Rafael Benítez: Disia-siakan di Bernabéu, Dipuja di Mestalla

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rafael Benítez: Disia-siakan di Bernabéu, Dipuja di Mestalla

Rafael Benitez akhirnya dipecat dari jabatannya sebagai Pelatih Real Madrid. Keputusan tersebut terjadi setelah Florentino Perez bersama para  petinggi Madrid lainnya menggelar pertemuan kemarin, Senin (4/1) malam. Hasilnya, klub berjuluk Los Blancos itu membatalkan kontrak Benitez usai laga melawan Valencia yang berakhir imbang di Stadion Mestalla.

"Kami telah mengambil keputusan yang sulit, terutama bagi saya, untuk menyelesaikan kontrak Rafa Benitez," kata Perez. "Dia adalah seorang profesional yang hebat dan kami ingin mengucapkan terima kasih untuk pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa bulan ini," sambungnya seperti dikutip dari The Guardian.

Keputusan tersebut bukanlah kabar yang mengejutkan. Kursi panas Benitez sudah diramaikan berbagai media di dunia. Salah satu yang paling gencar adalah survei media-media Spanyol yang  menunjukan para pendukung Madrid menginginkan Benitez segera dipecat. Tapi Benitez sendiri cuma menganggap hal tersebut sebagai kritik yang dimanipulasi. Benitez yakin ada kampanye yang melawan dirinya, Perez, dan Madrid.

Benitez heran dengan adanya survei yang dilakukan terus-menerus. Hal itu tampak menjadi sebuah manipulasi untuk menjatuhkan dirinya. Salah satunya media AS dan Marca, membuat jajak pendapat tentang Zinedine Zidane sebagai salah satu kandidat pengganti Benitez.

Benitez merasa tidak dihargai atas perannya di Los Blancos. Padahal, dirinya pernah berbakti kepada Madrid ketika menjadi pemain Castilla pada 1974 sampai 1981. Selain itu, Benitez juga pernah menjadi pelatih Madrid B selama dua tahun sejak 1993. Tapi tetap saja ia bukan pilihan populer di kalangan para pendukung Madrid sejak ditunjuk Juni 2015 lalu. Sebelumnya, ia melatih Napoli dan memberikan gelar Copa Italia 2013/2014 dan Super Italiana 2014 di kesebelasan tersebut.

Kekalahan 4-0 dari Barcelona semakin memperbanyak kritik kepadanya. Kendati mengalahkan Rayo Vallecano dengan skor 10-2, tetap saja tidak membuat para pendukungnya puas. Padahal, Benitez juga sudah menjamin hubungan yang baik dengan skuatnya, tidak seperti yang sering dibicarakan media.

Salah satunya, Benitez membuktikan hubungannya dengan Cristiano Ronaldo baik-baik saja. Benitez memuji penampilan Ronaldo ketika mengalahkan Real Sociedad, walau sempat gagal mengeksekusi tendangan penalti. Kendati demikian, tetap saja Benitez tetap diburu cercaan para pendukung Madrid yang masih belum puas.

Baca juga : Romantisme Rafael Benitez untuk Kaum Hawa

Sementara itu, Benitez justru mendapat perlakuan berbeda ketika bertanding di Stadion Mestalla kemarin. Para pendukung Valencia justru melakukan koreografi untuk mengapresiasi Benitez. Salah satunya terdapat spanduk terima kasih kepada Benitez di tribun belakang gawang Keylor Navas selama babak pertama. Terdapat spanduk bertulis "Rafa, anda memberikan kami tahun terbaik dalam hidup kami. Terima kasih".

2FC5A9C900000578-0-image-m-43_1451858058244

Benitez merupakan pelatih yang berjasa bagi Valencia. Dirinya berada di sana sejak 2001 dan mempersembahkan dua gelar La Liga (2001/2002 dan 2003/2004) serta satu Piala UEFA 2003/2004. Tapi sayang, ia gagal memberikan Los Blancos kemenangan pada laga tersebut. Maka, berbagai pertanyaan yang menyinggung dirinya untuk mundur pun muncul usai pertandingan.

"Itu hanya jika kita melihat hasilnya saja. Performa ini layak mendapatkan apresiasi lebih daripada kritikan," ujar Benitez ketika ditanya tentang kegagalan Madrid meraih tiga poin. "Saya tidak bisa menghindar dari orang yang berspekulasi (tentang pekerjaan saya). Tapi saya bisa memastikan bahwa sisi pekerjaan ini adalah jalan yang kau laukan hari ini. Kita melihat tim yang hebat dengan 10 pemain memiliki kesempatan yang besar untuk menang," sambungnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Buyarnya kemenangan Madrid itu membuat mereka gagal menyamai 39 poin Barcelona di peringkat dua. Kini Madrid masih berada di peringkat ke tiga dengan raihan 36 poin. Perlu lima poin lagi untuk menyamai Atletico Madrid di puncak klasemen sementara La Liga 2015/2016.

Sehingga bukan tanpa alasan lagi bagi para petinggi Madrid memecatnya. Sementara itu, Zinedine Zidane ditunjuk untuk menggantikan kursi kepelatihan Benitez, "Saya ingin mengumumkan kami telah memutuskan untuk nama Zinedine Zidane sebagai pelatih baru. Dia adalah tanpa diragukan lagi salah satu tokoh terbesar dalam sejarah sepak bola," kata Perez. "Dia lebih tahu dari siapa pun apa artinya menjadi kepala di skuat Madrid utama. Dia tahu betapa sulitnya tantangan ini, tapi itulah yang menarik,”  terangnya lebih lanjut.

Sumber lain : BBC, ESPN FC, Mirror.

Komentar