Bagi seorang pemain, merayakan sebuah gol adalah hal yang lazim dilakukan. Banyak sekali jenis dari perayaan gol ini sendiri, mulai dari mengepalkan tangan ke udara, membentuk simbol hati dengan tangan a la Gareth Bale dan Angel Di Maria, ataupun menari-nari a la Roger Milla di Piala Dunia 1990.
Tapi, sebuah kewajaran juga apabila gol yang dicetak dalam sebuah pertandingan tidak dirayakan. Umumnya, keadaan ini muncul saat seorang pemain mencetak gol ke gawang mantan klubnya, utamanya mantan klub yang pernah membesarkan namanya. Sebagai contoh, hal ini pernah dilakukan Frank Lampard saat mencetak gol ke gawang Chelsea, ataupun Cristiano Ronaldo yang mencetak gol ke gawang Manchester United. Katanya, itu sebagai sebuah bentuk penghormatan.
Lain Lampard dan Ronaldo, lain pula Emmanuel Adebayor. Pemain berusia 31 tahun ini menegaskan akan tetap merayakan gol meski lawan yang akan ia hadapi adalah mantan klub yang dia bela selama empat musim, Tottenham Hotspur. Sebagai informasi, klub Adebayor saat ini, Crystal Palace, akan menjalani laga melawan Tottenham Hotspur dalam lanjutan babak lima Piala FA di Stadion White Hart Lane, Minggu nanti.
"Saya seorang striker, dan juga seorang pemain bola. Lalu, kenapa tidak jika saya merayakan gol ketika melawan Tottenham? Toh, saya tidak bermain untuk Tottenham. Mencetak gol adalah bagian dari pekerjaan saya sebagai pesepakbola. Dan, jika saya mencetak gol saat melawan Tottenham nanti, percayalah, saya akan merayakannya," ujar Adebayor seperti yang dilansir FourFourTwo.
Ikatan antara Adebayor dan Tottenham memang sudah resmi berakhir. Diawali semenjak Mauricio Pochettino mengambil alih tim, posisi striker asal Togo ini di dalam tim semakin tersingkir. Puncaknya, pada September 2015 lalu, Tottenham memutus kontrak Adebayor. Adebayor, yang terhitung mulai dari akhir September tidak memiliki klub, sempat meminta Daniel Levy, chairman Tottenham, untuk melegonya ke West Ham. Hanya saja Levy malah tidak melepasnya ke West Ham. Alasan rivalitas menjadi alasan Levy tidak melepasnya ke West Ham.
"Hubungan saya dengan sang chairman (Daniel Levy) memang tidak harmonis karena dia membuat segala sesuatunya bagi saya di Tottenham menjadi lebih rumit," ujarnya seperti dilansir Guardian.
Dengan segala ketidakpastian yang terjadi di Tottenham, akhirnya pada bulan Januari Adebayor resmi berseragam Crystal Palace sampai akhir musim, Dia digaji 65.000 pounds per pekan oleh Palace, ditambah dengan 35.000 pounds per pekan yang harus dibayarkan oleh Spurs sebagai hasil dari pemutusan kontrak yang dilakukan pada September. Walhasil, dia menerima 100.000 pounds per pekan sampai musim panas nanti.
Karena merasa sudah tidak memiliki ikatan batin lagi dengan Tottenham, Adebayor pun merasa bahwa sah-sah saja dia mencetak gol saat melawan mereka Minggu nanti. Seperti yang dilansir FourFourTwo, tidak ada alasan baginya untuk tidak merayakan golnya pada hari Minggu nanti. "Hal yang terbaik bagi saya dalam hidup ini adalah, selain karena memiliki bayi tentunya, juga saat saya mencetak gol. Jadi, ketika saya mencetak gol melawan mereka nanti, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak merayakan gol saya," ujarnya.
Yah, pada dasarnya, memang hak Adebayor sendiri untuk menentukan apakah dia akan mencetak gol atau tidak. Teringat saat ia mencetak gol saat melawan mantan timnya, Arsenal, kala ia baru saja pindah ke Manchester City di Stadion Etihad pada September 2009 lalu. Adebayor, yang kala itu mencetak gol, sampai berlari menyeberangi lapangan ke arah tribun fans Arsenal hanya untuk melakukan selebrasi provokatif.
Bukan tidak mungkin, hal seperti yang terjadi di video di atas akan kembali terjadi di pertandingan hari Minggu nanti. Apalagi Adebayor sudah membuka kran golnya meski baru bermain tiga pertandingan.
Semua itu bisa terjadi, bisa saja, dengan catatan; Adebayor mencetak gol. Semua ucapan Adebayor di atas hanya akan jadi bualan belaka kalau dia tidak bisa mencetak gol pada pertandingan Minggu nanti.
(sf)
Sumber: FourFourTwo, Guardian, Youtube
foto: guardian.co.uk
Komentar