Rumah Kevin De Bruyne

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rumah Kevin De Bruyne

Jika ada orang asing yang bertemu dengan Kevin De Bruyne dan berkata “aku tahu kamu: kamu Kevin De Bruyne dan rumahmu di Etihad Stadium; performa kandangmu bagus, lanjutkan!” ia mungkin menjawab “terima kasih, namun tidak juga.”

De Bruyne begitu produktif jika bermain di Etihad Stadium sehingga jumlah gol dan assist-nya di kandang Manchester City ini melebihi jumlah pertandingan yang ia jalani di sana. Dengan tambahan dua gol dalam kemenangan 4-0 atas Hull City di perempat final Capital One Cup, koleksi gol kandang gelandang berkebangsaan Belgia ini menjadi tujuh, sama banyak dengan jumlah assist-nya dalam pertandingan-pertandingan kandang bersama City musim ini.

De Bruyne, dengan kata lain, telah secara langsung terlibat dalam proses terciptanya sebuah gol City sebanyak 14 kali dalam sepuluh pertandingan saja. Bandingkan dengan jumlah sumbangan gol dan assist-nya dalam delapan pertandingan tandang: dua gol dan dua assist.

Rincian performa kandang De Bruyne adalah seperti ini: di Premier League ia bermain kandang sebanyak enam kali, mencetak tiga gol dan enam assist. Dalam dua pertandingan Champions League, De Bruyne hanya mencetak satu gol (tidak mencetak assist) dalam dua pertandingan. Dua golnya ke gawang Hull, yang membawa City ke semifinal League Cup, membuat jumlah koleksi golnya naik ke angka tiga dalam dua pertandingan kandang; De Bruyne juga mencetak satu assist di kandang dalam kejuaraan ini.

Kita bisa melihat perbandingan produktivitas kandang De Bruyne sebagai bentuk ketidakmampuannya bermain sama gemilang di luar kandang. Namun kita juga bisa melihat produktivitas kandang De Bruyne yang sangat gemilang sebagai penyeimbang.

Jika dibandingkan memang timpang, namun setelah produktivitas kandang dan tandang De Bruyne digabungkan, didapatlah data ini: dalam 18 pertandingan bersama Manchester City di semua kejuaraan, De Bruyne terlibat langsung dalam terciptanya gol sebanyak 18 kali (rinciannya: sembilan gol, sembilan assist).

Rataan satu gol atau assist dalam setiap pertandingan jelas bukan catatan biasa. De Bruyne membuktikan kepada setiap orang yang meragukan dirinya, yang pernah disia-siakan sebuah kesebelasan Inggris bernama Chelsea, bisa berhasil di kesebelasan Inggris lainnya. Ia juga membuktikan kepada City bahwa dana transfer sebesar 74 juta euro yang mereka keluarkan tidak sia-sia.

Catatan statistik Squawka (saya memilih data dari pertandingan-pertandingan Premier League sebagai sampel), menegaskan seberapa penting De Bruyne bagi City. Rata-rata, dalam setiap pertandingan, De Bruyne menciptakan 3,3 peluang. Dan dengan akurasi umpan sebesar 78% (untuk ukuran pemain depan, persentase ini terhitung tinggi), De Bruyne – tanpa menciptakan gol, assist, atau peluang pun – memainkan peran penting dalam keberhasilan serangan City.

Singkatnya seperti ini: De Bruyne memang sangat produktif di kandang, namun menyebut Etihad Stadium sebagai rumahnya tidak sepenuhnya tepat. Ia terlihat nyaman di mana pun. Kecuali di Chelsea tentunya.

Komentar