Irlandia Utara Harus Berterima Kasih Pada Akademi Man United

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Irlandia Utara Harus Berterima Kasih Pada Akademi Man United

Banyak kejutan terjadi di babak kualifikasi Piala Eropa 2016, terutama ketika tim yang berstatus underdog justru tampil luar biasa dan terlebih dahulu memastikan diri atau berpeluang bermain di Perancis tahun depan. Mulai dari yang paling sensasional adalah Islandia, negara berpenduduk 325.000 jiwa ini sudah memastikan diri berlaga di Piala Eropa perdana mereka tahun depan, disusul oleh Wales yang memiliki kasus hampir serupa. Lalu ada Albania yang Denmark harus mengikutik babak play-off, hingga Irlandia Utara yang menjadi juara grup F.

Ditulis oleh: Aun Rahman

Apa yang terjadi dengan Irlandia terbilang mengejutkan. Padahal grup tersebut dihuni oleh negara lain yang memiliki sejarah sepakbola lebih baik, sebut saja Romania, Hungaria dan Yunani. Memang dibandingkan dengan saudaranya, Republik Irlandia, The Norn Iron, julukan tim nasional Irlandia Utara, memang tidak diunggulkan dan bahkan terasing. Pemain-pemain Republik Irlandia yang bermain di top flight terkadang membuat orang berpikir bahwa hanya ada satu Irlandia.

Banyak pihak berpendapat aktor dibalik penampilan impresif Irlandia Utara sepanjang babak kualifikasi tidak lepas dari kecerdasan pelatih mereka, Michael O`Neill, yang berhasil memadukan sumber daya minim Irlandia Utara mejadi sebuah ledakan yang hebat. Namun sebenarnya ada sosok lain. Taktik O`neill tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemain yang menerjemahkan keinginannya dengan baik.

Dan diantara sekian pemain yang memberikan kontribusi besar terhadap lolosnya Irlandia Utara ke Perancis tahun depan, selain penyerang Kyle Lafferty yang sudah mencetak tujuh gol dan defender senior Gareth McAuley ada empat pemain lain yang berkontribusi besar yaitu duo defender Craig Catchart, Oliver Norwood, serta Evans bersaudara. Ada satu kesamaan diantara mereka, yaitu keempatnya merupakan alumni dari akademi Manchester United.

Craig Cathcart

Menimba ilmu di Akademi Manchester United sejak 2005, Cathcart yang pernah menerima penghargaan pemain junior terbaik Irlandia Utara pada 2003 ketika dirinya bermain untuk kesebelasan sekolahnya Glengormley High ini harus menerima kenyataan dilego ke ke Blackpool pada 2010. Alasan utamanya adalah karena saat itu Cathcart kesulitan untuk merebut posisi bek tengah utama tim yang sudah diisi oleh Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic.

Sepanjang gelaran kualifikasi Piala Eropa 2016, pemain yang kini membela tim promosi Liga Primer Inggris, Watford, sudah bermain sebanyak empat kali dan berhasil mencetak satu gol ketika The Norn Iron bermain imbang 1-1 dengan Finlandia pada 11 Oktober lalu sekaligus memastikan tiket lolos ke Perancis tahun depan.

Oliver Norwood

Pemain kelahiran 12 April 24 tahun lalu di Burnley, Inggris ini membuat kejutan sepanjang babak kualifikasi. Norwood merupakan satu dari dua pemain yang terus dipasang oleh pelatih OÂ’Neill sepanjang babak kualifikasi. Bersama Gareth McAuley, Norwood bermain sebanyak sepuluh pertandingan, yang dimana merupakan catatan terbanyak dibandingkan pemain lain. Menariknya, Norwood yang bermain di Divisi Championship berhasil mengunci pos gelandang menyingkirkan nama-nama lain yang bermain di Liga Primer.

Perjalanan karir Norwood sendiri memberikan cerita tersendiri. Sudah diamati oleh pemandu bakat Manchester United sejak berusia enam tahun, ia direkrut pada usia tujuh tahun. Namun karena masalah berat badan, dirinya tak kunjung naik ke tim utama, dan terus dipinjamkan ke tim-tim lain yang berada di kasta yang lebih rendah. Padahal duetnya bersama Paul Pogba sempat membuat United Reserve memenangi Premier Reserve League North di musim terakhir Pogba di tim asal barat daya Inggris tersebut.

Evans Bersaudara

Mungkin nama inilah yang paling terkenal dibandingkan nama-nama lain, meskipun memang nama sang abang Jonathan ‘Jonny’ Evans yang lebih tersohor dibanding sang adik, Corry Evans. Keduanya hijrah ke Manchester dari Belfast sejak tahun 2006, seiring dengan dikontraknya Jonny dan Corry oleh pihak akademi United. Meskipun bersaudara, keduanya memiliki nasib yang berbeda, Jonny berhasil menembus tim utama United, bahkan berhasil meraih beberapa gelar termasuk gelar juara Liga Champions Eropa dan Liga Primer Inggris. Sementara Corry meskipun sempat masuk nominasi Denzil Haroun Awards pada 2008, yang merupakan penghargaan pemain terbaik akademi Manchester United, tak pernah sekalipun bermain di laga kompetitif untuk United, kecuali hanya di pertandingan uji coba atau tur ke luar Eropa.

Sejak tahun 2006 pula lah, baik Jonny dan Corry menjadi poros penting dalam sepakbola Irlandia Utara, keduanya bermain bersama di tim nasional senior sejak tahun 2009, seiring dengan pemanggilan Corry pada 20 Mei 2009. Sepanjang babak kualifikasi Corry sudah bermain sebanyak tujuh kali, termasuk penampilan impresif kala Irlandia Utara menaklukan Yunani di kandangnya sendiri pada 14 Oktober tahun lalu. Sementara Jonny meskipun tidak terlalu banyak bermain karena masalah cedera yang didapatnya sejak awal tahun, hanya bermain empat kali sepanjang kualifikasi, namun peran Jonny tidak dapat dikesampingkan, dirinya adalah deputi kapten Irlandia Utara, apabila kapten utama Steven Davies tidak bermain.

Hubungan antara United dan Irlandia utara sudah terbentuk sejak lama, yaitu sejak tahun 1893, dimana United yang saat itu bernama Newton Heath, mendatangkan pemain asal Irlandia Utara, John Peden. Bahkan pemain yang disebut-sebut sebagai pemain nomor punggung tujuh terbaik United berasal dari Irlandia Utara, tidak lain adalah George Best yang merupakan satu dari tiga The Holy Trinity milik Manchester United. Ditambah fakta saat ini bahwa empat pemain mereka yang berkontribusi besar terhadap lolosnya negara yang merupakan konstituen Kerajaan Inggris ke Perancis tahun depan tersebut berasal dari akademi Manchester United, sebuah ucapan terima kasih pun rasanya tidak cukup untuk menggantikan apa yang sudah Manchester United lakukan untuk The Norn Iron.

foto: enca.com

Penulis merupakan tenaga pengajar Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran. Beredar di dunia maya dengan akun Twitter @aunrrahman

Komentar