Donnarumma, Awal Investasi Jangka Panjang AC Milan

Editorial

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Donnarumma, Awal Investasi Jangka Panjang AC Milan

Di tahun 2016 ini, mari kita berpura-pura menjadi remaja laki-laki yang sedang nyaman di tempat tidur, sambil membaca komik dan meminum segelas susu panas. Lalu mulailah kita berbicara tentang sepakbola. Dalam urusan itu, apa yang sedang kalian lakukan ketika berada di berusia 16 tahun? Fokus kepada langkah besar di dunia akademik? Menikmati sepakbola dalam keajaiban virtual FIFA atau Football Manager? Nah, waktu berusia 16 tahun, Gianlugi Donnarumma tengah menjadi buah bibir sepakbola dunia.

Donnarumma telah menjaga tradisi AC Milan yang selalu memiliki kiper berkualitas sejak era 1970-an, mulai dari Dario Compiani dan Enrico Albertosi, berlanjut ke era milenium di bawah kawalan Christian Abbiati atau Nelson Dida.

Lalu apakah Donnarumma akan menambah daftar kiper berkualitas yang dimiliki Milan? Tentu saja: Ya! Ia akan bersinar. Ada beberapa aspek yang mendukungnya dari mulai konsitensi, kepemimpinan, serta kenyamananya dalam urusan menjaga gawang. Kemudian, apa yang membuatnya sebagai prospek masa depan?  Utamanya adalah menjulangnya tinggi badan Donnarumma.

Donnarumma baru menginjak usia 17 tahun pada 25 Februari lalu dan sudah mencapai tinggi 1,96 meter dan berbobot 90 kilogram. Ia pun masih bisa lebih tinggi lagi dalam beberapa tahun mendatang. Tinggi badan merupakan faktor penting bagi seorang penjaga gawang. Keunggulan itu menunjang untuk menghalau umpan panjang ke dalam kotak penalti, sehingga berguna juga ketika menghadapi situasi bola mati. Donnaruma telah memiliki kelebihan ini dalam usia mudanya.

Atribut yang paling signifikan darinya adalah kemampuan memimpin. Donnaruma lumayan cakap mengatur pertahanan Milan, kendati yang ia teriaki adalah orang-orang berusia dua kali lebih tua darinya. Teriakan itu juga berguna dalam mengordinasi dinding tendangan bebas, juga bermanfaat ketika menghadapi tendangan sudut. Tentunya, kekuatan dan keberanian itu sangat istimewa dilakukannya, terutama pada usia yang sangat muda ini.

Donnarumma menjadi kiper termuda sepanjang sejarah derby Kota Milan (Derby della Madonnina) dalam kompetisi Serie-A. Dan coba tengok reaksinya ketika Mauro Icardi gagal mengeksekusi penalti kepada gawangnya, Donnarumma sungguh menunjukan gairahnya di dalam sepakbola.  Wajar, ia murka kepada suporter Internazionale Milan yang terus menghinanya sebagai pria kelahiran Kota Naples.

"Fans Inter adalah potongan kotoran, bahkan di derby pun menghina Neapolitan," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Mail. Ya, Donnaruma memang lahir di Castellammare di Stabia wilayah Naples. Kendati demikian, ia merupakan pendukung klub berjuluk I Rossoneri itu sejak kecil.

Calon Pemimpin AC Milan di Masa Depan

Milan merupakan salah satu klub terbesar di dunia. Tapi mereka sedang melalui masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir ini. Milan pun seolah tak punya segepok uang untuk mendatangkan para pemain terbaik. Ini tidak seperti yang terjadi umumnya di sepakbola Italia pada 1990-an.

Beberapa tahun terakhir ini, fase putus asa mendera Milan. Mereka selalu mencari perbaikan secara instan untuk menyelesaikan masalah. Salah satu caranya adalah melakukan beberapa pembelian panik, bahkan untuk pemain yang rata-rata berusia tua. Sangat menyedihkan melihat salah satu klub paling terkenal di Eropa, memberikan begitu banyak cerita untuk sepakbola dunia, berada di dalam posisi berstatus kesebelasan menengah.

Kendati saat ini perlahan membaik, tapi Milan sudah keluar dari perburuan Scudetto musim ini. Mereka telah tertinggal dari Juventus, Napoli, AS Roma, dan Fiorentina. Tentu para pendukung Milan berharap klubnya membuat rencana jangka panjang.

Apalagi skuat besutan Sinisa Mihajlovic ini kurang kepemimpinan di atas lapangan. Kendati dengan adanya Riccardo Montolivo, sering memunculkan pertanyaan, apakah ia orang yang tepat mengemban ban kapten saat ini? Justru Alessio Romagnoli lebih meyakinkan memberi komando di lini belakang. Atau justru ban kapten harus sampai diberikan kepada Donnarumma? Ya, keputusan itu bisa saja terjadi. Tapi, lebih layak dalam 10 tahun yang akan datang.

Pemain bernomor punggung "99" ini terbukti telah menjadi cahaya bersinar dalam periode suram. Ia membawa tembakan optimisme yang dibutuhkan publik San Siro. Kepribadiannya membuat ia seperti pria berusia 25 sampai 30 tahun. Donnarumma akan menjadi pemain yang sempurna untuk memimpin Milan ke era baru. Ia akan menjadi raja yang memberikan perintah kepada pemain lain di masa depan.

Maka dari itu rencana perpanjangan kontraknya adalah keputusan sangat tepat. Donnarumma akan menandatangani kontrak baru, dengan durasi sampai 2019 dan mendapat gaji satu juta euro permusim. Sebelumnya, ia hanya digaji 250 ribu euro permusim dan kontraknya akan berakhir pada 2018 mendatang.

Perpanjangan kontrak itu akan menepis isu ketertarikan Manchester United dan Barcelona kepadanya, "Dia kiper kami dan tidak tertarik dengan rumor karena dia akan tetap menjadi kiper kami," tegas Adriano Galliani, Wakil Presiden Milan, kepada Mediaset TV.

Perkiraan Milan akan mati-matian memperjungkan Donnarumma pada suatu hari nanti, perlahan mulai terbukti. Bahkan United sudah menyiapkan 38 juta euro untuk merekrutnya.  Sejauh ini Milan sudah memberikan rasa aman kepada Donnarumma dengan adanya kontrak baru. Pasalnya, ia menjadi salah satu obat kesedihan para suporter; Mereka yang sedih karena kurangnya nama-nama bintang di dalam skuat Milan saat ini.

Wajar, para pendukung Milan sudah terbiasa dengan nama-nama seperti Andriy Shevcenko, Ricardo Kaka, Alessandro Nesta, Paoli Maldini dan lainnya. Tapi itu sudah lama berlalu. Faktanya, saat ini mereka bisa menikmati posisi penjaga gawang di tangan yang aman dan masih muda dari Donnarumma. Di sisi lain, coba pikirkan kembali apa yang kalian lakukan pada usia 16 tahun, ketika Donnarumma telah menjadi kiper utama Milan dalam usia itu.

Sumber lain: 90 Mins, Calcio Mercato, ESPN FC, Football-Italia, Gazzetta World, Metro, Pundit Arena,

<fva>

Komentar