Ketatnya Revierderby Edisi ke-147

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ketatnya Revierderby Edisi ke-147

Borussia Dortmund tidak membiarkan kesebelasan saingan mereka, Schalke 04, membawa pulang satu poin pun dari Westfalenstadion. Dortmund memenangi Revierderby edisi ke-147 dengan skor tipis 3-2, Minggu (8/11) petang WIB. Dengan kemenangan ini Dortmund memaksa Schalke duduk di peringkat kelima.

Tanpa tambahan angka dari pekan ke-12 Schalke tertahan di peringkat kelima, tepat di belakang Hertha Berlin yang memiliki selisih gol lebih baik dari mereka (Berlin +2, Schalke 0). Kedua kesebelasan sama-sama memiliki 20 poin. Dortmund, sementara itu, semakin mantap menduduki peringkat kedua dengan 29 poin; delapan poin dari saingan terdekat, VfL Wolfsburg.

Schalke mengancam lebih dulu lewat Leroy Sané, namun Dortmund yang mencetak gol pertama lewat sundulan Shinji Kagawa di menit ke-30. Itu merupakan gol ketiga Kagawa ke gawang Schalke sepanjang karirnya. Kagawa mencetak gol ke gawang Schalke lebih banyak ketimbang  ke gawang kesebelasan Bundesliga lainnya.

Tiga menit setelah Dortmund mencetak gol, Sané membuktikan diri bahwa ia pantas mendapat banyak perhatian di pertandingan ini. Pemain berusia 19 tahun tersebut melewati Sokratis Papastathopoulos sebelum mencetak assist untuk Klaas-Jan Huntelaar.

Dua menit sebelum babak pertama berakhir, Matthias Ginter, pencetak assist untuk gol Kagawa, mencetak gol dengan sundulan dan membawa Dortmund kembali unggul. Gol tersebut adalah gol kedua Ginter di Bundesliga musim ini, musim tersuburnya. Dalam empat musim sebelumnya Ginter hanya mampu mencetak dua gol. Musim ini, dalam sepuluh pertandingan, ia sudah mencetak dua gol.

Ginter

Dortmund tidak membutuhkan waktu lama untuk semakin jauh meninggalkan Schalke. Pada menit ketiga di babak kedua mereka memperlebar keunggulan lewat Pierre-Emerick Aubameyang, yang selalu mencetak gol jika bermain sebagai starter pada pertandingan Revierderby.

Huntelaar mencetak gol keduanya di menit ke-72 untuk memangkas selisih keunggulan Dortmund dan mendekati Ebbe Sand di daftar pencetak gol terbanyak Schalke sepanjang masa. Huntelaar kini sudah mengoleksi 72 gol, satu gol lebih sedikit dari Sand yang berada di peringkat kedua.

Kedudukan 3-2 untuk keunggulan Dortmund bertahan hingga pertandingan berakhir. Dengan ini mereka telah mengoleksi 51 kemenangan Revierderby; tujuh kemenangan lebih sedikit dari Schalke.

Komentar-komentar pascapertandingan

André Breitenreiter (pelatih kepala Schalke 04): “Ini adalah pertandingan kelas tinggi dan pertarungan nyata  sebagaimana harusnya sebuah derby. Kesebelasan saya menunjukkan karakter yang sangat baik serta bermain dengan hati dan semangat. Sayangnya itu tidak cukup untuk meraih satu poin. Kami sangat terorganisir di babak pertama. Semua orang tahu bahwa permainan posisional Dortmund sangat baik dan kami seharusnya tidak kebobolan dua gol pertama seperti itu. Kami tidak cukup berkonsentrasi dalam dua situasi tersebut dan Dortmund memanfaatkan peluang-peluang mereka dengan maksimal. Kami kebobolan gol ketiga terlalu cepat di babak kedua dan lagi-lagi kami seharusnya mampu mencegah itu. Mungkin itu terjadi karena kurangnya pengalaman mengingat kesebelasan kami sangat muda. Kami kembali dalam permainan pada kedudukan 3-2 dan bahkan memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan lewat Pierre-Emile Højbjerg.”

Thomas Tuchel, (pelatih kepala Borussia Dortmund): “Saya benar-benar memahami apa arti derby setelah pertandingan selesai. Kesebelasan saya bermain sangat rapi dan terfokus hari ini. Kami sangat sabar di babak pertama dan kami membutuhkan waktu sebelum kami mulai menemukan celah di sepertiga akhir. Setelah turun minum kami bertahan dengan garis yang sangat tinggi dan itu berhasil dan kami terus menciptakan peluang hingga menit ke-70. Kami terus berusaha untuk mencetak gol keempat, namun malah kebobolan dan pertandingan kembali menjadi terbuka pada kedudukan 3-2. Kami tahu bahwa Schalke memiliki pemain-pemain yang berkualitas, namun kedua gol yang bersarang di gawang kami adalah hasil dari kesalahan kami sendiri. Pada akhirnya kami mendapat ganjaran untuk penampilan yang baik.”

Klaas-Jan Huntelaar (pemain Schalke 04): “Kami bermain baik namun sayang kami kalah. Kami berusaha sebaik mungkin hari ini. Pada babak pertama Dortmund sering kebingungan ke mana harus mengumpan bola. Kami mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan ini dan sangat ingin meraih hasil yang baik. Setelah tertinggal kami berjuang untuk membalas namun sayangnya kami tidak mendapat ganjaran untuk penampilan yang baik.”

Leroy Sané (pemain Schalke 04): “Saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan karena kami bermain bagus. Setidaknya kami pantas mendapat satu angka. Di babak pertama kami membuat Dortmund kesulitan dan kami berusaha sebaik mungkin untuk meraih angka. Saya sangat ingin memenangi derby pertama saya dan sangat mengecewakan rasanya karena saya tidak mendapat apa yang saya harapkan. Kami terus berusaha merebut bola dan berhasil merespon setelah kebobolan. Kami harus secepatnya melupakan pertandingan ini dan fokus ke jeda internasional.”

Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang (pemain Borussia Dortmund): “Kami bermain sangat baik dan pantas menang. Saya senang bisa mencetak gol. Gol ketiga berpengaruh sangat besar, namun pertandingan tidak serta merta berakhir karenanya. Saya mendedikasikan gol untuk Marco Reus. Saya sebenarnya mempersiapkan t-shirt ini bersama dengannya.”

Shinji Kagawa (pemain Borussia Dortmund): “Saya sendiri terkejut karena saya jelas tidak menyangka bisa mencetak gol dengan kepala. Menjelang akhir pertandingan kami bermain untuk mempertahankan kedudukan. Saya rasa Ralf Fahrmann harus menerima banyak pujian karena menggagalkan beberapa peluang emas kami. Bagaimanapun, kami menciptakan banyak peluang dan itu penting. Yang penting dalam derby adalah menang.”

Matthias Ginter (pemain Borussia Dortmund): “Kami memiliki beberapa peluang emas untuk mengubah kedudukan menjadi 4-1 dan 4-2. Walau tidak berhasil (unggul lebih jauh) kami senang karena berhasil menang. Sulit menjelaskan betapa menyenangkan bisa merayakan kemenangan ini dengan para pendukung di kandang. Anda harus merasakannya sendiri, dan rasanya mencetak gol tidak bisa digambarkan, dan kami senang dapat mempersembahkan kemenangan kepada para pendukung.”

Komentar