Uji Kepribadian Alessio Romagnoli Lewat Dua Drama

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Uji Kepribadian Alessio Romagnoli Lewat Dua Drama

Proses kepindahan Alessio Romagnoli dari AS Roma ke Milan memunculkan drama pada bursa transfer musim panas 2015. Adriano Galliani, Wakil Presiden Milan, tampak hati-hati untuk mendatangkan pemain belakang saat itu. Ia belajar dari transfer pemain yang cepat melempem bersama Milan, seperti Cristian Zaccardo dan Philippe Mexes yang bergaji cukup mahal.

Tapi Milan punya alasan yang jelas mengenai kedatangan Romagnoli seharga 25 juta euro. Perekrutan pemain kelahiran 12 Januari 1995 itu mampu menarik banyak perhatian. Bukan karena biaya transfer yang besar, namun Romagnoli nekat meninggalkan klub yang sudah membesarkannya. Harapan Roma terhadap Romagnoli yang digadang-gadang akan menjadi loyalis Roma seperti Daniele De Rossi dan Francesco Totti buyar. Milan berhasil merekrut Romagnoli sebelum ia memiliki ikatan yang kuat dengan Roma dan para pendukungnya.

Tapi tindakan Roma ini tidak mengherankan. Mereka memang senang menjual pemain berpotensi dengan biaya besar dalam beberapa waktu terakhir ini. Kepergian Marquinhos ke Paris-Saint Germain (PSG) adalah salah satu contohnya. Lagi pula Roma pun tidak terlalu sering menampilkan pemain mudanya secara rutin di skuat utama.

Apalagi di skuat Roma saat itu sudah terdapat Kostas Manolas dan Leandro Castan, ditambah dengan perekrutan Antonio Rudiger dari VfB Stuttgart. Maka, bukan tanpa alasan jika Romagnoli pun terpikat atas gaji dan janji skuat utama yang ditawarkan Milan. Terlepas dari itu, bek berusia 21 tahun itu sempat dianggap perjudian. Romagnoli ditebus sebagai talenta muda untuk menggantikan para veteran. Seperti yang diketahui, Milan memiliki Alex dan Mexes, dua bek tengah yang berumur di atas 30 tahun.

Pada akhirnya, bayaran 25 juta euro untuk Romagnoli akan terbukti menjadi langkah yang baik. Keputusan perekrutan yang tepat untuk jangka panjang Milan yang rela melepas Gabriel Paletta. Milan semakin ingin menyeimbangkan skuatnya antara pemain muda dan yang berpengalaman. Bisnis kedatangan Romagnoli pun menunjukan kemajuan perlahan.

Sekarang, kekokohan pertahanan Milan sudah berpindah dari pundak Nesta kepada Romagnoli. Bahkan ia semakin percaya diri di klub berjuluk I Rossoneri itu. Romagnoli berani mengambil seragam nomor 13 yang identik dengan Alessandro Nesta di sana. Sanjungan Romagnoli tentang Nesta bisa saja berperan besar. Mengingat Nesta pun pindah ke Milan dari Lazio, kesebelasan yang sama-sama dari Kota Roma. Romagnoli bisa sama berpengaruh di Milan seperti pendahulunya itu.

Keputusan cepat perekrutannya itu bukan tanpa alasan. Salah satu faktor yang terlibat dalam kesempatan itu, adalah Sinisa Mihajlovic. Pelatih Milan tersebut sudah bekerja sama dengan Romagnoli ketika sang pemain dipinjam Sampdoria dari Roma pada musim lalu. Mihajlovic jugalah yang meyakinkan Romagnoli akan bermain sebagai pilihan utama di Rossoneri. Apalagi kelemahan pertahanan Milan adalah hal pertama yang dievaluasi ketika kedatangan Mihajlovic.

Romagnoli pun telah menunjukan dirinya sebagai sosok vokal di lapangan sejauh ini. Sesuatu yang akan semakin penting di usianya sekarang. Singkatnya, Milan telah mendatangkan pemain penting untuk masa depan, bukan seperti ketika merekrut Mexes dan Zaccardo. Bahkan, Romagnoli nampaknya ditakdirkan untuk menjadi bintang di Stadion San Siro.

Tapi Rossoneri bisa saja berpisah dengannya karena potensi banyaknya uang yang ditawarkan untuk Romagnoli. Pasalnya, Chelsea mengintainya karena kesebelasan asal Inggris tersebut akan melepas John Terry pada akhir musim nanti. Kabarnya, Chelsea siap mengeluarkan uang sampai 38 juta euro untuk mendapatkan Romagnoli.

Kemungkinan Chelsea mengincar Romagnoli sejalan dengan kabar mengenai Antonio Conte yang digadang-gadang akan melatih Chelsea musim depan. Milan sendiri akan mendapat keuntungan yang sangat besar jika menjual Romagnoli. Namun, tawaran itu akan menjadi penilaian tersendiri bagi mereka. Milan bisa mengulangi kesalahan Roma soal penjualan aset masa depannya. Atau justru Romagnoli sendirilah yang memang punya kesalahan soal statuta pemain dan urusan uang yang besar.

Apakah Milan akan mengulangi kesalahan Roma atas penjualan Romagnoli, atau justru keloyalan pemain bersangkutan soal urusan uang besar. Romagnoli pun harus sabar dicap sebagai pemain mata duitan, jika ia menerima tawaran Chelsea karena faktor uang. Tapi yang jelas, potensi drama perpindahan Romagnoli, kemungkinan akan terjadi kembali pada bursa transfer musim panas nanti.



Sumber lain: Forza Italian, Gazzetta World, Metro, SB Nation,



(tns)

Komentar