Arsenal vs Chelsea, Flamini vs Fàbregas

Taktik

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal vs Chelsea, Flamini vs Fàbregas

“Apakah kami (Arsenal dan Chelsea) saingan langsung?” tanya Guus Hiddink retoris dalam jumpa pers pra pertandingan. “Saat ini tidak. Di liga ini tidak. Arsenal tampil baik untuk berada di peringkat pertama. Kami jauh di bawah. Nyatanya demikian.”

Arsène Wenger, manajer Arsenal, berpendapat lain. Arsenal memang dalam perburuan gelar juara sementara Chelsea sedang bersusah payah di papan bawah. Namun Wenger berpendapat bahwa pertandingan melawan sang juara bertahan tetap tidak bisa dianggap remeh.

“Dalam pertandingan seperti ini orang-orang memperhatikan cara kami bersikap karena bahkan jika Chelsea tidak menduduki peringkat yang layak, skuat mereka tetap hebat,” ujar Wenger. “Ini pertandingan besar karena kualitas para pemainnya dan pertandingan ini memainkan peran penting karena kami bermain di Emirates Stadium dan kami tahu penting untuk memenangi pertandingan-pertandingan seperti ini.”

Masuk akal jika Wenger berpendapat demikian. Chelsea memang memiliki kecenderungan menang melawan Arsenal. Bahkan di musim terburuknya, The Blues tetap dapat menemukan cara memenangi pertandingan melawan Arsenal. Musim ini Chelsea baru enam kali menang. Empat di antaranya adalah melawan kesebelasan yang (ketika bertanding melawan Chelsea) berada di peringkat 16 ke bawah: West Bromwich Albion (peringkat 19), Aston Villa (19), Norwich City (16), Sunderland (19). Melawan Arsenal yang menduduki peringkat kelima di pekan keenam, Chelsea menang dua gol tanpa balas.

Terlalu Dini untuk Elneny

Arsenal masih harus berjuang tanpa Santi Cazorla, Jack Wilshere, dan Danny Welbeck yang masih cedera. Tomáš Rosický sudah mulai membangun match fitness dengan ambil bagian dalam pertandingan Arsenal U-21, namun masih belum cukup bugar untuk tampil di kesebelasan utama. Apalagi Francis Coquelin yang program penyembuhan cederanya baru sampai latihan ringan. Kabar baiknya: Mesut Özil dipastikan ambil bagian dan Alexis Sánchez dapat bermain walau Wenger kemungkinan besar tidak akan memainkannya selama 90 menit.

Pemain absen Chelsea, sementara itu, hanya Radamel Falcao yang masih cedera. Eden Hazard tidak cukup bugar untuk tampil selama 90 menit, namun Diego Costa siap tempur sepenuhnya. Ini tentunya kabar buruk bagi Arsenal. Produktivitas Costa setelah Hiddink datang melesat naik. Dalam 21 pertandingan di semua kejuaraan sebelum Hiddink, Costa hanya mencetak empat gol. Dalam lima pertandingan terakhir bersama Hiddink, Costa mencetak lima gol. Lebih dari itu, ancaman Costa terhadap Arsenal bukan hanya kemampuannya mencetak gol.

“Kami harus fokus terhadap performa kami sendiri dan melupakan Diego Costa,” ujar Wenger. “Namun kami harus siap bertarung karena Costa akan memaksa lawan bertarung. Selebihnya tergantung wasit.”

Mohamed Elneny, gelandang baru Arsenal, sepertinya tidak akan tampil sebagai starter dalam pertandingan ini. Masih terlalu dini untuknya, apalagi lawannya adalah Chelsea. Dengan ini lini tengah Arsenal kemungkinan besar kembali dipercayakan kepada Mathieu Flamini dan Aaron Ramsey. Hasil akhir pertandingan bisa sangat bergantung kepada keduanya, terutama Flamini dan keberhasilannya mematikan Cesc Fàbregas.

Eks kapten Arsenal tersebut tampil gemilang jika bermain di belakang penyerang dan diberi kebebasan. Itulah yang terlihat dalam pertandingan melawan Everton. Fàbregas menyentuh bola sebanyak 97 kali, lebih banyak dari pemain mana pun. Dengan 97 sentuhan tersebut ia mengatur serangan Chelsea. Fàbregas menciptakan tiga peluang; satu di antaranya menjadi assist. Ia sendiri mencetak satu gol dalam pertandingan tersebut. Singkatnya: Fàbregas tampil maksimal hingga kedua gelandang Everton, Muhamed Beši? dan Gareth Barry, tak mampu menghentikannya.

Yang juga bisa menentukan hasil akhir pertandingan, selain Flamini melawan Fàbregas, adalah Theo Walcott melawan Branislav Ivanovi?. Kecepatan Walcott akan merepotkan Ivanovi? yang lambat. Namun tentu saja tidak selalu demikian. Selama Ivanovi? tidak memberi ruang kepada Walcott dan menempatkan diri di posisi yang terbuka, bek sayap kanan Chelsea tersebut akan baik-baik saja. Lagi pula Ivanovi? tidak akan bekerja sendirian. Sebagai bagian dari kesebelasan, Willian siap menetralisir ancaman sebelum mencapai lini belakang.

“Sekarang ini bertahan bukan pekerjaan empat pemain belakang; jika kita tidak bertahan dengan baik dari barisan depan kita akan kerepotan,” ujar Hiddink mengenai strategi kesebelasannya.

Itu berarti Willian dan Ivanovi? akan bahu-membahu mematikan Walcott. Namun seperti Willian dan  Ivanovi? yang tak akan bekerja sendirian, begitu pula Walcott dan Nacho Monreal. Bek sayap kiri berkebangsaan Spanyol tersebut siap naik dan membantu setiap serangan. Chelsea harus waspada karena pada dasarnya Monreal bisa mengancam dalam setiap serangan; kali ini ia akan jauh lebih mengancam karena baru menandatangani perpanjangan kontrak belum lama ini.

Komentar