Arema vs Sriwijaya: Ketangguhan Lini Belakang Arema vs Produktivitas Sriwijaya

Berita

by redaksi

Arema vs Sriwijaya: Ketangguhan Lini Belakang Arema vs Produktivitas Sriwijaya

Arema Cronus yang berstatus juara grup B akan menjamu Sriwijaya FC yang berstatus runner-up grup A di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam laga semifinal Piala Bhayangkara. Singo Edan yang dalam tiga turnamen terakhir selalu kalah di babak semifinal, memiliki motivasi kuat untuk memupus rekor buruk tersebut dan melaju ke babak final.

Arema lolos ke babak penyisihan dengan modal tiga gol saja dari empat laga penyisihan grup. Tim yang diarsiteki oleh Milomir Seslija ini mencetak dua gol saat bermain melawan Bali United di laga pembukaan grup B. Pada laga selanjutnya melawan PS Polri, tim asal kota Malang ini hanya bermain imbang tanpa gol. Arema hanya mencetak satu gol dalam dua laga berikut kala berhasil menundukkan Persija 1-0 dan bermain imbang dengan Persipura dengan skor 0-0.

Sebaliknya, kubu Sriwijaya FC hampir mampu mencetak lebih dari satu gol setiap laga penyisihan. Mencetak tiga gol pada laga pertama, Sriwijaya mampu mencetak dua gol pada laga selanjutnnya melawan PS TNI.  Tren ini terus berlanjut saat bermain imbang dengan Mitra Kukar 2-2. Namun tren ini terhenti saat Sriwijaya ditaklukkan Persib dengan dua gol tanpa balas di laga terakhir penyisihan grup.

Dalam segi pertahanan, dua tim juga memberikan catatan yang berbeda. Arema hanya kebobolan 1 gol saja selama babak penyisihan. Gawang Kurnia Meiga dijebol Fadhil Sausu kala Arema berjumpa Bali United yang menghasilkan skor 2-1 untuk kemanangan Arema. Sementara Sriwijaya kebobolan enam gol dalam enam laga penyisihan grup A. Satu gol kala jumpa Pusamania Borneo dan PS TNI, serta dua gol saat melawan Mitra Kukar juga Persib Bandung.

Untuk mempersiapkan laga ini, Sriwijaya FC menitikberatkan pada pembenahan kebugaran dan mental pemain. Padatnya jadwal membuat Sriwijaya rentan menjadi kelemahan tim yang bermarkas di stadion Jakabaring, Palembang tersebut. Hal ini juga diamini oleh asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan.

“Pemain kita selama sebulan terakhir seperti bermain marathon dan pasti ada kelelahan yang luar biasa, jadi menghadapi laga semifinal kita lebih fokus ke sektor itu,” ujarnya kepada Laskarwongkito.

Laga ini dipastikan menarik karena kemungkinan kedua tim menurunkan pemain terbaiknya, karena tidak ada pemain yang mengalami cedera maupun akumulasi kartu.

Dari rekor lima pertemuan terakhir, Arema mampu unggul 3 kali, sisanya 1 kali imbang dan 1 kali kalah. Pertemuan terakhir kedua tim yaitu pada turnamen Piala Gubernur Kaltim. Kala itu, Arema mampu mengungguli Sriwijaya dengan skor 1-3. Sriwijaya mampu unggul terlebih dahulu di babak pertama namun harus mengakui keunggulan kubu Arema setelah mencetak 3 gol balasan di babak kedua melalui Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, serta Dendi Santoso.

Ketangguhan lini belakang Arema dipuji oleh pelatihnya, Milomir Sesilja. “Lini pertahanan Arema sangat berkembang. Dari Piala Gubernur Kaltim yang selalu kebobolan di setiap laga, di penyisihan Piala Bhayangkara, hanya satu gol yang masuk ke gawang kami,” ujar Seslija kepada Malang Post.

Tangguhnya lini belakang Arema yang digawangi Farizi, Hamka, Ganchev, serta Benny Wahyudi  yang hanya kemasukan 1 gol saja berbanding dengan yang didapatkan oleh lini belakang Sriwijaya. Dalam 4 laga yang dijalani pada gelaran ini, kombinasi Supardi-Fachrudin-Jufriyanto-Syaiful kemasukan 6 gol. Kebanyakan dari gol yang bersarang di gawang Dian Agus, merupakan kesalahan dari bek tengah mereka, Fachrudin serta Ahmad Jufriyanto yang melakukan kesalahan atau telat menutup pergerakan lawan.

