Barcelona yang Tempramental, Barcelona yang Akrab dengan Sanksi

Berita

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Barcelona yang Tempramental, Barcelona yang Akrab dengan Sanksi

Badai terus menghampiri kubu Barcelona. Meski mampu mengemas tiga poin dengan menaklukkan kesebelasan Eibar lewat hat-trick Luis Suarez, kini mereka terancam kehilangan kapten keempat mereka, Javier Mascherano, selama empat laga ke depan dan kemungkinan tak bisa berlaga di El Clasico.

Wasit Del Cerro Grande langsung melayangkan kartu merah karena Mascherano dianggap mengeluarkan kata-kata kasar terhadap hakim garis yang bertugas saat itu. Mascherano disinyalir frustasi akibat timnya (Barca) selalu dilanggar oleh tim tamu, Eibar.

Laporan resmi pasca pertandingan yang wasit biasa wasit lampirkan tersebut tertulis bahwa Mascherano mengungkapkan kata-kata “La concha de tu madre” atau yang artinya “Your mother’s c**t” kepada hakim garis tersebut.

Namun, stasiun radio Cadena Cope mengklaim bahwa kata-kata kasar yang dilayangkan oleh Mascherano adalah tidak benar, mereka menyelidikinya lewat tayangan ulang dari gambar televisi.

Luis Enrique mengungkapkan kekecewaannya jika benar Mascherano harus absen di empat pertandingan ke depan, apalagi di laga sebesar elclasico.

“Ini adalah kabar buruk bagi Barca jika Mascherano benar-benar dikenai sanksi;” ungkap pelatih Barcelona tersebut seperti yang dinukil dari harian Sport. “Ekspresi yang dilakukan oleh Mascherano adalah hal yang biasa di Argentina dan itu tidak bermaksud ditujukan bagi pengadil lapangan;” sambung Enrique.

Dani Garcia yang notabenenya pemain Eibar (lawan Barca, semalam) mengungkapkan keheranannnya dengan keputusan wasit tersebut. Katanya, “Rekan-rekanku dari Argentina (di Eibar) sering mengatakan apa yang Mascherano ungkapkan pada sesi latihan dan itu hal yang lumrah. Aku benar-benar tidak paham dengan kartu merah itu”

Kekhawatiran Luis Enrique sebetulnya sangat beralasan. Selain sosok pemimpin dan salah satu pemain yang mendapatkan instruksi langsung dari Luis Enrique di pinggir lapangan, Bersama Gerrard Pique, Mascherano juga merupakan bek andalan dalam beberapa musim terakhir.

Bahkan, sejak Barcelona dirundung badai cedera, Mascherano yang biasa berposisi bek tengah di Barca harus dikembalikan oleh Enrique sebagai gelandang bertahan  dan memaksa Sergio Busquets yang biasa mengisi posisi gelandang bertahan menjadi gelandang tengah.

Barcelona sebetulnya bukan sekali ini saja kehilangan pemainnya karena sanksi. Awal musim lalu, rekan Mascherano di lini belakang, Gerard Pique, harus menghadapi hukuman yang sama: larangan bermain selama empat pertandingan. Hukuman ini didapatnya akibat menghardik hakim garis saat leg kedua Piala Super Spanyol di Camp Nou.

Itu baru deretan sanksi kepada pemain. Selama tahun 2015, kubu Barcelona yang masih dalam larangan transfer pemain oleh FIFA ini juga sudah tertimpa sanksi dari RFEF karena menyiuli lagu kebangsaan Spanyol di final Copa Del Rey pada Juni 2015 dan disusul sanksi dari UEFA karena para suporter Barcelona yang hadir di Berlin mengibarkan bendera Estelada (bendera kemerdekaan Katalunya) di dalam stadion.

Bahkan, pekan lalu juga Barcelona didenda oleh UEFA karena kelakuan yang sama yaitu: Para suporter mengibarkan bendera Estelada saat laga menjamu Bayer Leverkusen di pekan kedua pentas Liga Champions Eropa.

Belum lagi kasus pribadi di luar lapangan yang mengancam beberapa pemain Barcelona seperti dugaan kasus penggelapan pajak oleh Lionel Messi dan komplain perihal transfer yang dilayangkan oleh Santos FC untuk mantan anak asuhnya, Neymar Jr.  

Kini, Barcelona menunggu ketetapan komite disiplin dana komite wasit untuk menijau hukuman yang akan diterima oleh Mascherano. Jika keputusan tak berubah, maka Luis Enrique harus terus berputar otak karena kini mereka harus kehilangan Andres iniesta, Lionel Messi, Sergi Roberto dan Rafinha karena cedera.

Jadi, bolehkah kita menambahkan julukan kesebelasan Barcelona sebagai Sanksilona?

Sumber gambar: infobae.com

Komentar