Gagal Bertanding

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Gagal Bertanding

Pernahkah Anda menyaksikan pertandingan yang urung dilaksanakan jelang kick off? Di balik itu semua ada perjuangan para pemain dan fans yang datang dari tempat jauh.

“Saya awalnya meneliti Tooting and Mithcam United pada Piala FA 1958/1959 dan saya sampai pada sebuah artikel yang menyebutkan bahwa Chelsea berkendara 1000 mil menggunakan keretauntuk dua pertandingan yang ditunda menghadapi Newcastle. Saya penasaran kesebelasan mana yang berpergian paling jauh tapi pertandingan tak dimulai,” tanya Phil Withal dalam kolom “The Knowledge” di The Guardian.

Pertanyaan tersebut ditanggapi John Ashdown yang juga merupakan kolumnis The Guardian. “Brighton sempat merasakan perjalanan yang sia-sia ke utara tahun 2001 dengan menambahkan trauma atas gangguan transportasi,” tulis Ashdown.

Ashdown pun melanjutkan ceritanya. Pada 7 April 2001, Brighton and Hove Albion melakukan perjalanan 450 mil atau 724 kilometer pulang pergi ke Halifax. “Halifax Blue Sox bermain di The Shay pada hari sebelumnya dan membuat lapangan tidak layak dimainkan. ,” tulis Roger Misun-Gray seperti dikutip oleh Ashdown.

Halifax Blue Sox sendiri merupakan tim rugby yang juga berlaga di kandang Halifax, Stadion The Shay. Gagal bertanding bukan berarti menghentikan kesialan Brighton. Di perjalanan pulang, bus yang mereka tumpangi kehabisan bensin. Pihak klub pun memutuskan untuk tidak lagi menggunakan perusahaan bus yang biasa mereka tumpangi.

Brighton kembali dijadwalkan bertanding ke Halifax pada 24 April atau lebih dari tiga pekan kemudian. Brighton berangkat dengan kepercayaan diri tinggi. Sialnya, di perjalanan bus mereka kembali mogok. Para pemain terpaksa mendorong bus tersebut sampai bengkel.

“Pertandingan sendiri dibatalkan 45 menit sebelum kick off, kali ini karena hujan” tulis Ashdown. Padahal, kala itu Brighton tengah berada dalam persiapan matang untuk menjadi juara divisi tiga.

Mereka pun akhirnya menyepakati pertandingan untuk ketiga kalinya pada 7 Mei. Kali ini pertandingan berhasil digelar, tapi Brighton kembali mengalami nasib sial. Mereka pulang ke rumah dengan hasil seri tanpa gol. Total, Brighton menjalani 1.350 mil atau sekitar 2.172 kilometer, hampir sama dengan jarak pulang pergi Jakarta-Denpasar.

Selain Brighton, Ashdown pun mencatat kesebelasan Hungaria, Videoton, yang berpergian sejauh 1.873 mil ke Lisbon dalam lanjutan laga Europa League. Sama seperti Brighton, pertandingan pun ditunda karena air hujan yang menggenangi lapangan. Namun, pertandingan tak ditunda pada kemudian hari, karena pertandingan lanjutan dilangsungkan pada keesokan harinya, “Jadi, perjalanan mereka tak sepenuhnya sia-sia.”

Gagal karena Hujan

Kesebelasan negara Inggris pernah gagal bertanding saat dijamu Polandia pada Oktober 2012. Dalam babak kualifikasi Piala Dunia tersebut, lapangan di Stadion Warsaw tergenang air. Stadion Warsaw sebenarnya memiliki fitur untuk menutup atap stadion, tapi pihak kepolisian menolak melakukannya.

Sebanya 2.500 penggemar Inggris pun telantar. Mereka menunggu keputusan dari delegasi FIFA, Danijel Jost. Mereka pun diminta duduk di kursi stadion selama 15 menit saat penonton Polandia mulai membubarkan diri.

Pertandingan pun dilanjutkan pada keesokan harinya. Namun, para suporter tandang tak bisa menyaksikan pertandingan.

Hujan juga membuat masalah di MLS tahun 2008. Kala itu pertandingan antara DC United menghadapi Houston Dynamo ditunda karena hujan lebat. Houston melakukan perjalanan total 2.400 mil menuju Washington DC.

Sejumlah pertandingan pun terpaksa ditunda seperti Manchester United yang pulang ke Inggris dari Yunani karena pertandingan menghadapi Olympiakos gagal terlaksana. Total perjalanan mencapai 3.000 mil.

Mereka yang paling merasakan kecewa tentu adalah penggemar, karena umumnya mereka punya pekerjaan di luar mendukung kesebelasan. Uang yang dikeluarkan untuk perjalanan pun umumnya dari saku sendiri. Pernahkan Anda merasakan hal serupa?

Disadur dengan perubahan dari The Guardian.

Foto: sportthinktank.com

Komentar