Timnas Prancis yang Tak Perlu Khawatir akan Masa Depan

Cerita

by redaksi

Timnas Prancis yang Tak Perlu Khawatir akan Masa Depan

Timnas Prancis adalah timnas dengan sejarah yang panjang di persepakbolaan dunia. Banyak bintang-bintang sepakbola yang hadir di negara yang terkenal akan Menara Eiffelnya ini. Sebut saja Raymond Kopa (era '50-an), Michel Platini dan Alain Giresse (era '80-an), David Ginola dan Erik Cantona (era '90-an), serta Franck Ribery dan Zinedine Zidane (era 2000-an). Generasi bintang timnas Prancis memang tidak pernah berhenti ditelan zaman dan terus bereinkarnasi dari waktu ke waktu.

Namun, jangan dilupakan juga kalau timnas Prancis pernah mengalami masa-masa suram dalam perjalanannya mengarungi bahtera sepakbola dunia. Prancis pernah tidak lolos putaran final Piala Eropa mulai dari tahun 1964 hingga 1980, juga pada tahun 1988 saat Belanda menjuarai Piala Eropa. Di ajang Piala Dunia pun, Prancis pernah beberapa kali tidak lolos putaran final, seperti di tahun 1950, 1962, 1970, 1974, 1990, dan 1994. Hal ini tentunya disamping catatan Prancis juga yang pernah menjuarai Piala Eropa di tahun 1984 dan 2000, juga pernah menjuarai Piala Dunia di tahun 1998 saat mereka menjadi tuan rumah.

Setiap tahun, Prancis juga mengalami yang namanya regenerasi tim. Nama-nama pemain yang membela timnas Prancis silih berganti datang dan pergi dari Clairefontaine, tempat berlatih timnas Prancis. Ada yang memberikan gelar bagi Prancis, seperti Zidane dkk, dan juga Platini dkk, tapi ada juga yang tidak memberikan gelar apa-apa dan hanya sekedar lewar begitu saja.

Tapi, untuk tahun-tahun sekarang, tampaknya Prancis mulai kembali bisa berharap untuk meraih sebuah gelar juara internasional setelah terakhir menggondol Piala Eropa tahun 2000 silam. Rakyat Prancis mulai bisa bermimpi tim Ayam Jantan mengeluarkan kokok-nya yang paling keras sehingga bisa terdengar sampai seluruh penjuru dunia. Apa alasan dibalik itu semua?

Baca Juga: Prancis, Kelanjutan Siklus 16 Tahun, dan Kenangan 1984 di Piala Eropa 2016

Selain nama-nama yang sudah matang dan berpengalaman seperti Franck Ribery, Hugo Lloris, Yohan Cabaye, Blaise Matuidi, Olivier Giroud, dan Patrice Evra di timnas, skuad timnas Prancis yang disiapkan untuk mengikuti ajang Euro 2016 bermaterikan pemain-pemain muda. Nama-nama seperti Kinglsey Coman, Raphael Varane, Antoine Griezmann, Anthony Martial, Paul Pogba, dan Eliaquim Mangala menjadi jaminan bagi timnas Prancis. Bahkan, beberapa nama di atas, seperti Pogba, Varane, dan Griezmann menjadi aktor dibalik moncernya penampilan Prancis di Piala Dunia 2014 sebelum mereka dihentikan oleh Jerman di babak perempatfinal.

Hal ini belum lagi ditambah dengan pemain-pemain yang baru muncul ke permukaan karena penampilan mereka yang menawan di klubnya masing-masing, seperti Dimitri Payet yang tampil mengilap bersama West Ham, dan N'Golo Kante yang bermain gemilang bersama Leicester City di Liga Primer Inggris. Belum lagi menyebutkan nama seperti Kevin Gameiro yang membela Sevilla di La Liga dan juga Adrien Rabiot yang membela PSG di Ligue 1 yang sama-sama tampil memukau.

Pada rentang 2014-2016 ini, Prancis seperti kebanjiran talenta pemain-pemain berbakat. Belum lagi catatan luar biasa skuad U-20 Prancis yang meraih gelar juara di Piala Dunia U-20 tahun 2013 lalu. Namun, semakin banyaknya pemain yang berbakat seperti ini, kebingungan pun akan melanda Didier Deschamps tentang siapa yang akan ia pilih untuk memperkuat Prancis di Piala Eropa 2016 nanti.

Di lini belakang, nama Raphael Varane tampaknya tidak akan tergusur mengingat ia menjadi salah satu figur penting pertahanan Prancis di Piala Dunia 2014 lalu. Yang menjadi pertanyaan adalah, siapa yang akan mendampingi Varane? Ada beberapa nama yang muncul seperti Mamadou Sakho, Laurent Koscielny, ataupun Eliaquim Mangala. Namun, Deschamps tampaknya masih berusaha untuk mencari tandem yang pas bagi Varane.

Di lini tengah, ada nama-nama tenar macam Pogba, Cabaye, Matuidi, Franck Ribery, dan Mousa Sissoko. Ini akan menjadi sedikit tantangan bagi Dimitri Payet dan N'Golo Kante untuk mengunci satu posisi di timnas Prancis. Meski bersinar di level klub, mereka harus membuktikan diri apakah mereka sudah bisa beraksi di level timnas yang levelnya jelas berbeda dengan level klub. Jika mereka berhasil, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi aset berharga bagi timnas.

Yang tidak kalah seru ada di lini depan. Setelah tidak adanya Karim Benzema, posisi penyerang tengah akan menjadi rebutan bagi Olivier Giroud, Anthony Martial, dan Andre-Pierre Gignac. Terkhusus untuk Anthony Martial, ia bisa digeser menjadi penyerang sayap dan bersaing dengan penyerang sayap lain, macam Antoine Griezmann dan Kinglsey Coman.

Beberapa nama yang belum disebut macam Adrien Rabiot, dan juga Ousmane Dembele juga berpeluang untuk dipanggil di masa depan. Mereka semua akan saling berkolaborasi untuk membawa sepakbola Prancis kembali ke masa jaya seperti tahun 1984 dan 1998.

Jika melihat nama-nama di atas, belum lagi masih ada beberapa nama yang belum disebutkan, Prancis tidak perlu khawatir kehabisan stok nama-nama pemain mentereng yang akan membela Prancis di masa depan. Asalkan mereka diasuh dengan baik dan benar, mereka akan menjadi pemain yang menakutkan sekaligus berprestasi.

Semalam, Prancis berhasil mengandaskan tuan rumah Belanda 3-2. Dalam laga uji coba yang dihelat di Amsterdam Arena tersebut, gol Prancis dicetak oleh Antoine Griezmann pada menit keenam, Olivier Giroud pada menit ke-13, serta Blaise Matuidi pada menit ke-88. Sementara itu, gol Belanda dicetak Luuk de Jong pada menit ke-47 dan Ibrahim Afellay pada menit ke-86.

(sf)

foto: bleacherreport.com

ed: fva

Komentar