Pria Baik Itu Bernama Joel Campbell

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pria Baik Itu Bernama Joel Campbell

Joel Campbell belakangan tampil baik. Tak perlu heran karena ia pada dasarnya adalah pribadi yang baik dan memainkan tugasnya dengan baik.

Arsène Wenger membawa Campbell ke London pada Agustus 2011, dari San José di mana ia dilahirkan dan bermain untuk Deportivo Saprissa. Namun Campbell tak langsung bermain untuk Arsenal. Ia dipinjamkan ke FC Lorient semusim penuh. Musim berikutnya ia kembali dipinjamkan, kali ini ke Real Betis. Musim berikutnya Campbell kembali menjadi pemain pinjaman; kali ini di Olympiakos. Arsenal membawanya pulang setelah Campbell bermain gemilang bersama Kosta Rika di Piala Dunia 2014.

Hanya 39 menit Campbell bermain di Premier League musim 2014/2015 sebelum kembali menjalani kehidupan di luar London. Campbell dipinjamkan ke Villarreal sepanjang putaran kedua La Liga sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua kesebelasan dalam transfer Gabriel Paulista. Di akhir musim, Campbell meminta pergi dari Arsenal.

Wenger tidak mengabulkan permintaan Campbell. Manajer asal Prancis tersebut meminta sang pemain untuk tetap tinggal. Campbell menuruti kemauan Wenger, namun itu tak serta merta membuatnya mendapat tempat. Di titik ini Campbell pantas merengek – pemain mana pun pantas merengek. Namun Campbell tidak demikian. Ia tetap sabar dan bekerja keras. Campbell bekerja dengan baik bahkan ketika ia tidak bermain. Dengan kesabarannya ia menjaga suasana kesebelasan tetap harmonis. Pada akhirnya peluang datang.

Jalan Campbell mulai terbuka ketika banyak pemain utama terpaksa menepi karena cedera. Itu berarti petaka untuk Arsenal, tentu saja; namun peluang tetap peluang bagi Campbell. Ketika mulai rutin dipercaya tampil membela kesebelasan utama, Campbell bermain dengan baik.

Campbell bukan pemain yang baik karena ia bermain baik sendirian. Ia pemain yang baik karena keberadaannya dalam kesebelasan membuat Arsenal tampil baik. Ia bermain sepakbola; ia menyerang dan bertahan sebagai bagian dari kesebelasan. Keberadaan Campbell baik untuk Arsenal karena ia mengakomodasi kegemaran Héctor Bellerín, bek kanan Arsenal, bermain menyerang.

Dua dari tiga gol kemenangan Arsenal atas Sunderland, dalam upaya mereka meraih gelar juara FA Cup ketiga dalam tiga musim terakhir, berasal dari assist Bellerín. Benar memang dalam kedua kesempatan tersebut Bellerín mengatasi lawan-lawannya dengan kecepatan yang ia miliki. Namun Bellerín tidak bermain sendirian di sisi kanan serangan Arsenal.

Campbell dan Bellerín saling membantu di sayap kanan. Keduanya bahu membahu ketika menyerang juga bertahan. Campbell baik untuk Bellerín, tidak seperti Alex Oxlade-Chamberlain. Dalam hal ini, Campbell juga membantu Wenger.

Kehilangan Alexis Sánchez memaksa Wenger menggeser Theo Walcott ke sayap kiri, namun karenanya posisi penyerang sayap kanan jadi tak terisi. Wenger bisa saja memainkan Oxlade-Chamberlain namun hasilnya tidak baik untuk Arsenal. Jika Wenger tidak memiliki Campbell, ia terpaksa terus memainkan Oxlade-Chamberlain di posisi tersebut dan jika demikian adanya, mungkin Arsenal tak akan berada di tempat mereka saat ini. Campbell pemain yang baik karena ia baik untuk orang-orang di sekitarnya.

Tentu saja itu tidak berarti Campbell hanya baik sebagai pemeran pembantu utama. Ia juga memainkan peran-peran besar, peran-peran yang menempatkannya sebagai pemeran utama. Dalam pertandingan hidup mati melawan Olympiakos, contohnya.

Olivier Giroud membawa Arsenal memimpin lewat sebuah gol di menit ke-29. Namun itu tidak cukup karena Arsenal harus menang dengan selisih dua gol untuk lolos ke 16 besar Champions League 2015/2016. Empat menit babak kedua berjalan, Arsenal unggul dua gol berkat assist Campbell untuk Giroud. Arsenal pada akhirnya menyudahi pertandingan dengan kemenangan 3-0.

Patut dicatat bahwa bertanding melawan Olympiakos di Georgios Karaiskakis bukan perkara mudah. Tekanan dari para pendukung tuan rumah adalah jaminan ketiadaan rasa nyaman. Melawan Olympiakos sulit bagi pemain mana pun, terlebih lagi bagi Campbell yang pernah satu musim mati-matian mempersembahkan kemenangan untuk Olympiakos namun hari itu datang sebagai pemain yang mati-matian memastikan Olympiakos tidak lolos dari fase grup.

�"Umpan [Campbell] untuk gol kedua jelas sekali menunjukkan bahwa ia menyimpan sesuatu yang istimewa,�" ujar Wenger mengenai permainan Campbell dalam pertandingan melawan Olympiakos, sebelum lanjut memuji Campbell sebagai pemain yang berkorban untuk kesebelasan. �"Lebih baik dari itu saya rasa ia adalah pemain yang rela berkorban untuk kesebelasan. Ia bekerja sangat keras. Ia tidak hanya menunjukkan kemampuan namun juga bekerja keras untuk kepentingan kesebelasan.�"

Bekerja keras untuk kesebelasan, Campbell akui sendiri, memang modus operandi-nya saat ini.

�"Sejujurnya saya hanya mengerjakan tugas saya,�" ujar Campbell. �"Saya berusaha memberi yang terbaik kepada kesebelasan dan memaksimalkan kesempatan yang saya dapat. Syukurlah semuanya berjalan lancar. Saya menempatkan diri saya sebagai bagian dari kesebelasan. Tidak lebih juga tidak kurang dari rekan-rekan saya yang lain.�"

Campbell datang. Campbell memetik banyak pelajaran selama berkali-kali dipinjamkan. Campbell pulang namun kembali dipinjamkan agar Arsenal mendapatkan pemain yang lebih mereka butuhkan ketimbang dirinya. Campbell mengesampingkan egonya sendiri untuk kepentingan kesebelasan. Jelas bukan Campbell yang beruntung karena mendapat banyak kesempatan bermain belakangan ini; Arsenal yang beruntung memiliki pemain seperti Campbell.

Komentar