Belum Menyerah, Roberto Mancini Rencanakan Sesuatu untuk Inter Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Belum Menyerah, Roberto Mancini Rencanakan Sesuatu untuk Inter Milan

Internazionale Milan bungkam ketika dikalahkan Fiorentina dengan skor 2-1 di Stadion Artemio Franchi, Sening (15/2) dini hari. Untuk berbicara kepada media pun mereka enggan. Baik pelatihnya, Roberto Mancini, maupun perwakilan pemain, tidak ada yang bersedia menghadiri konferensi pers usai laga.

Kekalahan itu membuat Inter terjebak di peringkat kelima klasemen sementara Serie-A 2015/2016. Padahal mereka memiliki target untuk menduduki tiga besar klasemen akhir musim. Situasi saat ini akhirnya memunculkan nama-nama seperti Diego Simeone, Frank de Boer, Roberto Martinez, Vincenzo Montela, dan Eusebio Di Francesco, untuk menjadi pengganti Mancini.

Tapi Martinez-lah yang lebih berpeluang menggantikan Mancini musim depan. Pasalnya, posisi manajerialnya sedang genting di Everton saat ini. Disinyalir, nama-nama tersebut akan menggantikan Mancini jika Inter tidak lolos ke Liga Champions musim depan. Mantan pelatih Galatasaray itu memiliki kontrak di Inter sampai 2017 nanti.

Sementara itu, Mancini justru buka suara tentang keinginannya melatih Italia suatu hari nanti. Mungkin, ia memiliki peluang itu karena Antonio Conte masih belum menentukan masa depannya setelah membimbing Italia di Piala Eropa 2016 mendatang.

Keinginan Mancini itu cukup memungkinkan karena kursi kepelatihannya saat ini sedang digoyang. "Aku masih muda, jadi mari kita tunggu dan lihat. Tentu saja, setelah (melatih) banyak klub, saya menginginkan itu (melatih Italia)," ungkapnya seperti dikutip ESPN FC.

Baca juga: Keberadaan Felipe Melo Mulai Banyak Merugikan Roberto Mancini.

Kendati demikian, ia masih belum menyerah melatih Inter. Mancini pun kembali akan diuji melawan Sampdoria pada akhir pekan nanti di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (21/2). Inter pun tidak bisa diperkuat Alex Telles, Geoffrey Kondogbia dan Gary Medel. Dua nama pertama urung tampil karena kartu merah dan Medel menjalani akumulasi kartu kuning.

Sementara itu, Mancini merasa masih membutuhkan waktu untuk membangun skuatnya. Pembangunan skuat dirasa harus rela berada di belakang kesebelasan-kesebelasan lain. Diakuinya jika situasi sulit sekarang di luar dugaannya karena rencananya berjalan sukses sampai Desember 2015. Ini yang membuat Mancini menegaskan skuatnya tidak boleh menyerah dan harus bangkit kembali. "Sekarang kami harus terus bekerja. Kami membutuhkan dukungan dari para fans, meskipun itu normal membuat mereka marah atau kecewa ketika kami kalah," katanya seperti dikutip dari Gazzetta World.

Salah satu proses kebangkitannya adalah dengan merencanakan ritiro untuk skuatnya sampai pertandingan melawan Sampdoria. Istilah ritiro adalah pemusatan latihan yang membatasi kegiatan anak asuhnya. Rencananya, ritiro akan digelar tertutup di Appiano Gentile agar skuatnya fokus kepada latihan.

Konsep seperti itu terakhir kali digunakan Inter sekitar 12 tahun yang lalu, sewaktu masih dibesut Alberto Zaccheroni. Pemusatan itu dilakukan setelah mendapatkan kekalahan tiga kali berturut-turut oleh Udinese, AC Milan dan Brescia. Zaccheroni menggelar ritiro selama tiga hari saat itu dan langsung menang agregat tandang 2-2 atas Sochaux di Piala UEFA 2004.

Sumber lain: Mirror, Sky Sport Italia

Komentar