Duel sengit di lini tengah juga akan ditunjukkan kedua tim. Di kubu Arema nampaknya akan mengandalkan kombinasi Srdan Lopicic, Raphael Maitimo serta Hendro Siswanto. Nama terakhir menjadi pemain dengan akurasi umpan terbaik selama turnamen ini berlangsung. Hendro juga melepaskan 166 umpan selama laga Piala Bhayangkara. Peran penting  seorang Hendro dibuktikan dengan ditunjuknya ia sebagai kapten tim sejak gelaran Bali Island Cup tahun lalu.

Sementara itu Sriwijaya yang biasa bermain dengan formasi 4-4-2, akan mengandalkan M. Ridwan dan Supardi di sektor kanan. Di sektor kiri, Syaiful Indra akan bekerjasama dengan Anis Nabar atau Bayu Gatra. Sementara di tengah akan ditempati Yu Hyun Koo dan Ichsan Kurniawan. Ichsan menjadi andalan bagi Sriwijaya karena penampilannya yang selalu konsisten bermain baik di tiap laga penyisihan grup. Eks timnas U19 tersebut juga berhasil melepaskan umpan terbanyak di gelaran ini dengan jumlah 181 umpan.

Gelandang Sriwijaya FC, Bayu Gatra yang sengaja disimpan pada laga terakhir Sriwijaya, nampaknya akan menjadi solusi bagi tim tandang. Padatnya jadwal bertanding Piala Bhayangkara membuat Benny Dollo melakukan rotasi dalam timnya. Bayu meskipun tidak selalu tampil sebagai starter, namun memberikan penampilan yang cukup baik. Ia mencetak gol laga kontra Pusamania Borneo (18/3).

Jika disimak, serangan dan gol-gol yang dicetak Sriwijaya kebanyakan terjadi karena baiknya kemampuan para pemainnya ketika berada di dalam kotak penalti melalui serangan dari tengah. Contohnya gol pertama yang dicetak Sriwijaya kontra PS TNI melalui Beto Goncalves. Beto meliuk-liuk di garis penalti dan mengelabui tiga pemain PS TNI sebelum melepaskan tembakan placing. Namun, kemampuan pemain sayap Sriwijaya untuk melepaskan umpan silang juga patut diwaspadai tuan rumah.

Sementara Arema dengan skema 4-2-3-1 lebih banyak menggunakan Gonzales sebagai pembuka ruang bagi Dendi Santoso dan Esteban Vizcarra yang menyokongnya. Terlebih Dendi yang sering masuk merangsek ke area penalti. Dalam laga melawan Persija, Arema membuat gol melalui Sunarto yang tidak terjaga di sisi kanan hasil umpan silang Farizi. Kala itu, penjagaan lini belakang Persija lebih terfokus kepada Gonzales.

Esteban Vizcarra patut diwaspadai oleh Sriwijaya dalam laga ini. Meskipun penampilannya sejauh ini di Piala Bhayangkara tidak terlalu mencolok, namun pemain asal Argentina tersebut memiliki rekor yang baik kala berjumpa Laskar Wong Kito. Vizcarra mencetak gol melawan Sriwijaya di babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman dan juga di perebutan peringkat ketiga Piala Gubernur Kalimantan Timur.

Di lini depan, Arema yang memainkan lone striker, Cristian Gonzales akan bersaing untuk mencetak gol dengan duet Samba dari Sriwijaya, Beto Goncalves dan Hilton Moreira. Gonzales sejauh ini sudah mencetak 2 gol bagi Arema, sementara Hilton dan Moreira menghasilkan 3 gol selama gelaran ini berlangsung. Beto meskipun berusia 35 tahun namun masih memiliki kelincahan saat berada di kotak penalti. Begitupun dengan Hilton yang seringkali merangsek dari tengah maupun sisi sayap untuk mengobrak-abrik lini pertahanan lawan.

Khusus Beto, ia akan menginjakkan kakinya ke Kanjuruhan dengan kostum yang bebeda. Beto sebelumnya memperkuat Arema sejak 2012 sebelum hijrah ke klub Malaysia, FA Penang pada November 2014 lalu. Beto akan beradu tajam dengan mantan kompatriotnya di Arema, Cristian Gonzales. Gonzales yang sengaja diistirahatkan pada laga melawan Persipura diharapkan lebih bugar dan mampu mencetak gol bagi kubu tuan rumah.

Sudah dipastikan bahwa laga ini akan menjadi pembuktian, apakah kekuatan lini belakang Arema akan menyulitkan tim tamu dan menjadi kunci sukses mereka untuk melaju ke final, atau produktifitas Sriwijaya selama ini mampu berlanjut dan menumbangkan tim tuan rumah.

[tr]

Komentar