia. Cesare memperoleh 14 caps selama memperkuat Gli Azzurri dari tahun 1960 hingga 1963. Ia pernah memperkuat tim nasional Italia di Piala Dunia 1962 di Chile. Namun, Italia saat itu gagal lolos babak kualifikasi grup.

Cesare Maldini saat mengangkat trofi Piala Eropa di Wembley 1963
Cesare Maldini saat mengangkat trofi Piala Eropa di Wembley 1963

Rehat selama 7 tahun sejak gantung sepatu, Cesare kembali ke AC Milan. Kali ini ia menjadi asisten dari Nereo Rocco. Dua musim menjadi asisten, kemudian ia resmi melatih AC Milan yaitu pada tahun 1972. Cesare berhasil mempersembahkan gelar double untuk Rossoneri yaitu Winners Cup dan Coppa Italia di musim 1972/73. Gagal meraih gelar liga, saat itu Milan memutuskan mengganti Cesare oleh rekannya saat bermain di Milan, Giovanni Trapattoni.

Karier kepelatihannya berlanjut di beberapa klub seperti Foggia, Ternana, dan Parma. Di Parma, ia berhasil membawa klub berjuluk I Crociati promosi ke Serie-B pada tahun 1984.

Karier kepelatihannya berlanjut untuk level negara. Melatih timnas Italia U21, ia mampu mengantarkan negaranya meraih 3 kali gelar juara berturut-turut sejak tahun 1992 hingga 1996. Ia berhasil menemukan bakat-bakat seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, dan Francesco Totti.

Tahun 1998, ia menggantikan posisi Arrigo Sacchi sebagai pelatih timnas senior Italia. Pada Piala Dunia 1998 di Prancis, ia membawa Paolo Maldini dkk. hingga babak perempat final. Ia kemudian mengundurkan diri dari posisi tersebut lantaran mendapat banyak kritik karena taktiknya yang disebut ‘kuno’ karena memainkan gaya cattenaccio dan masih memainkan peran sweeper.

Selain melatih Italia, Cesare sempat menukangi timas Paraguay di Piala Dunia 2002. Namun saat itu Paraguay tersingkir di babak 16 besar oleh Jerman.

Cesare yang sempat melatih beberapa laga bagi AC Milan di musim 2001 juga tak akan pernah dilupakan publik San Siro. Kala itu Cesare berhasil membawa AC Milan unggul telak atas rival sekota, Internazionale. Milan unggul 6-0 atas Inter.

Usai melatih Paraguay, Cesare kembali ke AC Milan untuk menjadi pemandu bakat (scout) bagi tim yang telah dibelanya selama lebih dari satu dekade. Ia juga menjadi analis sepakbola untuk kanal BeIN Sports dan menjadi kolumnis untuk Al Jazeera sekitar tahun 2012.

Banyak yang tidak mengatahui bahwa Cesare Maldini memiliki darah Slovenia. Orangtuanya yang berasal dari Slovenia kemudian bermigasi ke Italia.

Diantara berbagai prestasi yang diraihnya, ada satu yang mungkin paing berpengaruh dunia sepakbola, yaitu mewariskan nama besar Maldini. Klan Maldini kini dalam generasi ketiga, setelah anak dari Paolo Maldini yang juga bermain untuk tim junior Rossoneri, Christian dan Daniel.

Kini, saatnya Cesare untuk beristirahat tenang di sana dan melihat generasi ‘Maldini-maldini’ selanjutnya akan memberi warna dalam dunia sepakbola. Selamat jalan, Cesare!

Foto: calcionews24, getty

[tr]

Komentar