Cavani, Soal Hengkang dari PSG dan Permintaan Gaji 14 Juta Pounds

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cavani, Soal Hengkang dari PSG dan Permintaan Gaji 14 Juta Pounds

Laurent Blanc, Pelatih Paris-Saint Germain (PSG), sempat mengeluarkan pernyataan yang menyayat hati Edinson Cavani. Blanc mempersilakan penyerangnya itu angkat kaki dari skuatnya. Keluhan-keluhan Cavani di PSG, dianggap meyulitkan Blanc saat ini. Pernyataan itu keluar setelah Blanc melakukan rapat bersama para stafnya. Pertemuan itu membahas tentang masalah-masalah Cavani di Les Parisiens, julukan PSG. Tentu saja kabar itu membuat Arsenal, Chelsea, Manchester United, Napoli dan Real Madrd, semakin menyoroti kepindahan Cavani.

PSG sendiri sedang dilematis kepada penyerang asal Uruguay tersebut. Awalnya, kedatangan Angel Di Maria akan menyermpurnakan trisula Les Parisiens di lini depan. Mereka merencanakan trio CIA yang diisi Cavanni, Zlatan Ibrahimovic dan Di Maria. Rupanya PSG tidak ingin kalah pamor dengan trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar Santos) di Barcelona. Atau trio BBC (Karim Benzema, Gareth Bale, Cristiano Ronaldo) bersama Real Madrid.

Trio CIA sendiri terdengar menjanjikan. Membayangkan pergerakan melebar Di Maria di sebelah kanan, membawa kecepatan dan kreativitas untuk PSG. Begitu juga dengan sisi kiri yang ditugaskan kepada Cavani. Tapi imajinasi untuk Cavani tidaklah semudah itu. Sebab, penyerang kiri bukanlah peran yang diinginkannya.

Cavani bersikukuh lebih nyaman menjadi penyerang tengah. Tapi pada kenyataannya ia tetap ditempatkan sebagai penyerang sayap untuk menyempurnakan CIA, namun permainan tetap saja masih terpusat kepada Ibrahimovic. Maka dari itu, tempat Cavani di penyerang kiri mulai dilucuti. Blanc mulai sering memainkan Lucas Moura pada posisi tersebut. Apalagi Blanc masih punya Javier Pastore yang bisa melakoni posisi penyerang sayap.

Kendati demikian, sebetulnya PSG enggan Cavani pergi dari klub asal Ibu Kota Prancis itu. Dirinya diproyeksikan untuk menggantikan Ibrahimovic yang semakin uzur. Seperti yang diketahui jika Cavani tidak terlalu terlalu jelek bermain sebagai penyerang sayap. Dirinya masih mampu mencetak 16 sampai 18 gol per musim pada posisinya tersebut. Bahkan, Cavani masih membuktikan kapasitasnya melalui gol kemenangan kepada gawang Chelsea. Gol yang dirayakannya dengan emosional ke arah bangku cadangan PSG.

314BD96D00000578-0-Edinson_Cavani_right_celebrates_with_David_Luiz_after_his_78th_m-a-3_1455662974659
Edinson Cavani cetak gol kemenangan ke gawang Chelsea saat pertandingan leg ke pertama babak 16 besar Liga Champions 2015/2016. Sumber: Daily Mail.

Kondisi ruang ganti PSG pun dikabarkan memanas karena pemain 29 tahun itu. Disinyalir, beberapa rekan timnya mulai tidak menyukai tingkah laku Cavani. Salah satunya karena ia pergi berlibur ketika sedang cedera. Sehingga Cavani punya jatah libur musim dingin lebih panjang daripada pemain Les Parisiens lainnnya.

Para pemain senior pun mulai buka suara kepada Blanc soal Cavani. Salah satunya tentu saja Ibrahimovic ketika melakukan pelatihan di Doha, "Ada aturan disiplin bahwa setiap orang harus saling menghormati. Tidak ada yang aneh, hal-hal yang normal," cetusnya seperti dikutip dari ESPN FC.

Bahkan PSG masih tetap bermain baik tanpa adanya Cavani dalam beberapa laga. Sehingga menyimpulkan bahwa tidak masalah jika mantan pemain Napoli ini akan hengkang pada bursa transfer musim panas nanti.

Edinson Cavani Dituntut Juarai Liga Champions

Rupanya aksi Cavani ketika menghadapi Chelsea di Stadion Parc des Princes, tengah dipantau Klub asal Italia. Disinyalir jika Juventus-lah yang mengirim pencari bakat untuk memantau langsung Cavani. Juventus menginginkannya karena mengantisipasi kembalinya Alvaro Morata ke Madrid.

Juventus dikabarkan siap menggaji mahal Cavani. Bahkan, menjadikannya pemain bergaji paling mahal di Liga Italia dengan upah 7 juta euro per musim. Saat ini rekor itu masih dipegang Daniele De Rossi, gelandang AS Roma, dengan 6 juta euro per musim. Tapi keinginan Juventus ini agak sulit karena Cavani menginginkan gaji 14 juta euro per musim. Juventus bisa kalah sikut dengan United atau Chelsea yang sudah berani mematok harga untuk Cavani. Kedua klub asal Inggris itu rela mengeluarkan uang 51 juta euro untuk mendapatkannya.

Atas beberapa tawaran itu, Cavani akan menjadi salah satu pemain yang paling dibicarakan pada bursa transfer musim panas nanti. Apalagi ayahnya, Luis, membocorkan jika PSG sudah dipastikan pasrah tentang kepergian Cavani. Luis juga membeberkan jika Diego Simeone, Pelatih Atletico Madrid, beberapa kali menghubungi anaknya. Namun sayang Atletico tidak sanggup memenuhi biaya untuk menebusnya.

Luis pun lebih setuju jika Cavani memilih kesebelasan yang bisa menjuarai Liga Champions. Gelar itu dianggap sulit digapai Cavani, jika masih bertahan bersama Les Parisiens. Sehingga ayahnya lebih sepakat Cavani bergabung dnegan Barcelona, Madrid, United, atau Juventus.

"Jika PSG memungkinkannya untuk bermain di posisi alami (sebagai penyerang), saya ingin dia tetap tinggal. Tapi dia menderita banyak dan tidak menikmati posisinya. Saya ingin dia bahagia dan bermain di mana yang dia inginkan. Manajer yang membuat keputusan dan dia adalah di aman dia bermain, di mana pelatih memberitahu dia untuk bermain," jelas Luis panjang lebar.

Cavani sendiri memiliki sisa kontrak dua tahun bersama PSG. Lalu kemana ia akan berlabuh? yang jelas musim masih menyisakan waktu sekitar dua bulan. Terpenting, Cavani harus melupakan egonya di PSG saat ini, sebelum ia menemukan ego-ego lain ketika berada di kesebelasan yang baru.

Sumber lain: Bleacher Report, Daily Mail, Metro, Mirror.

Komentar