4 Hal dari Kekalahan Arsenal atas Swansea City

Analisis

by redaksi

4 Hal dari Kekalahan Arsenal atas Swansea City

Arsenal masih belum bisa keluar dari periode buruk yang mereka dapatkan dalam beberapa pertandingan terakhir. Sialnya, hasil buruk tersebut diderita Olivier Giroud dan kolega dalam perburuan gelar juara. Kamis (3/3) dini hari tadi, Arsenal dikandaskan Swansea City 1-2 di Stadion Emirates.

Arsenal sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol Joel Campbell pada menit ke-15 yang memanfaatkan assist Alexis Sanchez. Namun keunggulan The Gunners akhirnya kandas juga setelah Wayne Routledge mampu menyamakan kedudukan 1-1 setelah mematahkan perangkap offside yang diterapkan oleh para pemain The Gunners. Setelah gol tersebut, Swansea terus memberikan perlawanan sengit kepada Arsenal.

Puncaknya terjadi pada babak kedua setelah pergerakan Andre Ayew yang dilanggar oleh Gabriel Paulista di sisi kiri pertahanan Arsenal dan menghasilkan tendangan bebas untuk Swansea. Gylfi Sigurdsson mengambil tendangan bebas tersebut dan kemudian mengirimkan umpan ke jantung pertahanan Arsenal. Bola kiriman Sigurdsson tersebut kemudian diterima oleh Ashley Williams dan mengenai pahanya. Kemudian bola  masuk ke gawang yang dijaga oleh Petr Cech dan menjadikan skor 2-1 untuk keunggulan The Swans. Skor tersebut bertahan hingga akhir laga.

Dari kemenangan Swansea tersebut ada beberapa hal yang patut disimak dan menarik. Berikut empat hal tersebut.

Arsenal Belum Pernah Menang Selama Empat Pertandingan Terakhir

Kekalahan ini menempatkan Arsenal di periode terburuk. Lebih buruknya lagi, dari tiga laga kandang terakhir, Arsenal cuma mampu mencetak satu gol. Periode buruk ini diawali dari hasil imbang di Piala FA putaran kelima. Pada saat itu, The Gunners hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Hull City di Stadion Emirates dan memaksa mereka untuk memainkan laga replay nanti.

Selanjutnya, Arsenal dikandaskan oleh Barcelona dalam babak 16 besar Liga Champions. Pada saat itu tim asal London tersebut kalah 0-2 melalui dua gol yang disarangkan oleh Lionel Messi. Dan pada pertandingan terakhirnya skuat asuhan Arsene Wenger tersebut kembali kalah ketika melawan Manchester United di Old Trafford.

Dengan kekalahan teranyar mereka atas Swansea City, kini Arsenal telah merasakan tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak April 2010.

Olivier Giroud yang Masih Puasa

Kekalahan yang diterima oleh Arsenal tentunya karena mereka juga sulit untuk mencetak gol. Penyerang utama Arsenal dalam beberapa pertandingan terakhir masih kesulitan untuk kembali menemukan performa terbaiknya dalam mencetak gol.

Olivier Giroud dalam pertandingan melawan Swansea City kembali gagal untuk mencetak gol. Dalam laga tadi, Giroud hanya mampu menciptakan dua peluang bersih ketika peluangnya membentur mistar gawang. Satu lagi, sunduluan memanfaatkan sepak pojok mampu ditangkap dengan baik oleh penjaga gawang Swansea City yang juga merupakan mantan pemain Arsenal, Lukasz Fabianski.

Kegagalan yang dialami penyerang Timnas Prancis tersebut menambah rentetan catatannya tidak pernah mencetak gol dari 10 laga terakhinya yang dijalaninya bersama Arsenal pada musim ini. Terakhir kali Giroud mencetak gol terjadi pada pertandingan melawan Liverpool di bulan Januari 2016.

Transisi Buruk Masih Menjadi Masalah Arsenal

Arsenal memang selalu menampilkan gaya permainan menyerang di setiap laga yang dijalaninya. Itu juga terlihat pada laga melawan Swansea City. The Gunners unggul dalam penguasaan bola sebesar 58% berbanding 42% yang dimiliki oleh Swansea City.

Namun seolah masih belum belajar dari beberapa pertandingan terakhirnya, Arsenal kembali kecolongan ketika menghadapi serangan balik. Transisi dari menyerang ke bertahan masih menjadi PR yang masih harus dibenahi oleh Arsene Wenger.

Dari gol pertama dapat dilihat setelah salah satu gelandang Arsenal kalah duel udara terlihat ada jarak di lini tengah. Jack Cork yang kemudian mengambil bola liar itu kemudian dapat mengirimkan umpan yang memecah garis pertahanan yang dibuat oleh Gabriel Paulista dan juga Per Mertesacker.

Setelah keduanya terlalu maju untuk mengantisipasi serangan yang dilancarkan oleh Jack Cork, Wayne Routledge mampu memecah perangkap yang dibuat keduanya. Kemudian duel one-on-one dengan Petr Cech dimenangkannya dan membuat kedudukan imbang 1-1.

Hal yang sama terjadi pada gol kedua setelah serangan cepat Bafetimbi Gomis dan Andre Ayew memaksa Paulista untuk menghentikan pergerakan Ayew di sisi kiri pertahanan Arsenal. Sisi yang terlampau kosong di kiri pertahanan membuat Paulista mengambil tindakan tersebut dan menjadikan free kick yang akhirnya mampu dimanfaatkan oleh Williams.

Semakin Sulit Untuk Menjuarai Liga Primer

Hasil buruk yang diterima ketiga pesaing utamanya di Liga Inggris seharusnya mampu dimanfaatkan oleh Arsenal dengan memenangkan pertandingan ini. Sebelumnya Leicester City hanya mampu bermain imbang melawan WBA 2-2.

Selanjutnya Spurs menyerah di tangan West Ham 0-1 dan Manchester City dikandaskan Liverpool 0-3 di Anfield. Namun hal itu tidak dapat dimanfatkan Arsenal untuk mendekatkan jarak dengan pemuncak klasemen sementara Leicester City dan kini masih berjarak enam poin.

Dalam pertandingan selanjutnya Arsenal akan menjalani laga melawan Spurs dan pastinya laga ini akan menjadi sangat menarik karena menjadi penentu keduanya untuk tetap berpeluang menjadi juara di Liga Inggris musim 2015/2016.

foto : squawka

(upi)

<fva>

Komentar